Tersengat listrik atau kesetrum adalah salah satu jenis kecelakaan berbahaya yang membutuhkan pertolongan darurat. Kecelakaan ini umumnya terjadi pada orang dewasa di lingkungan kerja dan anak-anak di rumah. Arus listrik yang mengalir pada tubuh bisa membakar jaringan sehingga menyebabkan kerusakan organ.
Saat arus cukup besar, sengatan listrik pun bisa mengakibatkan kematian. Ketahui penyebab dan cara pertolongan pertama saat kesetrum pada ulasan berikut.
Penyebab sengatan listrik
Tubuh manusia adalah penghantar listrik (konduktor) yang baik. Saat manusia kesetrum, listrik bisa dihantarkan ke seluruh tubuh sehingga kerusakan yang terjadi bisa sangat luas.
Sering kali kerusakan terbesar terjadi pada jaringan saraf, pembuluh darah, dan otot karena jaringan tersebut memiliki resistansi (kekebalan) paling rendah terhadap arus listrik.
Beberapa penyebab paling umum dari sengatan listrik adalah berikut.
- Kontak dengan alat-alat listrik atau kabel yang tidak terlapisi oleh isolator.
- Sambaran listrik dari kabel listrik tegangan tinggi.
- Tersambar petir.
- Tersengat listrik karena bajir.
- Kontak dengan mesin atau alat-alat elektronik.
- Menyentuh sumber listrik dengan bahan logam lainnya.
Efek berbahaya kesetrum listrik
Dibandingkan dengan luka bakar pada umumnya, sengatan listrik lebih berbahaya karena luka yang terlihat di permukaan sering kali tidak menggambarkan kondisi sebenarnya dari korban.
Berat atau ringannya kerusakan organ akibat sengatan listrik dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor tersebut seperti lama kontak dengan arus listrik, seberapa kuat arus listrik, dan penyebaran aliran listrik di dalam tubuh.
Sengatan dari arus listrik yang lebih besar 200.000 ampere menyebabkan angka kematian yang tinggi walaupun waktu korban dengan arus listrik singkat.
Di bawah ini adalah beberapa bahaya yang timbul dari kesetrum listrik yang perlu Anda waspadai.
- Jantung: penurunan atau peningkatan tekanan darah, kerusakan otot jantung, gangguan irama jantung, dan infark koroner.
- Saraf: nyeri kepala, kelemahan, pembengkakan otak, gangguan status mental, insomnia, gelisah, kejang, koma, dan gangguan sumsum tulang.
- Otot: kematian otot dan sindrom kompartemen.
- Tulang: dislokasi sendi dan patah tulang.
- Kulit: luka bakar akibat sengatan listrik.
- Pembuluh darah: pembentukan gumpalan darah, gangguan pembekuan darah, dan pecahnya pembuluh darah.
- Paru-paru: penumpukan cairan di paru, cedera otot paru, dan gagal napas
- Ginjal: gangguan elektrolit, gangguan pH tubuh, dan gagal ginjal akut.
- Penglihatan: peradangan dan perdarahan di bola mata, luka bakar kornea, dan katarak.
- Pendengaran: peradangan tulang mastoid, gendang telinga robek, pendengaran berdenging, dan hilangnya pendengaran.
- Kehamilan: kematian pada janin.
Melihat bahayanya yang tidak sepele, pertolongan pertama dibutuhkan ketika seseorang tersetrum listrik.
Langkah pertolongan pertama saat kesetrum listrik
Pertolongan pertama yang dilakukan saat Anda atau orang lain tersengat listrik bisa mengurangi dampak berbahaya tersebut.
Melansir U.S. National Library of Medicine, berikut ini adalah penanganan yang aman saat kesetrum.
1. Mematikan sumber arus listrik
Ketika melihat orang lain tersengat listrik, pastikan untuk tidak langsung menyentuhnya.
Pertolongan pertama saat kesetrum listrik yang paling tepat adalah memutus aliran listrik yang menyambar tubuh korban.
Jika situasi cukup aman dan memungkinkan, Anda bisa mematikan sekering atau panel listrik yang menjadi sumber aliran listrik yang menyambar.
Saat Anda tersengat listrik, memang sulit bagi Anda untuk melakukan pertolongan pertama terhadap diri sendiri.
Namun, cobalah untuk semampu Anda melepaskan diri dari aliran listrik.
2. Dorong tubuh korban dengan benda isolator
Apabila Anda kesulitan mematikan sumber listrik, berusahalah untuk menjauhkan tubuh korban dari aliran listrik.
Ingat, hindari untuk menyentuh korban langsung dengan tangan kosong.
Anda bisa memanfaatkan benda-benda yang tidak dapat menghantarkan listrik yang terdapat di sekeliling, seperti karpet, sapu, meja, kursi, tongkat atau benda apapun yang terbuat dari kayu, kertas, dan karet.
Saat menarik atau mendorong tubuh korban, hindari menggunakan bahan-bahan yang terbuat dari benda basah atau logam.
Pastikan menjaga jarak setidaknya 3 meter untuk mencegah sengatan listrik diteruskan ke arah Anda.
3. Cari pertolongan medis
Setelah berhasil melepaskan korban dari sengatan listrik, segera periksa keadaan korban, terutama pernapasan dan denyut nadi.
Anda perlu menghubungi nomor telepon darurat (118) untuk mendapatkan pertolongan medis darurat jika terjadi hal berikut:
- sengatan listrik tinggi,
- korban kesulitan bernapas,
- detak jantung korban bertambah cepat,
- korban kejang,
- luka bakar di beberapa bagian tubuh,
- korban muntah-muntah, dan
- tidak merespons atau tidak sadarkan diri.
Pastikan Anda menceritakan dengan jelas kecelekaan kesetrum listrik yang terjadi. Jika memungkinkan, cari tahu seberapa kuat arus listrik yang menyambar.
Saat Anda sendiri yang tersengat listrik, jika Anda mampu, berteriaklah meminta pertolongan setelah berhasil lepas dari sengatan listrik.
Minta orang lain untuk menghubungi ambulans jika mengalami sakit atau gangguan serius lainnya.
4. Periksa kondisi tubuh korban
Selama menunggu bantuan medis tiba, tetaplah bersama korban. Cobalah untuk memeriksa kondisi tubuh korban untuk mengetahui apakah terdapat luka bakar, dan cedera.
Bersiaplah juga melakukan pertolongan pertama pada patah tulang.
Jika korban menunjukkan tanda-tanda syok seperti lemas, mual, bernapas cepat, dan wajah memucat, segera baringkan tubuh korban dengan posisi kaki lebih terangkat di atas kepala.
Apabila korban kehilangan kesadaran, cek segera pernapasan dan denyut nadinya.
Saat pernapasan melambat atau Anda tidak dapat merasakan pernapasan korban, lakukanlah resusitasi jantung paru atau CPR dan memberikan napas buatan.
Pastikan Anda juga menghangatkan tubuh korban dengan selimut atau pakaian apabila korban suhu tubuhnya menurun.
5. Mengatasi luka bakar karena kesetrum listrik
Sengatan listrik bisa menyebabkan luka bakar pada tubuh.
Saat hal ini terjadi, segera cegah luka bakar menyebar dengan melepaskan pakaian di sekitar bagian kulit yang terbakar.
Setelah itu, lakukanlah pertolongan pertama pada luka bakar dengan mendinginkan luka bakar dalam air mengalir.
Jika cukup parah, rendamlah luka pada air selama beberapa waktu.
Balutlah luka bakar dengan kain kasa yang cukup tebal untuk mencegah kerusakan kulit yang lebih dalam dari gesekan udara luar.
Hindari menggunakan kain penutup yang lengket untuk membalut luka bakar.
Pertolongan pertama yang harus dihindari saat kesetrum listrik
Saat melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan tersengat listrik, Anda juga perlu memperhatikan keselamatan Anda.
Banyak orang yang bereaksi spontan saat menolong orang yang tersengat listrik sehingga ikut celaka dan dampaknya semakin fatal.
Oleh karena itu, hindari melakukan beberapa kesalahan pertolongan pertama berikut ini.
- Memosisikan diri terlalu dekat dengan korban jika tersengat oleh kabel listrik tegangan tinggi.
- Menarik atau mendorong korban dengan tangan kosong, handuk basah, atau bahan logam jika korban masih berkontak dengan arus listrik.
- Menyentuh korban sebelum arus listrik dimatikan.
- Meninggalkan korban yang masih tersengat listrik untuk mencari pertolongan.
Pertolongan pertama pada kecelakaan tersengat listrik sangat penting untuk menghindari risiko sekaligus menyelamatkan nyawa korban.
Meski kesetrum listrik bisa diatasi, Anda juga bisa mencegah terjadinya kecelakaan ini. Hindarilah menyentuh kabel atau sumber listrik tanpa pelindung.
Pastikan juga sumber aliran listrik di sekitar Anda terlindungi dengan bahan isolator.
[embed-health-tool-bmi]