backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

6

Tanya Dokter
Simpan

Berbagai Pengobatan Alami Mengobati Infeksi Saluran Kencing

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Rizki Pratiwi · Tanggal diperbarui 03/10/2023

    Berbagai Pengobatan Alami Mengobati Infeksi Saluran Kencing

    Infeksi saluran kemih (ISK) atau biasa disebut urinary tract infection disebabkan oleh bakteri yang berkembang di dalam saluran kencing. Infeksi saluran kencing bisa terjadi pada laki-laki maupun perempuan, tetapi perempuan lebih rentan terkena infeksi ini.

    Umumnya, penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri harus diobati dengan antibiotik. Namun, ada berbagai bahan alami yang bisa digunakan sebagai pendamping obat penyakit infeksi saluran kencing. Apa saja?

    Gejala dan penyebab penyakit infeksi saluran kencing

    Sebelum mengetahui berbagai pengobatan alternatif untuk mengatasi penyakit ini, ada baiknya Anda juga mengetahui hal yang bisa menyebabkan infeksi saluran kencing dan apa saja gejala yang dapat muncul.

    Ada beberapa penyebab infeksi saluran kencing, di antaranya:

    • Adanya penghalang atau yang menghalangi saluran kencing, misalnya batu ginjal.
    • Adanya kesulitan untuk mengeluarkan semua urine yang terdapat pada kandung kemih.
    • Penggunaan alat kontrasepsi seperti diafragma dan kondom.
    • Sistem daya tahan tubuh yang lemah karena penyakit atau kemoterapi.
    • Pada laki-laki, dapat juga dipicu oleh pembesaran kelenjar prostat.

    Seperti penyakit lainnya, infeksi saluran kencing juga memiliki beberapa gejala. Berikut ini adalah gejala yang perlu diperhatikan.

    Obat alami untuk infeksi saluran kencing

    Mengobati infeksi saluran kencing tidak hanya bisa dilakukan secara medis dengan menggunakan obat dari dokter, tetapi bisa juga dilakukan dengan beberapa alternatif berbahan alami yang dapat Anda temui di rumah. Berikut adalah beberapa di antaranya.

    1. Minum air putih

    Minum air putih secara teratur setiap hari bisa menjadi langkah awal untuk mengobati infeksi saluran kencing.

    Faktanya, delapan hingga sepuluh gelas per hari dapat membantu menghilangkan bakteri melalui urine yang dikeluarkan.

    Kebutuhan air putih dalam sehari bisa berbeda-beda pada setiap orang. Namun jika Anda memiliki penyakit seperti batu ginjal, ada baiknya Anda diskusikan terlebih dahulu pada dokter tentang berapa gelas air putih yang aman dikonsumsi pada setiap harinya.

    Dengan mengetahui jumlah konsumsi air minum yang tepat, Anda juga diharapkan bisa lebih bijak dalam memilih air mineral kemasan yang dijual di pasaran.

    Selalu pastikan Anda memilih air minum berkualitas yang kaya kandungan mineral alami, karena ini dapat membuat tubuh lebih bugar sehingga mendukung proses pemulihan Anda.

    Anda bisa memilih air mineral yang 100% murni dari 19 pegunungan terpilih di Indonesia. Anda juga perlu memperhatikan sumbernya, pastikan juga sumber air mineral tersebut terlindungi, sehingga aman dari pencemaran.

    Air mineral yang 100% murni akan terasa dingin alami walau tidak didinginkan karena disaring secara alami oleh berlapis-lapis bebatuan kaya mineral, sehingga mengandung mineral alami.

    Selain itu, jika Anda terkena infeksi saluran kencing, Anda juga dianjurkan untuk mengurangi minuman yang berwarna dan mengandung kafein seperti kopi, teh, dan soda.

    2. Mengonsumsi buah dengan vitamin C

    Anda memang diminta untuk tidak meminum minuman seperti jeruk, tetapi Anda dapat menemukan vitamin C pada buah-buahan yang berwarna hijau atau Anda bisa mengkonsumsi tomat, buah yang paling mudah ditemukan.

    Konsumsi vitamin C akan membantu menurunkan pH urine, sehingga kemungkinan bakteri penyebab infeksi saluran kencing bertahan hidup akan semakin kecil.

    Menurut National Institutes of Health, pada satu harinya wanita harus memenuhi sekitar 75 mg vitamin C, sedangkan pria membutuhkan sekitar 90 mg.

    3. Asparagus

    Ternyata, asparagus juga bisa menjadi obat alami untuk bantu mengatasi infeksi saluran kencing. Hal ini dikemukakan pada sebuah studi yang diterbitkan dalam African Journal of Traditional, Complementary and Alternative Medicine pada 2008.

    Peneliti melaporkan, kandungan bahan aktif dalam asparagus memiliki fungsi antibakteri yang bekerja melawan bakteri penyebab penyakit infeksi saluran kemih. Tak hanya itu, asparagus juga bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    5. Buah beri, apel, dan persik

    Buah-buahan ini mengandung d-mannose, yaitu salah satu jenis gula alami. Tubuh manusia sebenarnya mampu menghasilkan gula ini sendiri, akan tetapi sebagian besar d-mannose akan ikut terbuang lewat urine.

    Maka dari itu, dibutuhkan asupan d-mannose tambahan dari berbagai makanan yang memiliki kandungannya.

    Dari penelitian yang diadakan oleh The National Institute for Health and Care Excellence di Inggris, d-mannose terlihat mampu mencegah kambuhnya penyakit ISK secara signifikan dibanding dengan orang-orang yang tidak melakukan pengobatan sama sekali.

    Selain itu, d-mannose juga bantu melipatgandakan perkembangbiakan bakteri baik di dalam tubuh untuk melawan bakteri jahat penyebab infeksi.

    Bila ingin merasakan manfaatnya, Anda bisa mendapatkannya dari buah beri, apel, dan persik.

    5. Buah cranberry

    Cranberry adalah salah satu obat alami yang sering digunakan untuk bantu mengatasi kondisi yang berhubungan dengan masalah buang air kecil, tak terkecuali infeksi saluran kencing.

    Buah ini memiliki kandungan antioksidan fitronutrien yang bernama Proanthocyanidins tipe-A. Kandungan ini dipercaya dapat mencegah bakteri E.coli menempel pada lapisan kandung kemih.

    Menempelnya bakteri pada jaringan tubuh akan memudahkannya untuk berkembang biak. Dengan mengonsumsi buah cranberry inilah, Anda akan terbantu menghindari terjadinya proses tersebut.

    Dilansir dari sebuah studi, cranberry juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri Proteus mirabilis yang biasa ditemukan pada infeksi saluran kemih.

    Tak hanya bisa memakan buahnya, kini sudah banyak ditemui suplemen dari ekstrak cranberry yang bisa Anda coba.

    6. Minyak esensial

    Minyak esensial telah lama dikenal sebagai alternatif yang cukup efektif untuk mengurangi beberapa gejala penyakit.

    Kegunaannya mungkin juga bisa dimanfaatkan sebagai obat alami untuk mengatasi infeksi saluran kemih.

    Minyak oregano contohnya, dipercaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri E.coli atau bakteri lain yang resisten terhadap antibiotik.

    Minyak lavender dikatakan dapat membunuh bakteri, jamur, dan sumber infeksi lainnya. Tambahannya, minyak lavender kaya akan antioksidan yang dibutuhkan untuk memerangi peradangan dalam tubuh.

    Cara menggunakannya adalah dengan meneteskan minyak pilihan Anda secukupnya ke dalam wadah berisi air panas dan hirup uapnya.

    Sayangnya meski cenderung aman, efektivitas minyak esensial dalam mengobati infeksi saluran kencing masih belum bisa dipastikan. Kebanyakan dokter juga belum menyarankan perawatan ini.

    Hal lain untuk bantu obati infeksi saluran kencing

    Meski ada beberapa obat alami yang terbukti bisa mengurangi gejala penyakit infeksi saluran kencing, bukan berarti Anda bisa bergantung sepenuhnya pada bahan-bahan di atas.

    Pengobatan utama yang bisa menyembuhkan ISK tetaplah obat antibiotik, jadi baiknya bahan di atas hanya dijadikan sebagai pendamping saja. Anda juga harus mengonsultasikan dahulu kepada dokter sebelum menggunakannya.

    Selain obat dengan bahan alami, ada pula berbagai kebiasaan yang bisa mulai dilakukan jika Anda ingin mempercepat masa pemulihan.

    1. Jangan menahan buang air kecil

    Jangan pernah menahan-nahan buang air kecil, karena melakukannya dapat menyebabkan bakteri semakin berkembang di dalam kandung kemih Anda.

    Selain itu, Anda harus buang air kecil setelah berhubungan seks dengan pasangan Anda, hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko bakteri yang masuk lebih dalam ke saluran kencing.

    2. Gunakan kompres panas

    Bantal kompres panas dapat ditemukan di toko-toko yang menjual alat-alat kesehatan. Menggunakan bantal panas dapat meringankan rasa perih atau sakit pada area kandung kemih.

    Cara menggunakannya adalah dengan tidak mengaplikasikannya langsung ke kulit, gunakan kain sebagai pemisah. Pakai selama 15 menit untuk menghindari rasa terbakar.

    3. Gunakan pakaian yang nyaman

    Gunakan pakaian dengan bahan yang dapat membuat kulit bernapas, seperti celana dalam katun, celana longgar bukan celana jeans, baju yang longgar, hal ini diperlukan agar tidak terasa lembap sehingga bakteri yang ‘hinggap’ pun berkurang.

    4. Perhatikan kebersihan area kandung kemih

    Anda harus selalu memperhatikan kebersihan sanitasi yang digunakan. Anda juga baiknya tidak menggunakan spray atau sabun pembersih kewanitaan. Bilas daerah genital dengan cara dari depan ke belakang, lalu keringkan.

    Hal ini untuk menghindari kuman yang berpindah tempat ke saluran kencing. Ketika mandi, lebih baik menggunakan shower daripada berendam di bathtub. Gunakan sabun yang fragrance-free.

    5. Gaya hidup sehat

    Ganti gaya hidup Anda seperti makanan yang dikonsumsi, sebaiknya lebih sering mengkonsumsi buah dan sayur. Lebih sering mengkonsumsi air putih dibanding minuman berasa selain jus, atau minuman kemasan.

    Janganlah merokok dan selalu menjaga kebersihan pakaian yang akan dipakai sangat penting.

    Jika obat alami infeksi saluran kemih tak berhasil?

    Jika pengobatan alami tidak berhasil, Anda dapat kembali menemui dokter dan mendapatkan obat infeksi saluran kencing. Pengobatan alami hanya membantu untuk mengurangi tingkat keparahan infeksi, tentunya pengobatan alami selalu dibarengi dengan obat dari dokter.

    Dokter mungkin akan memberikan Anda antibiotik. Selain itu paracetamol juga bisa dikonsumsi untuk mengurangi rasa peri atau sakit. Dokter mungkin juga akan memberikan pereda rasa sakit seperti acetaminophen atau paracetamol dan ibuprofen.

    Ada pula pengobatan lainnya seperti phenazopyridine (Pyridium) untuk mengurangi sensasi terbakar dan nyeri.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Rizki Pratiwi · Tanggal diperbarui 03/10/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan