Kemampuan tersebut tergantung dari jumlah paparan, lamanya paparan, kesehatan individu yang terpapar, dan faktor lainnya. Kerentanan tiap orang yang terpapar karsinogen dalam menyebabkan kanker juga tergantung dari faktor keturunan.
Faktor keturunan memainkan peranan penting sebagai penyebab kanker. Dalam banyak kasus, seseorang dapat mengidap kanker karena banyak faktor yang bekerja sama.
Karsinogen yang terdapat pada makanan
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, makanan tertentu yang biasa Anda makan mungkin juga mengandung senyawa karsinogen.
Baru-baru ini terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa daging olahan mengandung senyawa karsinogen. Ini artinya, mengonsumsi daging olahan dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kanker, khususnya kanker kolorektal dan kanker perut (kanker lambung).
Daging olahan adalah daging yang telah melalui proses penggaraman, pengawetan, fermentasi, pengasapan, atau proses lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan rasa dan daya simpan.
Menurut Centre for Food Safety, zat karsinogen juga bisa terbentuk saat proses pengolahan, saat nitrat dan nitrit digunakan untuk memberikan bumbu pada daging. Oleh sebab itu, hindari mengonsumsi olahan daging yang berlebihan. Contoh dari daging olahan adalah bacon, ham, sosis, salami, kornet, dan lain sebagainya.
Daging olahan mengandung karsinogen
Berikut adalah beberapa hal yang mungkin meningkatkan potensi Anda menyerap zat karsinogen ke dalam tubuh saat mengonsumsi daging olahan:
- Pengolahan daging, seperti pengawetan (yang menambahkan zat nitrat atau nitrit pada daging) atau pengasapan, dapat memicu pembentukan senyawa yang dapat menyebabkan kanker ini, seperti N-nitroso-compound (NOC) dan polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH).
- Adanya kandungan zat besi heme memperburuk kondisi tersebut yang dapat mendukung produksi NOC dalam daging.
- Memasak daging pada temperatur tinggi, seperti digoreng atau dipanggang, juga dapat memicu produksi senyawa karsinogen, seperti heterocyclic amine (HCA) dan PAH. HCA terbentuk ketika keratin dan asam amino pada daging bereaksi terhadap panas yang dihasilkan dari proses memasak. HCA merupakan salah satu agen yang dapat menyebabkan kanker.
Oleh sebab itu, jika Anda ingin mengonsumsi daging, lebih baik pilih daging merah yang masih segar. Lalu, masak daging itu dengan cara yang sehat. Hal ini tentu akan lebih baik daripada mengonsumsi daging olahan pabrik.
Anda bisa mengolah daging merah tersebut dengan cara merebus atau mengukusnya. Hal ini lebih baik daripada menggoreng atau membakar daging, karena dapat menghasilkan panas yang lebih tinggi dan meningkatkan potensi Anda terpapar zat karsinogen.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar