backup og meta

Kenali dan Waspadai Gejala Eksim Berdasarkan Tahapan Penyakitnya

Kenali dan Waspadai Gejala Eksim Berdasarkan Tahapan Penyakitnya

Eksim (dermatitis atopik) adalah peradangan kulit kronis dengan gejala utama berupa kulit kering dan ruam kemerahan dengan rasa gatal yang hebat. Penyebab dermatitis hingga kini belum diketahui secara pasti. Namun, kemunculan ciri-ciri eksim berkaitan dengan berbagai faktor, baik dari yang berasal dari dalam maupun luar tubuh.

Ciri-ciri eksim yang dialami setiap orang pun dapat berbeda. Begitu pula dengan gejala yang ditunjukkan masing-masing orang setiap kali kondisinya kambuh. Oleh sebab itu, gejala eksim hendaknya dikenali dengan baik karena kondisi ini membutuhkan pengobatan yang rutin untuk terhindar dari risiko infeksi kulit.

Berbagai faktor yang memicu kambuhnya eksim

Peradangan kulit khas dermatitis atopik dapat memengaruhi hampir seluruh bagian kulit yang menutupi tubuh. Namun, gejala eksim biasanya paling kentara pada bagian tubuh yang memiliki lipatan.

Inilah mengapa penderita eksim kerap mengeluhkan gatal pada siku bagian dalam, belakang lutut, tengkuk, serta bagian depan leher. Gejala lainnya juga dapat muncul pada tangan, wajah, dan punggung.

Eksim bahkan dapat menyerang area kelamin, termasuk penis dan buah zakar pada pria. Cirinya sama dengan eksim di bagian tubuh lainnya, ditambah dengan bau tidak sedap pada alat kelamin dan rontoknya rambut halus di area tersebut.

Kemunculan gejala eksim bisa disebabkan oleh lebih dari satu faktor pemicu. Salah satu cara mengendalikan gejala eksim yang mengganggu adalah dengan mengenali faktor-faktor tersebut.

Menurut National Eczema Association, kemunculan gejala eksim dapat dipicu oleh faktor internal (dalam tubuh) seperti:

  • sistem imun yang sensitif,
  • mutasi genetik,
  • riwayat penyakit alergi, asma, dan eksim dari orang tua,
  • kondisi kulit yang kering, serta
  • perubahan hormon.

Sementara itu, faktor-faktor dari luar tubuh yang bisa memicu gejala eksim antara lain:

  • paparan zat pemicu iritasi seperti bahan kimia dalam produk pembersih,
  • paparan zat pemicu alergi seperti serbuk sari dan makanan,
  • stres yang memicu gatal,
  • penggunaan pakaian dengan bahan yang bisa mengiritasi kulit,
  • berpindah tempat ke wilayah dengan suhu yang ekstrem, serta
  • infeksi bakteri dan virus.

Gejala eksim bisa membaik sewaktu-waktu. Namun, tak jarang pula kondisi ini justru bertambah parah. Ciri-ciri eksim pun mungkin saja berubah-ubah tergantung tingkat keparahan penyakitnya.

Gejala eksim sesuai tingkat keparahannya

eksim kering dan eksim basah

Dalam laporan medis yang diterbitkan American Family Physician, perkembangan penyakit eksim diketahui bisa berlangsung dalam tiga tahapan klinis, yaitu akut, subakut, dan kronis. Ketiganya dibedakan dari seberapa cepat munculnya gejala.

Berikut adalah ciri penyakit eksim berdasarkan tahapan perkembangan penyakitnya.

1. Ciri-ciri eksim akut

Eksim akut pada awalnya ditunjukkan dengan ruam-ruam kemerahan kecil pada kulit wajah yang muncul dengan cepat. Ruam-ruam ini biasanya menimbulkan rasa gatal yang tidak kunjung hilang.

Rasa gatal akibat eksim biasanya tidak tertahankan sehingga penderita cenderung menggaruk kulitnya dengan keras. Kondisi ini bisa menghambat aktivitas sehari-hari. Bahkan, eksim bisa mengganggu tidur.

Menggaruk bagian kulit yang terdampak secara terus-menerus membuat peradangan kulit bertambah parah. Ruam eksim yang tadinya kemerahan pun berubah menjadi luka yang melepuh, basah, dan mengeluarkan cairan.

2. Ciri-ciri eksim subakut

Ketika peradangan kulit mulai mereda, eksim akan memasuki tahapan selanjutnya, yaitu subakut. Eksim subakut adalah peralihan dari eksim akut yang muncul dengan cepat menjadi eksim kronis yang nantinya bisa berlangsung hingga bertahun-tahun.

Eksim pada tahap subakut memiliki gejala khas seperti:

  • kulit yang bermasalah menjadi kering,
  • kulit yang bermasalah mengerak atau membentuk borok, serta
  • rasa gatal mulai berkurang.

3. Ciri-ciri eksim kronis

Eksim kronis adalah eksim yang telah berlangsung menahun atau kambuh berulang kali. Pada tahap ini, rasa gatal sudah berkurang, tapi kebiasaan menggaruk atau menggosok kulit yang meradang dalam jangka panjang menyebabkan likenifikasi.

Likenifikasi adalah kondisi munculnya bercak kulit yang tebal dan kasar. Ini sebabnya eksim pada tahap kronis biasanya ditandai dengan perubahan warna kulit menjadi gelap.

Gejala eksim begitu beragam sehingga terkadang hasil diagnosisnya bisa bervariasi. Dokter bisa saja mendiagnosis penyakit ini sebagai impetigo, psoriasis, kudis, atau penyakit dermatitis lainnya seperti dermatitis kontak dan dermatitis seboroik.

4. Ciri-ciri komplikasi eksim

Ketika penyakit sudah sampai ke tahap kronis, penderita lebih berisiko mengalami infeksi eksim. Komplikasi ini disebabkan oleh berkurangnya lapisan kulit pelindung yang rusak akibat peradangan.

Ciri-ciri eksim yang terinfeksi adalah kulit yang mengerak terbuka atau terkelupas. Bakteri, jamur, dan virus bisa menginfeksi bagian kulit yang mengalami peradangan. Spesies bakteri yang kerap menginfeksi adalah Staphylococcus dan Streptococcus. 

Infeksi eksim akan sulit dihentikan karena penyakit ini biasanya juga berdampak pada sistem imun dan membuatnya kesulitan melawan penyebab infeksi. Jika tidak lekas ditangani, eksim yang terinfeksi dapat menimbulkan berbagai penyakit komplikasi.

Beberapa penyakit komplikasi yang mungkin terjadi akibat infeksi eksim di antaranya:

  • impetigo,
  • infeksi herpes simplex virus (HSV),
  • moluskum kontagiosum, dan
  • eksim herpeticum.

Gejala eksim yang sudah terinfeksi

Penyebab eksim atau dermatitis atopik

Gejala eksim pada kulit yang mengalami infeksi biasanya akan tampak lebih parah serta menunjukkan ciri-ciri umum sebagai berikut.

  • Kulit melepuh.
  • Kulit sangat gatal.
  • Ada rasa seperti perih terbakar pada kulit yang mengalami infeksi.
  • Infeksi yang parah bisa membuat seseorang mengalami demam dan menggigil.
  • Keluarnya cairan dari kulit yang terkena eksim, bisa bening atau nanah yang berwarna putih dan kuning.
  • Pembengkakan pada kelenjar di ketiak, leher, dan selangkangan.

Ketika Anda mengalami berbagai gejala infeksi di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter sebelum infeksi bertambah serius dan menyebabkan komplikasi lain.

Eksim yang telah terinfeksi tetapi tidak diobati atau tidak mendapatkan perawatan yang tepat bisa menimbulkan berbagai komplikasi berikut.

  • Eksim yang lama dan berkepanjangan sehingga sulit diobati.
  • Rasa gatal dan lepuhan yang semakin parah dari hari ke hari.
  • Resistan (kebal) terhadap krim steroid oles karena digunakan dalam jangka waktu lama.
  • Timbulnya jaringan parut/ keloid di kulit.
  • Adanya gangguan pertumbuhan pada anak akibat penggunaan steroid berkepanjangan.
  • Sepsis (keracunan darah).

Tanda-tanda eksim pada anak-anak dan bayi

Ciri-ciri eksim pada bayi

Eksim pada bayi biasanya mulai muncul pada usia 6 bulan pertama. Dilansir dari American Academy of Dermatology, dermatitis atopik alias eksim biasanya menunjukkan gejala yang berbeda pada bayi dan anak-anak.

Ciri-ciri eksim yang muncul pada bayi dan anak-anak di tahap awal umumnya tidak begitu kentara. Ruam-ruam kemerahan muncul dalam bentuk yang lebih kecil.

1. Gejala eksim pada bayi

Gejala eksim umumnya muncul saat anak berusia 2 sampai 3 bulan. Berikut beberapa ciri-ciri eksim pada bayi.

  • Ruam yang muncul tiba-tiba.
  • Kulit kering, bersisik, dan gatal.
  • Munculnya gejala di kulit kepala dan wajah, terutama di pipi.
  • Kulit bersisik bisa retak dan mengeluarkan cairan.
  • Sulit tidur karena kulit terasa sangat gatal.
  • Munculnya infeksi akibat menggaruk kulit hingga terluka.

Orang tua biasanya juga khawatir apabila si kecil juga mengalami eksim popok. Pada kasus dermatitis atopik, ciri-ciri jarang ditemukan pada bagian tubuh bayi yang mengenakan popok atau bagian pangkal paha dan bokong.

2. Gejala eksim pada anak-anak

Pada anak-anak, tanda-tanda eksim mulai muncul di usia 2 tahun hingga masa pubertas. Berikut berbagai ciri-ciri eksim pada anak yang biasanya muncul.

  • Ruam, terutama di lipatan siku atau lutut. Terkadang, muncul pula eksim di tangan, leher, kaki, atau lipatan bokong dan kaki.
  • Rasa gatal yang tak tertahankan di area kulit yang meradang.
  • Permukaan kulit bergelombang karena ada tonjolan atau penebalan kulit yang kadang permanen.
  • Kulit di area yang terkena lebih terang atau lebih gelap.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Gejala eksim bisa bertambah parah dan bisa kambuh lebih cepat jika Anda tidak mendapat pengobatan eksim. Anda tidak boleh menunda memeriksakan diri ke dokter apabila Anda atau si kecil mengalami gejala-gejala seperti berikut ini:

  • Sulit tidur karena rasa gatal memburuk di malam hari.
  • Aktivitas sehari-hari menjadi terganggu.
  • Kulit terasa sakit.
  • Kulit terlihat terinfeksi misalnya dengan muncul garis-garis merah, nanah, keropeng.
  • Perawatan rumahan yang sudah dilakukan tidak membantu meringankan gejala.
  • Mata atau pandangan terganggu.

Eksim memang tidak dapat disembuhkan, tapi Anda bisa meredakan keluhan yang muncul dengan pengobatan. Pengobatan tentu akan menjadi lebih optimal bila Anda mengenali gejala eksim sedini mungkin.

Tidak hanya itu, mengenali ciri-ciri eksim juga dapat mencegah kambuhnya penyakit sekaligus membantu proses diagnosis yang dilakukan dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Atopic: National Eczema Society. (2020). Retrieved 21 September 2020, from http://www.eczema.org/atopic

What is atopic dermatitis and how can I tell if I have it?. (2020). Retrieved 21 September 2020, from https://nationaleczema.org/eczema/types-of-eczema/atopic-dermatitis/

Atopic dermatitis: Symptoms. (2020). Retrieved 21 September 2020, from https://www.aad.org/public/diseases/eczema/types/atopic-dermatitis/symptoms

Ahn C., Huang W. (2017) Clinical Presentation of Atopic Dermatitis. In: Fortson E., Feldman S., Strowd L. (eds) Management of Atopic Dermatitis. Advances in Experimental Medicine and Biology, vol 1027. Springer, Cham

Berke, R., Singh, A., & Guralnick, M. (2012). Atopic Dermatitis: An Overview. American Family Physician, 86(1), 35-42. Retrieved from https://www.aafp.org/afp/2012/0701/p35.html

Versi Terbaru

09/11/2021

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Dishidrosis (Eksim di Tangan dan Kaki)

Penyebab Eksim Beserta Faktor Pemicu Kekambuhannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 09/11/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan