Kemudian, mendaratlah menggunakan bagian kaki depan dengan tamparan cepat tapi lembut. Perpindahan ini memaksa pinggul dan panggul mendorong tubuh Anda lebih efisien, tanpa harus membuang energi sebanyak jika Anda mendarat dengan lambat dan keras.
Analisis juga menunjukkan bahwa bahkan pada permukaan keras sekalipun, pelari tanpa alas kaki yang menghantam daratan dengan kaki depan mereka menghasilkan kekuatan benturan yang lebih kecil dari mereka yang mendarat mendahulukan tumit kaki.
2. Ayunkan tangan sekencang mungkin
Berlari sambil mengayunkan tangan menyilang ke sisi tubuh yang berlawanan ternyata bisa menghambat Anda dalam berlari cepat. “Cara berlari seperti ini memfokuskan pengerahan tenaga pada lengan Anda, yang justru memaksa pinggul Anda untuk melawan gerakan lari Anda bukannya melontarkan Anda bergerak maju,” ujar Rothstein-Bruce.
Jika Anda melakukan dengan benar, ayunan tangan dapat memberikan dorongan kecepatan. Kepalkan tangan dengan posisi ibu jari berada dalam kepalan untuk menegangkan otot lengan atas. “Tahap yang paling penting dalam dorongan ayunan tangan adalah seberapa keras Anda mengayunkan tangan ke belakang,” kata Uohara.
Ada dua hal yang terjadi selama Anda melakukan gerakan ini. Pertama, Anda memperoleh bantuan elastis dari otot dada dan aspek anterior bahu, yang berarti Anda akan mengeluarkan lebih sedikit usaha. Kedua, Anda cenderung untuk mempersingkat ayunan pada sisi depan dan membuat transisi lebih cepat.
Rothstein-Bruce merekomendasikan melatih postur ini dengan duduk dan posisi kaki menapak lantai 90 derajat. Kemudian coba mengayunkan lengan mundur ke belakang seperti sedang menabuh drum.
3. Posisi kaki seperti pergerakan jarum jam
Untuk mendapatkan postur lari yang sempurna, bayangkan seseorang sedang menjambak rambut Anda ke belakang sambil tetap menjaga postur dada sedikit condong ke depan. Jaga tubuh tetap lurus dan pinggang tidak tertekuk, supaya semua bagian tetap sejalan.
Dalam posisi ini, usahakan Anda menghindari menggelung bahu ke dalam tubuh dan semakin membungkuk. Hal ini malah membuat Anda jauh lebih sulit untuk bernapas dengan benar dan menempatkan tekanan ekstra pada leher. Anda juga akan berlari lebih cepat dan tahan lama karena Anda memiliki bantuan gravitasi.
Sementara itu, kedua kaki Anda harus bergerak seperti jarum jam. Ketika berlari, angkat kaki Anda ke atas posisi searah pukul 12 dan dorong ke bawah searah pukul 3. Lalu mendarat ke tanah langsung di bawah tubuh Anda searah pukul 6, kemudian ayunkan kaki ke belakang mengarah jam 9 di belakang tubuh Anda.
Gerakan melingkar meniru pergerakan jarum jam ini memungkinkan pergantian yang cepat. Namun, jangan biarkan ayunan kaki ke belakang Anda jadi loyo. Tendang kaki ke atas setinggi mungkin hingga ke bokong, layaknya piston. Sentakan ini menghasilkan tenaga dan mereposisi kaki Anda agar lebih cepat untuk langkah berikutnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar