Cairan sperma Anda terlihat lebih encer dan tidak lengket seperti biasanya? Rupanya, memang ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab sperma encer.
Hal ini mungkin membuat sebagian orang khawatir, tetapi sperma yang encer sebenarnya tidak selalu menandakan masalah kesuburan. Untuk mengetahui cara mengatasinya, yuk, cari tahu dahulu apa penyebab sperma encer dan cair dalam pembahasan berikut ini!
Penyebab sperma encer dan cair
Saat membahas tentang sperma encer, biasanya yang dimaksud adalah air mani (semen). Sementara itu, sperma merupakan sel reproduksi pria yang ada di dalam air mani.
Air mani umumnya memiliki konsistensi (tekstur atau kekentalan) mirip gel yang kental dan lengket. Cairan ini akan menjadi lebih encer setelah 5–40 menit pasca-ejakulasi.
Akan tetapi, air mani yang mengandung sperma tadi bisa mencair lebih cepat dari seharusnya. Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab sperma encer, cair, dan bening.
1. Sering ejakulasi

Terlalu sering ejakulasi dalam satu kali aktivitas seksual adalah penyebab paling umum dari air mani yang encer.
Ini tidak hanya terjadi jika Anda berhubungan intim dengan pasangan, tetapi juga saat Anda masturbasi secara berlebihan.
Kondisi ini terjadi karena testis tidak memiliki waktu yang cukup untuk memproduksi air mani setelah ejakulasi pertama.
Sementara itu, sperma yang sehat membutuhkan waktu setidaknya 2–3 bulan agar matang sempurna.
2. Kadar sperma rendah
Jumlah sperma yang rendah (oligospermia) pada tiap mililiter air mani juga bisa menjadi alasan mengapa cairan ejakulasi tampak lebih encer dari biasanya.
Dalam kondisi normal, satu mililiter air mani bisa mengandung hingga 15 juta sel sperma. Jika kurang dari itu, Anda bisa dikatakan mengalami oligospermia.
Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan oligospermia adalah ketidakseimbangan hormon, kebiasaan merokok, hingga kurang tidur.
Perempuan dengan pasangan yang memiliki sperma cair bisa hamil, tetapi oligospermia memang dapat mengurangi peluangnya.
3. Cairan pra-ejakulasi
Sebelum mengeluarkan air mani, penis yang terangsang akan terlebih dulu mengeluarkan cairan praejakulasi. Dibandingkan air mani, cairan ini memang cenderung lebih encer dan bening.
Cairan pra-ejakulasi tetap mengandung sperma walaupun jumlahnya lebih sedikit. Artinya, masuknya cairan pra-ejakulasi ke dalam Miss V tetap berpotensi menghasilkan kehamilan.
4. Ejakulasi terbalik
Penyebab sperma encer yang berikutnya adalah suatu kondisi yang disebut ejakulasi terbalik atau retrograde ejaculation.
Ini adalah kondisi ketika sperma tidak keluar melalui penis, melainkan masuk ke kandung kemih. Riwayat operasi prostat adalah salah satu faktor yang bisa meningkatkan risikonya.
5. Kurang asupan zinc
Studi yang diterbitkan dalam International Journal of Molecular Sciences (2018) menyebutkan bahwa kekurangan asupan zinc atau seng bisa memengaruhi kualitas cairan sperma.
Selain dari segi tekstur, pria yang kekurangan asupan seng cenderung memiliki jumlah sperma yang lebih sedikit. Bentuk dan pergerakan sperma yang dihasilkan pun mungkin lebih buruk dibandingkan sperma pada umumnya.
6. Kekurangan fruktosa
Air mani mengandung fruktosa, yakni gula sederhana yang diproduksi oleh vesikula seminalis. Fungsinya adalah menjadi sumber energi bagi sperma dan membantu sperma bergerak.
Jika Anda kekurangan fruktosa, air mani akan mengandung lebih sedikit sperma. Inilah mengapa kekurangan fruktosa bisa menjadi penyebab sperma encer dan bening.
Apakah normal memiliki sperma encer?
Tekstur air mani yang kental memungkinkan sperma untuk menempel lebih lama pada rahim sehingga meningkatkan peluangnya untuk membuahi sel telur.
Kekentalan air mani juga menjadi salah satu indikator bahwa cairan ini mengandung sperma dalam jumlah yang cukup banyak.
Meski begitu, sperma yang encer tidak selalu menyebabkan masalah kesuburan. Selama sperma sehat dan normal, air mani yang encer tetap bisa membuahkan kehamilan.
Jika Anda memiliki kekhawatiran dengan air mani atau sperma yang keluar tiap kali ejakulasi, sebaiknya lakukanlah analisis sperma lebih lanjut dengan dokter.
Dokter akan memeriksa volume dan waktu mencairnya air mani, tingkat keasaman (pH), kemampuan gerak, ukuran, dan bentuknya. Semua hal ini tidak bisa dilihat secara kasatmata.
Cara mengatasi air mani encer
Jika Anda memiliki sperma atau air mani yang encer, cobalah melakukan beberapa cara berikut untuk meningkatkan kualitasnya.
1. Kendalikan frekuensi ejakulasi
Testis membutuhkan waktu setidaknya lima jam untuk memproduksi air mani yang sempurna. Karena itulah, usahakan untuk tidak melakukan ejakulasi dalam waktu yang terlalu berdekatan.
Selain menurunkan kualitas sperma, terlalu sering ejakulasi bisa meningkatkan risiko iritasi pada Mr. P dan kecanduan terhadap masturbasi.
2. Makan makanan bergizi seimbang

Alih-alih makan makanan cepat saji, pilihlah makanan penyubur sperma saat Anda dan pasangan sedang merencanakan kehamilan.
Perbanyak makanan yang mengandung protein, vitamin, dan mineral untuk meningkatkan produksi dan kualitas sperma.
Selain itu, hentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Rutin olahraga juga bisa menjadi cara memperbaiki kualitas sperma Anda.
3. Pilih pakaian dalam yang nyaman
Penggunaan celana dalam yang bahannya terlalu ketat bisa meningkatkan suhu testis. Padahal, hal ini bisa mengganggu produksi sperma.
Karena itulah, penting untuk memilih pakaian dalam yang nyaman supaya suhu testis tetap normal. Selain itu, jangan lupa untuk menggantinya secara berkala.
Jika berbagai cara di atas tidak kunjung membuat tekstur sperma lebih kental dan Anda merasa khawatir karenanya, cobalah mengunjungi dokter.
Dengan demikian, dokter bisa mencari tahu apa yang menjadi penyebab sperma Anda encer dan menyarankan perawatan yang tepat.
Kesimpulan
- Normalnya, air mani punya tekstur seperti gel yang kental dan lengket. Sementara itu, ejakulasi yang terlalu sering, jumlah sperma yang rendah, keluarnya cairan pra-ejakulasi, ejakulasi terbalik, dan kekurangan fruktosa bisa menjadi penyebab sperma encer.
- Sperma yang encer tidak selalu berarti masalah kesuburan. Untuk mengetahui seberapa baik kualitas sperma Anda, Anda bisa melakukan pemeriksaan bersama dokter karena penilaian dengan mata saja tidak akan valid.
- Beberapa cara untuk meningkatkan kualitas sperma adalah dengan mengendalikan frekuensi ejakulasi, menerapkan pola makan sehat, dan menggunakan pakaian dalam yang tepat.
[embed-health-tool-bmi]