Kalsium merupakan jenis mineral yang penting bagi tubuh, terutama tulang dan gigi. Kekurangan kalsium berisiko pengeroposan tulang. Lalu, apa akibatnya jika tubuh kelebihan kalsium? Kenali kondisi yang juga disebut sebagai hiperkalsemia berikut ini.
Apa itu hiperkalsemia?
Hiperkalsemia adalah kondisi kalsium darah yang berlebihan di atas normal. Pada dasarnya, kalsium merupakan mineral penting bagi tubuh yang membantu pembentukan tulang.
Dalam keadaan normal, kadar kalsium di dalam darah dan tulang diatur oleh dua jenis hormon, yaitu hormon paratiroid dan calcitonin.
Namun, ketika kelenjar paratiroid terlalu aktif dan melepas terlalu banyak hormon paratiroid, kadar kalsium dalam darah akan meningkat.
Kadar kalsium yang berlebihan di dalam darah dapat meningkatkan risiko batu ginjal serta mengganggu kinerja jantung dan otak. Pengobatan untuk kondisi ini biasanya bervariasi tergantung dengan tingkat keparahannya.
Gejala kelebihan kalsium
Gejala hiperkalsemia berkisar dari ringan hingga berat. Anda mungkin tidak menampakkan gejala yang berarti jika Anda memiliki hiperkalemia ringan.
Semakin berat kasusnya, semakin tampak jelas gejala yang dirasakan.
Hiperkalemia berat dapat menimbulkan tanda atau gejala yang berbeda-beda tergantung dengan bagian tubuh yang terpengaruh.
Di bawah ini daftar gejala yang mungkin timbul jika tubuh memiliki kelebihan kalsium.
- Nyeri tulang dan kelemahan otot. Kelebihan kalsium di dalam darah akan dilepaskan ke tulang akibatnya timbul nyeri tulang dan kelemahan otot.
- Jantung berdebar. Meskipun jarang terjadi, hiperkalsemia yang parah dapat mengganggu fungsi jantung sehingga membuat jantung berdebar.
- Gangguan sistem pencernaan, seperti sakit perut, mual, muntah dan sembelit.
Berapa kebutuhan kalsium per hari?
Penyebab kelebihan kalsium
Mengutip Mayo Clinic, penyebab paling umum kelebihan kalsium adalah karena kelenjar paratiroid terlalu aktif memproduksi hormon paratiroid.
Hal ini dapat disebabkan oleh pertumbuhan tumor kecil nonkanker (jinak) atau pembesaran pada satu atau lebih kelenjar paratiroid.
Selain itu, ada beberapa kondisi penyakit lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya kelebihan kalsium.
- Kanker. Kanker paru-paru, kanker payudara serta kanker darah dapat meningkatkan risiko hiperkalsemia. Penyebaran kanker ke tulang juga dapat meningkatkan risiko kelebihan kalsium.
- Dehidrasi parah. Kekurangan cairan di dalam darah dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium. Dehidrasi merupakan penyebab hiperkalsemia ringan.
- Tidak aktif bergerak. Orang yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk duduk atau berbaring dapat mengalami hiperkalsemia.
- Obat-obatan. Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti litium untuk mengobati gangguan bipolar dapat meningkatkan pelepasan hormon paratiroid.
- Suplemen. Mengonsumsi suplemen kalsium atau vitamin D dalam jumlah yang berlebihan dan sering dapat meningkatkan kadar kalsium dalam darah.
- Faktor keturunan. Kelainan genetik langka berupa gangguan pada reseptor kalsium dapat menyebabkan peningkatan kadar kalsium di dalam darah.
- Penyakit tertentu. Kondisi medis tertentu seperti tuberkulosis dan sarkoidosis dapat meningkatkan vitamin D dalam darah dan merangsang saluran pencernaan untuk menyerap lebih banyak kalsium.
Pengobatan untuk hiperkalsemia
Pengobatan hiperkalsemia biasanya dilakukan sesuai dengan tingkat keparahannya. Jika tergolong ringan, dokter mungkin akan menyarankan untuk minum lebih banyak air dan mengurangi konsumsi suplemen kalsium atau vitamin D.
Dalam kasus yang parah, dokter mungkin akan menyarankan beberapa pilihan pengobatan. Berikut pengobatan yang mungkin diberikan oleh dokter untuk mengatasi kelebihan kalsium.
1. Obat-obatan
Dokter mungkin akan meresepkan beberapa jenis obat-obatan untuk membantu mengontrol kadar kalsium dalam darah. Berikut daftar obat yang mungkin diberikan oleh dokter.
- Kalsimetika. Obat ini dapat membantu mengendalikan fungsi kelenjar paratiroid.
- Bifosfonat. Obat osteoporosis intravena yang sering digunakan untuk mengobati kelebihan kalsium akibat kanker.
- Prednison. Penggunaan pil steroid jangka pendek seperti prednison umumnya dapat membantu mengontrol kadar vitamin D.
- Denosumab (Prolia, Xgeva). Obat ini umumnya digunakan untuk mengobati penderita hiperkalsemia akibat kanker yang tidak merespons bifosfonat dengan baik.
- Kalsitonin. Hormon dari ikan salmon yang dapat membantu mengontrol kadar kalsium dalam darah.
- Cairan infus dan diuretik. Anda mungkin memerlukan rawat inap dengan perawatan cairan infus dan diuretik untuk menurunkan kadar kalsium.