Hidup bersama pasangan depresi tidaklah mudah. Depresi membuat pasangan Anda tampak jauh, yang tidak jarang menimbulkan ketegangan dalam hubungan. Jika hal ini menjadi duri dalam hubungan, ini waktunya untuk bertindak demi pasangan dan diri Anda sendiri.
Bagaimana cara menghadapi pasangan depresi?
Depresi sering kali mencegah pengidapnya untuk mengakui bahwa diri mereka sedang sakit sehingga biasanya menolak untuk mencari pertolongan.
Jangan pernah merasa putus asa. Sejumlah cara berikut ini bisa membantu Anda mendukung pasangan untuk mengatasi depresi yang dihadapinya.
1. Waspadai perubahan tingkah laku pasangan
Depresi bisa terjadi perlahan. Jadi, mungkin perlu beberapa waktu untuk melihat gejala depresi menimbulkan perubahan pada tingkah laku pasangan.
Andalah yang paling mengenal pasangan luar-dalam. Jika tingkah laku, gejolak emosi, atau pola pikir pasangan Anda tidak seperti biasa, itu mungkin menandakan depresi.
Tak hanya itu, hal ini mungkin menjadi alasan mengapa pasangan bekerja lembur, mulai minum alkohol berlebihan, atau bahkan terjerumus narkoba.
2. Jangan tunggu sampai pasangan down
Jangan biarkan depresi berlarut-larut. Hal ini membuat depresi makin berat, sulit ditangani, lebih mudah kambuh, dan tentu makin menebar duri dalam hubungan Anda dan pasangan.
Pasangan depresi bisa tenggelam lebih dalam sehingga Anda makin kesulitan menghadapinya.
Selain itu, makin lama Anda hidup dan tinggal bersama dengan pasangan yang depresi, maka makin tinggi pula kemungkinan Anda mengalami gangguan mental serupa.
Tahukah Anda?
3. Tunjukkan cinta dan kasih sayang tanpa pamrih
Apabila pasangan Anda sedang mengalami bad day, cobalah tunjukkan lebih banyak cinta dan kasih sayang.
Tidak perlu dengan hadiah atau kata-kata gombal. Tunjukkan kepedulian Anda lewat kata-kata penuh kasih, seperti, “I love you,” “Sudah ngapain saja hari ini?” dan lainnya.
Anda juga dapat menggunakan gestur lain sesuai bahasa cinta pasangan. Tunjukkan padanya cinta tanpa syarat dan tulus dari dalam lubuk hati Anda.
4. Ajak pasangan konsultasi dengan dokter
Jangan sembarangan mendiagnosisnya dengan berujar, “Kamu depresi, ya?” atau memaksanya seperti “Pergi ke dokter, gih!”. Yang ada, mereka akan makin menyangkal kondisinya.
Jika pasangan tidak mau ke dokter sendirian, hubungi dokter untuk membuat janji dan jelaskan bahwa pasangan Anda mengalami depresi serta gejala yang ia alami.
Pasangan mungkin menolak saat hendak pergi ke dokter. Anda dapat mengakali hal ini dengan ke dokter saat ia sakit, misal batuk pilek, lalu selipkan pembicaraan ini saat konsultasi.
5. Jangan mudah tersinggung saat depresi kambuh
Salah satu gejala utama depresi ialah cara pandang negatif. Hal ini bisa berdampak buruk pada hal-hal lain, seperti seperti saat Anda berkencan, berhubungan intim, atau bahkan mengobrol santai.
Jangan merasa tersinggung ketika depresi pasangan kambuh. Tetap bangun hubungan suportif dan penuh cinta supaya pasangan bisa mengambil langkah untuk menghadapi masalahnya.
Hal ini mungkin termasuk jalan kaki bareng saat berangkat kerja, mengantarkan dan menemani pasangan saat janji temu dokter, atau memastikan pasangan teratur minum obat.
6. Dengarkan pasangan saat melampiaskan perasaan
Doronglah pasangan untuk membicarakan perasaannya, lalu dengarkan tanpa menghakiminya.
Pasangan depresi dapat saja mempertanyakan cinta Anda terhadapnya atau bahkan keinginan mereka untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
Jangan panik dan tetaplah tenang. Coba tanyakan hal apa yang mereka benar-benar butuhkan saat ini, kemudian berikan tepat seperti apa yang mereka kehendaki.
Buat daftar hal yang membawa kegembiraan dan kebahagiaan dan tawarkan padanya saat depresi kambuh, misal menonton film atau mengudap camilan favoritnya.
7. Dukung pasangan saat momen terburuk
Penting diingat bahwa gejala depresi bisa sangat buruk. Itu alasan mengapa pasangan sering kali membutuhkan dukungan Anda, terutama saat mereka terpuruk.
Jangan padamkan dukungan Anda, bahkan bila pasangan depresi mencoba sekeras mungkin untuk menyingkirkan Anda dari kehidupannya.
Sangat mudah bagi pengidap depresi untuk melupakan dukungan di sekitarnya, terutama saat gejala kambuh. Selama masa ini, ingatkan mereka akan dukungan dari diri Anda.
8. Tahu kapan harus membiarkan pasangan menyendiri
Apabila pasangan depresi mengatakan bahwa mereka butuh waktu sendiri, coba untuk menjalin kontak fisik, seperti pegang tangan pasangan, dan “konfirmasi” pernyataan tersebut.
Tanyakan apakah ia benar-benar menginginkan kesendirian itu. Dengan melakukan konfirmasi, ini menunjukkan bahwa Anda bersedia duduk bersama pasangan.
Terkadang, pasangan memang perlu waktu menyendiri. Berikanlah mereka waktu dan tundalah untuk membicarakan kelangsungan hubungan Anda setelah ia merasa baikan.