backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

4 Penyebab Utama Sakit Kepala Pada Wanita Akibat Hormon

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 06/11/2020

    4 Penyebab Utama Sakit Kepala Pada Wanita Akibat Hormon

    Tahukah Anda bahwa sebagian besar sakit kepala pada wanita ternyata disebabkan oleh hormon? Ini mungkin bisa menjawab pertanyaan banyak wanita yang sering merasa sakit kepala, bahkan migrain, di waktu-waktu tertentu tanpa penyebab yang jelas. Tapi apa sebenarnya yang menyebabkan sakit kepala hormonal ini, dan kenapa seringnya terjadi pada wanita?

    Pemicu utama sakit kepala hormonal pada wanita

    1. Menstruasi

    Menurut para ahli di National Migraine Centre, lebih dari separuh wanita yang rutin mengalami migrain, akan mengalami migrain yang lebih parah menjelang atau selama haid.

    Para ahli ini menemukan bahwa migrain biasanya muncul antara dua hari menjelang haid, hingga tiga hari pertama menstruasi Anda. Ini diakibatkan oleh menurunnya kadar estrogen pada masa ini. Migrain saat haid yang sebenarnya merupakan sakit kepala hormonal ini biasanya lebih parah dibanding migrain di waktu-waktu lain saat sedang tidak haid, dan bahkan mungkin muncul dua atau tiga hari berturut-turut.

    2. Pil KB kombinasi

    Beberapa wanita merasa sakit kepala mereka membaik setelah minum pil KB, dan laporan lain mengatakan bahwa serangan sakit kepala menjadi lebih sering di masa “libur” pil KB, saat kadar estrogen turun.

    3. Menopause

    Sakit kepala hormonal biasanya akan menjadi lebih parah semakin dekatnya Anda dengan usia menopause. Ini dikarenakan siklus hormonal Anda yang mulai terganggu dan sering naik turun.

    4. Kehamilan

    Sakit kepala hormonal biasanya akan menyerang di minggu-minggu awal kehamilan, namun akan membaik bahkan hilang sama sekali setelah trimester pertama. Tenang saja, sakit kepala hormonal ini tidak berbahaya bagi bayi.

    Bagaimana cara mengetahui apakah sakit kepala saya akibat hormon?

    Cara terbaik mendeteksi sakit kepala hormonal adalah dengan mencatat sakit kepala Anda. Tandai pada kalender kapan saja Anda mendapat serangan migrain, dan tandai pula hari-hari di mana Anda haid. Lakukan pencatatan ini selama tiga bulan untuk melihat apakah serangan migrain ini selalu datang menjelang dan selama haid. Jika ya, kemungkinan besar sakit kepala tersebut disebabkan oleh hormon.

    Bagaimana cara mencegah munculnya sakit kepala hormonal saat haid?

    Setelah melakukan pencatatan dan Anda menemukan bahwa Anda memang mengidap sakit kepala hormonal setiap menstruasi, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah migrain menyerang di masa haid Anda:

    • Makanlah lebih sering, dengan porsi lebih kecil. Jangan lupakan juga camilan sehat di setiap sela-sela waktu makan untuk mencegah kadar gula darah Anda menurun. Tidak makan dalam waktu lama dapat memicu serangan sakit kepala. Juga, jangan lewatkan sarapan.
    • Usahakan jadwal tidur Anda teratur. Hindari tidur terlalu lama, apalagi terlalu sedikit.
    • Jauhi stres. Lakukan hal yang Anda suka untuk relaksasi dan menjauhkan diri dari stres.

    Pengobatan untuk menyembuhkan sakit kepala akibat hormon

    Beberapa pengobatan ini bisa Anda gunakan untuk mengatasi dan mengobati sakit kepala hormonal agar tak muncul lagi.

    1. Terapi estrogen

    Jika siklus haid Anda teratur, migrain saat haid bisa dicegah dengan cara menambahkan estrogen menjelang haid dan di dua hari pertama haid. Ini bisa dilakukan dengan suplemen estrogen yang diresepkan dokter, biasanya berupa gel yang dioles ke kulit, atau koyo yang ditempel. Hindari terapi hormon dalam bentuk tablet karena dikhawatirkan malah ada risiko memicu sakit kepala.

    2 .Obat antimigrain

    Obat ini biasanya diminum menjelang haid. Tidak mengandung hormon, namun bisa menghentikan perkembangan sakit kepala. Obat ini biasanya mengandung triptan dan asam mefenamat.

    3. Pil KB berkelanjutan

    Jika Anda menggunakan pil KB yang memiliki “hari libur” di mana Anda tak perlu minum pil, mintalah pada dokter untuk menggantinya dengan pil KB yang berkelanjutan, untuk mencegah migrain menyerang di hari-hari saat Anda sedang tak minum pil.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 06/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan