backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Jantung Berdegup Kencang dan Dada Terasa Sesak Saat Terangsang, Wajarkah?

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 02/07/2021

    Jantung Berdegup Kencang dan Dada Terasa Sesak Saat Terangsang, Wajarkah?

    Sederhananya, orgasme adalah lonjakan gairah yang dirasakan saat seseorang berada di puncak kenikmatan seksual. Orgasme biasanya terjadi saat penetrasi, masturbasi, foreplay, dan lain-lain. Sayangnya, ada beberapa orang yang justru merasakan jantung berdebar dan sesak di dada saat tubuhnya terangsang. Lantas, apa penyebab jantung berdebar disertai sesak saat libido sedang tinggi-tingginya? Normal atau tidak, ya? Berikut penjelasannya.

    Apa yang terjadi pada tubuh saat terangsang?

    Saat seseorang terangsang, bagian tubuh yang memberikan respon pertama adalah organ pernapasan. Pasalnya, napas akan terasa semakin dalam dan meningkat saat libido mengalami peningkatan. Anda pun mungkin akan terengah-engah seperti habis berolahraga atau mendesah.

    Tubuh kemudian mengeluarkan hormon adrenalin sehingga aliran darah dalam tubuh menjadi lebih cepat. Sensasi kegembiraan yang timbulkan oleh hormon adrenalin ini membuat gejolak seksual lantas menjalar ke seluruh bagian tubuh.

    Rangsangan yang diberikan pada tubuh secara terus menerus tersebut membuat detak jantung dan tekanan darah cenderung meningkat. Peningkatan detak jantung inilah yang menjadi penyebab jantung berdebar kencang.

    Tidak hanya itu, kondisi ini juga dapat merangsang asam lambung naik. Akibatnya, seseorang dapat mengalami sesak di bagian dada sehingga merasa tidak nyaman saat dalam kondisi terangsang.

    Apa saja penyebab jantung berdebar dan dada sesak saat terangsang?

    Selain dari faktor hormonal, beberapa masalah kesehatan dapat menjadi penyebab jantung berdebar dan dada terasa sesak saat libido meningkat. Berbagai masalah kesehatan tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Fibrilasi atrium

    Fibrilasi atrium adalah salah satu penyebab jantung berdebar dengan cepat, biasanya terjadi hanya dalam waktu yang cukup singkat. Kondisi ini dapat terjadi setelah seseorang terlalu banyak mengeluarkan tenaga, termasuk setelah berhubungan seksual atau dalam keadaan terangsang.

    Dilansir dari laman Everyday Health, menurut dr. Peter Kowey, seorang ahli jantung spesialis ritme jantung di Sidney Kimmel Medical College, Thomas Jefferson University di Philadephia, kondisi ini tidak memengaruhi keintiman saat berhubungan. Ini artinya, kondisi jantung berdebar yang terjadi saat terangsang dinilai aman dan tidak mengandung risiko tertentu untuk kesehatan.

    2. Asma

    Asma adalah kondisi saat saluran pernapasan mengalami peradangan dan menjadi sangat sensitif. Penyakit ini membuat saluran pernapasan menyempit dan menghambat udara masuk ke paru. Beberapa orang dengan penyakit asma mengeluhkan bahwa penyakit ini cenderung mengganggu kehidupan seks mereka. Pasalnya, asma dapat menghalangi gairah seksual dan memicu mengi atau bunyi napas ngik-ngik saat berhubungan intim.

    Baru-baru ini, sebuah penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan American Thoracic Society di Toronto menemukan bahwa separuh responden mengalami ketidakpuasan bercinta karena asma. Di antara 258 responden yang aktif secara seksual, sebanyak 58 persennya membatasi hubungan seksual akibat penyakit asma.

    Ini disebabkan karena napas mereka cenderung menjadi sesak akibat pengerahan tenaga saat berhubungan seksual. Maka tak heran bila sebagian responden mendambakan hubungan seksual tanpa terganggu dengan masalah asma.

    Untuk mengatasinya, cobalah untuk lebih rileks dengan melakukan teknik pernapasan yang baik dan benar. Dengan demikian, frekuensi sesak napas yang dirasakan akan berkurang secara perlahan meskipun libido Anda sedang tinggi-tingginya.

    3. Gangguan lambung

    Penyakit asam lambung (GERD) adalah gangguan pencernaan kronis yang menyebabkan asam lambung naik ke esofagus, disebut juga refluks asam lambung. Penyakit ini dipicu oleh berbagai faktor, di antaranya konsumsi makanan pedas, terlalu banyak makan, merokok, dan sebagainya.

    Faktanya, naiknya asam lambung juga bisa disebabkan karena aktivitas fisik yang terlalu bertenaga, salah satunya adalah berhubungan seksual. Tingginya sensasi rangsangan saat berhubungan seksual dapat menjadi penyebab jantung berdebar dan memicu asam lambung. Inilah yang membuat seseorang mengalami sesak napas sebelum atau selama berhubungan seksual.

    Untuk mengurangi sensasi sesak napas akibat naiknya asam lambung, Anda bisa mencoba berbagai hal berikut ini, di antaranya:

    • Hindari makanan pemicu asam lambung naik
    • Hindari posisi seks telentang, karena dapat membuat gejala asam lambung semakin buruk
    • Hindari posisi seks yang memberi tekanan pada perut, karena dapat meningkatkan produksi asam lambung
    • Minum obat asam lambung sesuai anjuran dokter

    4. Kelelahan

    Kelelahan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti stres, terlalu banyak bekerja, gizi buruk, daya tahan tubuh menurun, dan istirahat yang kurang. Kelelahan fisik maupun psikis dapat menyebabkan jantung berdetak dengan kencang, atau dalam istilah medis disebut sebagai takikardi. Ini terjadi karena jantung mencoba memompa darah dengan lebih cepat untuk mengisi kekosongan energi dalam tubuh.

    Menurut University of Illinois Medical Center, stres yang menumpuk adalah salah satu penyebab jantung berdebar pada orang yang kelelahan. Akibatnya, otak mengalirkan darah lebih banyak ke jaringan-jaringan tubuh dengan membawa sel-sel kekebalan tubuh seperti sel darah putih dan makrofag di seluruh tubuh untuk mengatasi kelelahan.

    Lantas, bagaimana cara mengatasi jantung berdebar dan sesak napas saat libido sedang memuncak? Cukup lakukan gaya hidup sehat dengan mengatur pola makan, olahraga rutin, dan istirahat yang cukup. Selain itu, penuhi juga kebutuhan cairan harian untuk meningkatkan stamina agar tubuh tetap sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 02/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan