backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

8

Tanya Dokter
Simpan

Kenapa Perempuan Wajib Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Seks?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 29/01/2021

    Kenapa Perempuan Wajib Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Seks?

    Bagi kebanyakan wanita, sehabis bercinta dengan pasangan paling tepat jika dilanjutkan dengan sesi cuddling atau berpelukan mesra. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa ada satu kebiasaan penting yang wajib dilakukan para wanita setelah bermain cinta bersama pasangan?

    Ya, Anda harus langsung buang air kecil setelah berhubungan seks. Para ahli sepakat bahwa buang air kecil setelah seks bisa membantu mencegah infeksi saluran kencing. Namun, apa kaitan antara seks dan infeksi saluran kencing? Untuk mencari tahu jawabannya, simak terus informasi berikut ini.

    Apa itu infeksi saluran kencing?

    Penyakit ini muncul ketika ada infeksi yang disebabkan oleh bakteri pada organ saluran kencing. Organ-organ tersebut antara lain adalah kandung kemih, uretra, dan ginjal. Namun, biasanya yang paling sering terserang infeksi saluran kencing adalah kandung kemih dan uretra.

    Beberapa gejala yang muncul jika Anda mengidap infeksi saluran kencing adalah rasa perih seperti terbakar ketika buang air kecil, anyang-anyangan (ingin buang air kecil terus tapi tidak keluar atau hanya keluar sedikit sekali), nyeri di punggung bawah atau perut bawah, dan kencing berdarah.    

    Apa hubungannya seks dengan infeksi saluran kencing?

    Infeksi saluran kencing disebabkan oleh bakteri dari luar tubuh manusia. Bakteri bisa masuk ke dalam tubuh manusia, khususnya saluran kencing, lewat seks. Ini karena saat berhubungan seks, area vagina atau anus akan terpapar berbagai macam bakteri. Bakteri pun akan menjalar menuju uretra dan menyebabkan infeksi.

    Bakteri-bakteri tersebut sumbernya bisa dari macam-macam hal. Misalnya jari dan tangan (ketika vagina dirangsang dengan jari), kondom, penis, sex toy, atau objek-objek lainnya. Dengan buang air kecil, Anda bisa mendorong bakteri-bakteri tersebut keluar dari saluran kencing. Maka, penting bagi wanita untuk buang air kecil sebelum berbagai jenis bakteri masuk ke uretra atau kandung kemih.  

    Apakah cuma wanita yang harus buang air kecil setelah seks?

    Keharusan untuk buang air kecil setelah bercinta memang selalu ditekankan khususnya bagi wanita. Ini karena anatomi tubuh perempuan berbeda dengan laki-laki. Pada perempuan, letak vagina dan anus dengan uretra sangat berdekatan. Jaraknya hanya sekitar 5 sentimeter. Maka, bakteri dan kuman lebih cepat menyebar dan pindah dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya.

    Sementara itu, pada laki-laki uretra dan kandung kemih lebih sulit dijangkau bakteri. Akan tetapi, bukan berarti pria tidak mungkin terserang infeksi saluran kencing. Pada kenyataannya, 20% dari kasus infeksi saluran kencing terjadi pada laki-laki. Untuk mencegah penyakit ini, setelah bercinta laki-laki sebaiknya membersihkan dan membasuh area penis.

    Berapa lama bisa menunda buang air kecil setelah berhubungan seks?

    Meskipun buang air kecil bisa mencegah infeksi saluran kencing, bukan berarti Anda harus langsung mengacir ke kamar mandi setelah penetrasi. Hal tersebut tentu bisa bikin mood dan suasana romantis langsung lenyap. Anda boleh kok, berbaring dan bermesraan sebentar bersama pasangan setelah berhubungan seks.

    Para ahli sendiri tidak menentukan tepatnya berapa menit atau jam setelah seks wanita harus buang air kecil. Yang penting jangan sampai Anda tertidur semalaman habis bercinta tanpa buang air kecil dulu. Jika muncul desakan untuk buang air kecil, jangan ditahan-tahan. Namun, kalau sudah lewat berjam-jam tanpa rasa kebelet, cobalah untuk banyak minum air putih atau menambah asupan cairan lewat makanan.

    Jangan lupa, untuk mengurangi risiko infeksi akibat jamur, bakteri, dan parasit, cuci vagina Anda dengan air hangat dan antiseptik khusus vagina. Hindari sabun vagina yang mengandung pewangi karena bisa menyebabkan iritasi, dan cukup cuci bagian luar vagina saja agar tidak mengganggu bakteri baik bagian dalam saluran vagina.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 29/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan