backup og meta

Mengenal Kebiri Kimia, Definisi, Proses, Efeknya bagi Tubuh

DefinisiHukumProsesEfek

Beberapa negara menerapkan kebiri kimia sebagai hukuman untuk pelaku kekerasan seksual. Uniknya, dalam dunia medis, prosedur ini juga digunakan sebagai terapi beberapa jenis kanker. Seperti apa proses kebiri kimia? Yuk, cari tahu lebih lanjut dalam penjelasan berikut.

Mengenal Kebiri Kimia, Definisi, Proses, Efeknya bagi Tubuh

Apa itu kebiri kimia?

Kebiri kimia adalah prosedur pemberian obat-obatan khusus untuk menurunkan libido dan aktivitas seksual.

Kebiri itu sendiri merupakan prosedur untuk menghilangkan fungsi testis pada pria sehingga orang yang mengalaminya kehilangan libido dan menjadi mandul.

Ada dua jenis prosedur pengebirian, yaitu pembedahan dan proses kimia. Dalam pengebirian bedah atau pembedahan testis, efek yang ditimbulkan langsung dan bersifat permanen.

Sementara dalam pengebirian kimia, obat-obatan akan diberikan secara berkala untuk mengurangi kadar testosteron dalam tubuh sehingga dorongan seksual akan berkurang.

Prosedur kebiri kimia dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari pengobatan kanker prostat hingga menjadi metode hukuman untuk pelaku kekerasan seksual.

Salah satunya yaitu pelaku kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia.

Perlu Anda ketahui

Kekerasan seksual terhadap anak sering kali berkaitan dengan pedofilia. American Psychological Association menyatakan bahwa pedofilia termasuk penyimpangan seksual, hubungan seks antara orang dewasa dan anak-anak tidak bisa dibenarkan.

Hukum kebiri kimia di Indonesia

pasangan terjerat kasus hukum

Hukuman kebiri kimia di Indonesia dijelaskan dalam Perpu No.1 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.

Pasal 81 menjelaskan sanksi terhadap pelaku pemerkosaan dan pasal 82 menjelaskan sanksi terhadap pelaku pencabulan.

Di Indonesia, Perpu dibuat untuk memberatkan hukuman dan memberikan hukuman tambahan bagi pelaku kejahatan.

Lebih jelasnya, berikut penjelasan hukuman pengebirian kimia terhadap pelaku kekerasan seksual yang diterapkan di Indonesia.

  • Hukuman mati, hukuman seumur hidup, atau pidana minimal 10 tahun dan maksimal 20 tahun jika korban lebih dari satu orang, mengakibatkan luka berat, gangguan jiwa, penyakit menular, terganggu atau hilangnya reproduksi, dan/atau korban meninggal dunia.
  • Pengumuman kepada publik tentang identitas pelaku.
  • Pemberian suntikan kebiri kimia disertai dengan rehabilitasi.
  • Pemberian alat pendeteksi elektronik (chip) terhadap pelaku untuk mengetahui keberadaan mantan narapidana sehingga mudah untuk melakukan prosedur kebiri.

Selain Perpu, hukum kebiri kimia diperkuat dengan Peraturan Pemerintah RI No. 70 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tindakan Kebiri Kimia, Pemasangan Alat Pendeteksi Elektronik, Rehabilitasi, dan Pengumuman Identitas Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Anak.

Menurut peraturan tersebut, tindakan kebiri kimia pada pelaku kekerasan seksual terhadap anak dikenakan untuk jangka waktu paling lama 2 tahun.

Proses kebiri kimia

Proses kebiri kimia menggunakan obat antiandrogen untuk mengurangi kadar hormon testosteron. Langkah ini bertujuan untuk menekan libido atau dorongan seksual.

Pemberian obat dilakukan melalui penyuntikkan atau metode lain yang ditetapkan.

Obat kebiri bekerja dengan mempercepat metabolisme testosteron alami dan mengubah efek hormon dalam tubuh.

Selain itu, obat kebiri memengaruhi pelepasan hormon-hormon dari kelenjar pituitari yang berperan dalam produksi testosteron.

Pilihan obat yang paling umum digunakan dalam prosedur ini yakni medroxyprogesterone acetate (MPA) dan cyproterone acetate.

Kedua obat tersebut dapat mengurangi kadar testosteron secara efektif pada pria, menyebabkan hilangnya gairah seksual, serta mengurangi fungsi sistem reproduksi.

Efeknya terhadap kesehatan

osteoporosis

Tidak seperti pengebirian bedah yang bersifat permanen, efek kebiri kimia pada seseorang dapat hilang dari waktu ke waktu setelah pengobatan dihentikan.

Umumnya, efek yang terjadi setelah pengebirian kimia sama dengan berbagai prosedur medis lain yang mungkin pernah Anda jalani.

Obat yang digunakan dalam pengebirian kimia dapat secara dramatis mengurangi jumlah testosteron yang diproduksi di testis.

Ini juga sekaligus menekan dorongan seksual tanpa menghilangkan kemampuan seseorang untuk melakukan hubungan seks.

Sebenarnya, pria yang dikebiri secara kimiawi masih dapat berhubungan seks. Hanya saja, keinginan mereka untuk terlibat dalam aktivitas seks tak akan ada lagi.

Di samping itu, obat kebiri kimia yang digunakan sebagai terapi kanker prostat ini berisiko menyebabkan efek samping berikut dalam jangka panjang.

  • Hilangnya kepadatan tulang yang secara langsung berhubungan dengan osteoporosis.
  • Hilangnya massa otot.
  • Bertambahnya massa lemak tubuh yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Masalah metabolisme lemak dan gula.
  • Depresi.
  • Anemia.
  • Disfungsi ereksi dan impotensi.
  • Mandul.
  • Rambut rontok.
  • Lemas.

Pelaku kekerasan seksual yang mendapat hukuman pengebirian kimia didasarkan putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap.

Sementara untuk penggunaan obat ini sebagai pengobatan kanker, dokter yang akan menentukan dan meresepkan untuk Anda.

Jadi, konsultasikan kepada dokter mengenai keperluan prosedur ini untuk pengobatan kanker Anda.

Kesimpulan

  • Kebiri kimia adalah prosedur pemberian obat untuk menurunkan libido dan aktivitas seksual dengan mengurangi kadar hormon testosteron secara sementara.
  • Selain digunakan sebagai terapi kanker prostat, prosedur ini diterapkan sebagai hukuman bagi pelaku kekerasan seksual di beberapa negara, termasuk Indonesia.
  • Prosedur ini berbeda dari kebiri bedah yang permanen karena efeknya bisa hilang setelah pengobatan dihentikan.
  • Di Indonesia, hukuman jenis kebiri ini diatur dalam Perpu No.1 Tahun 2016 dan berlaku selama maksimal dua tahun untuk pelaku kekerasan seksual terhadap anak.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Chemical castration. (2024). Retrieved 9 June 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/22402-chemical-castration

Chemical castration. (2019). Retrieved 9 June 2025, from https://www.medindia.net/patients/patientinfo/chemical-castration.htm

Chemical castration pros and cons list. (2015). Retrieved 9 June 2025, from https://nyln.org/chemical-castration-pros-and-cons-list

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. (2016). Retrieved 9 June 2025, from https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/61883/perpu-no-1-tahun-2016

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 70 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kebiri Kimia, Pemasangan Alat Pendeteksi Elektronik, Rehabilitasi, dan Pengumuman Identitas Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Anak. (2020). Retrieved 9 June 2025, from https://peraturan.bpk.go.id/Details/155207/pp-no-70-tahun-2020

Versi Terbaru

04/07/2025

Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Spermisida, Alat Kontrasepsi untuk Membunuh Sperma

5 Fungsi Hormon Testosteron dan Cara Meningkatkannya


Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Diperbarui 04/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan