backup og meta

9 Manfaat Gelatin untuk Kesehatan, Plus Efek Sampingnya

9 Manfaat Gelatin untuk Kesehatan, Plus Efek Sampingnya

Puding kerap menjadi makanan penutup favorit. Ini karena rasanya lembut dan manis, serta teksturnya yang kenyal. Rupanya bahan yang membuat puding bisa kenyal tersebut adalah gelatin. Selain mengenyalkan bahan makanan, gelatin punya sejumlah manfaat untuk kesehatan.

Berbagai manfaat kesehatan gelatin

Gelatin adalah protein yang berasal dari kulit dan tulang hewan, seperti sapi atau babi. Protein ini merupakan turunan dari kolagen.

Kolagen banyak ditemukan dalam kulit, tulang, dan otot. Maka itu, gelatin diperoleh dengan cara ekstraksi kulit, tulang, atau otot hewan.

Gelatin umumnya ditambahkan dalam bubuk untuk membuat agar-agar, permen, dan camilan buah kemasan.

Zat ini juga sering digunakan dalam suplemen dan obat-obatan. Berikut adalah beberapa manfaatnya untuk kesehatan.

1. Meningkatkan kesehatan sendi dan tulang

gejala radang sendi lutut

Salah satu manfaat dari protein ini adalah membantu memelihara kesehatan sendi dan tulang Anda.

Salah satu penelitian dari Journal of Agricultural and Food Chemistry (2012) menguji efek gelatin pada 80 orang dengan osteoarthritis.

Hasilnya, kondisi orang-orang yang mengonsumsi zat tersebut dalam 70 hari berangsur membaik, terutama untuk keluhan  nyeri dan kaku sendi.

2. Bermanfaat untuk kesehatan kulit dan rambut

Gelatin dapat meningkatkan kelembapan dan tingkat kolagen pada kulit. Hal ini ditunjukkan dalam sebuah penelitian di Journal of Cosmetic Dermatology (2015).

Dari hasil penelitian tersebut, konsumsi kolagen dari produk hewani berpotensi melembapkan kulit sebanyak 28 persen.

Tidak hanya kulit, protein ini juga diyakini dapat meningkatkan ketebalan rambut Anda.

3. Meningkatkan fungsi otak dan kesehatan mental

Protein yang satu ini juga kaya akan glycine, salah satu jenis asam amino.

Glycine sendiri sering kali dikaitkan dengan kesehatan otak. Artinya, konsumsi gelatin yang cukup dapat meningkatkan fungsi serta daya ingat pada otak.

Selain itu, penelitian dari jurnal Neural Plasticity menunjukkan bahwa konsumsi gelatin dalam dosis tertentu berpotensi mengurangi gejala obsessive-compulsive disorder (OCD), salah satu masalah kesehatan mental.

4. Membantu menurunkan berat badan

Gelatin bisa menjadi bahan makanan yang rendah kalori. Bahkan, protein ini bisa dimanfaatkan untuk menurunkan berat badan.

Selain karena kalorinya yang rendah, bahan makanan yang satu ini juga membantu mengurangi nafsu makan serta memberikan efek kenyang lebih cepat. 

Oleh karena itu, Anda tidak akan makan secara berlebihan dan berat badan pun dapat terkendali.

5. Membantu meningkatkan kualitas tidur

bahaya tidur setelah sahur

Asam amino glisin yang berlimpah dalam gelatin berpotensi membantu meningkatkan kualitas tidur.

Sebuah studi menunjukkan konsumsi 3 gram glisin sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur, mudah tidur, dan mengurangi kelelahan pada keesokan harinya.

Sekitar 1 – 2 sendok makan (15 – 30  gram) gelatin dapat menghasilkan sekitar 3 gram glisin.

6. Berpotensi meringankan diabetes tipe 2

Sebuah penelitian dalam Journal of Endocrinological Investigation mengamati pemberian 5 gram glisin setiap hari selama 3 bulan pada 74 orang dengan diabetes tipe 2. 

Kelompok yang diberi glisin memiliki nilai HbA1C yang jauh lebih rendah setelah tiga bulan, serta peradangan yang berkurang. 

HbA1C adalah ukuran kadar gula darah rata-rata seseorang dari waktu ke waktu, maka nilai yang lebih rendah menunjukkan kontrol gula darah yang lebih baik.

7. Mungkin meningkatkan kesehatan usus

Gelatin juga dapat berperan dalam kesehatan usus. Riset dari Clinics (2010) menunjukkan salah satu asam amino dalam gelatin, yang disebut asam glutamat, diubah menjadi glutamin di dalam tubuh. 

Glutamin diketahui berpotensi melindungi dinding usus dan membantu mencegah sindrom usus bocor atau leaky gut.

Sindrom usus bocor terjadi ketika dinding usus menjadi terlalu permeabel, sehingga bakteri dan zat berbahaya dapat masuk dengan mudah ke aliran darah. 

8. Mengurangi kerusakan liver

Artikel Kesehatan Seputar Penyakit Liver (Hati)

Glycine (glisin) merupakan asam amino paling banyak ditemui di dalam gelatin.

Dalam sebuah penelitian, hewan yang diberi glisin mengalami penurunan kerusakan hati atau liver.

Penelitian lain dari dalam Journal of gastroenterology and hepatology (2011) yang dilakukan pada kelinci menemukan bahwa pemberian glisin berpotensi meningkatkan fungsi hati dan aliran darah.

Namun, penelitian dan uji klinis pada manusia masih diperlukan untuk memastikan manfaat tersebut.

9. Membantu pembentukan otot

Saat makan gelatin, tubuh Anda memecah protein yang terkandung di dalamnya menjadi asam amino.

Asam amino tersebut kemudian digunakan untuk memperbaiki dan membangun massa otot.

Meski tubuh dapat membuat beberapa jenis asam amino sendiri, tubuh tetap memerlukan asam amino yang berasal dari makanan seperti gelatin.

Efek samping gelatin

apa itu gelatin dan manfaat

Gelatin adalah bahan yang relatif aman dikonsumsi. Risiko terjadinya efek samping dari konsumsi senyawa ini termasuk rendah, baik dalam bentuk makanan sumber protein maupun suplemen.

Namun, tidak menutup kemungkinan senyawa ini dapat menimbulkan efek samping pada beberapa orang, dengan tingkat keparahan yang berbeda untuk setiap orang.

Gelatin dapat menyebabkan efek samping berikut:

  • rasa tidak enak pada mulut,
  • begah atau perut kembung,
  • rasa panas dalam dada, dan
  • sendawa berlebihan.

Protein ini juga dapat memicu reaksi alergi pada sebagian orang. Gejala reaksi alergi dapat berupa:

  • gatal-gatal,
  • kesulitan bernapas, dan
  • pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Apabila Anda mengalami reaksi alergi parah (anafilaktik) pada senyawa ini, segera cari pertolongan medis.

Selain itu, sebagian orang mengkhawatirkan proses produksi gelatin tidak terjamin. Produk dengan gelatin rentan terhadap kontaminasi patogen, kuman penyebab penyakit, yang berasal dari hewan.

Kecurigaan tersebut termasuk kemungkinan menyebabkan penyakit sapi gila (bovine spongiform encephalopathy).

Walaupun risiko ini terbilang rendah, banyak ahli medis menganjurkan untuk tidak menggunakan suplemen hewani.

Jika khawatir akan efek sampingnya, konsultasikan kepada dokter sebelum  mengonsumsi produk gelatin, termasuk suplemen dan obat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Asserin, J., Lati, E., Shioya, T., & Prawitt, J. (2015). The effect of oral collagen peptide supplementation on skin moisture and the dermal collagen network: evidence from an ex vivo model and randomized, placebo-controlled clinical trials. Journal of cosmetic dermatology14(4), 291–301. https://doi.org/10.1111/jocd.12174

Moeller, C., Fleischmann, C., Thomas-Rueddel, D., Vlasakov, V., Rochwerg, B., Theurer, P., Gattinoni, L., Reinhart, K., & Hartog, C. S. (2016). How safe is gelatin? A systematic review and meta-analysis of gelatin-containing plasma expanders vs crystalloids and albumin. Journal of critical care35, 75–83. https://doi.org/10.1016/j.jcrc.2016.04.011

Cleveland, W., DeLaPaz, R., Fawwaz, R., & Challop, R. (2009). High-Dose Glycine Treatment of Refractory Obsessive-Compulsive Disorder and Body Dysmorphic Disorder in a 5-Year Period. Neural Plasticity2009, 1-25. https://doi.org/10.1155/2009/768398

Cruz, M., Maldonado-Bernal, C., Mondragón-Gonzalez, R., Sanchez-Barrera, R., Wacher, N. H., Carvajal-Sandoval, G., & Kumate, J. (2008). Glycine treatment decreases proinflammatory cytokines and increases interferon-gamma in patients with type 2 diabetes. Journal of endocrinological investigation31(8), 694–699. https://doi.org/10.1007/BF03346417

Kentaro INAGAWA; Takenori HIRAOKA; Tohru KOHDA; Wataru YAMADERA; Michio TAKAHASHI (2006). Subjective effects of glycine ingestion before bedtime on sleep quality. Sleep and Biological Rhythms, 4(1), 75–77. https://doi.org/10.1111/j.1479-8425.2006.00193.x

Rapin, J. R., & Wiernsperger, N. (2010). Possible links between intestinal permeability and food processing: A potential therapeutic niche for glutamine. Clinics (Sao Paulo, Brazil)65(6), 635–643. https://doi.org/10.1590/S1807-59322010000600012

Rubio, I. G., Castro, G., Zanini, A. C., & Medeiros-Neto, G. (2008). Oral ingestion of a hydrolyzed gelatin meal in subjects with normal weight and in obese patients: Postprandial effect on circulating gut peptides, glucose and insulin. Eating and weight disorders : EWD13(1), 48–53. https://doi.org/10.1007/BF03327784

Schauss, A. G., Stenehjem, J., Park, J., Endres, J. R., & Clewell, A. (2012). Effect of the novel low molecular weight hydrolyzed chicken sternal cartilage extract, BioCell Collagen, on improving osteoarthritis-related symptoms: a randomized, double-blind, placebo-controlled trial. Journal of agricultural and food chemistry60(16), 4096–4101. https://doi.org/10.1021/jf205295u

Sheth, H., Hafez, T., Glantzounis, G. K., Seifalian, A. M., Fuller, B., & Davidson, B. R. (2011). Glycine maintains mitochondrial activity and bile composition following warm liver ischemia-reperfusion injury. Journal of gastroenterology and hepatology26(1), 194–200. https://doi.org/10.1111/j.1440-1746.2010.06323.x

Wataru YAMADERA; Kentaro INAGAWA; Shintaro CHIBA; Makoto BANNAI; Michio TAKAHASHI; Kazuhiko NAKAYAMA (2007). Glycine ingestion improves subjective sleep quality in human volunteers, correlating with polysomnographic changes. Sleep and Biological Rhythms, 5(2), 126–131. https://doi.org/10.1111/j.1479-8425.2007.00262.x

Versi Terbaru

19/01/2023

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

8 Cara Meningkatkan Kolagen, Rahasia Kulit Tetap Kencang

Suplemen Kolagen


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 19/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan