Kondisi langka tersebut adalah chromhidrosis. Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab di balik terjadinya chromhidrosis.
Ada dua kelenjar yang mengendalikan produksi keringat Anda, yaitu kelenjar apokrin dan kelenjar ekrin.
Pada kasus chromhidrosis apokrin, biasanya keringat yang diproduksi mengandung pigmen lipofuscin yang menyebabkan perubahan warna keringat jadi kekuningan.
Biasanya, bagian tubuh yang paling terpengaruh chromhidrosis apokrin adalah area ketiak, selangkangan, areola puting, hidung, dan kelopak mata.
Sementara itu, chromhidrosis ekrin bisa terjadi pada bagian tubuh mana pun. Namun, kondisi ini lebih jarang terjadi dibanding chromhidrosis apokrin.
Umumnya, chromhidrosis ekrin terjadi setelah seseorang mengonsumsi pewarna makanan atau obat-obatan tertentu.
Cara agar ketiak baju tidak berubah menjadi kuning
Noda keringat warna kuning pada pakaian, terutama di area ketiak, bisa memengaruhi kepercayaan diri Anda mengenai kebersihan diri.
Orang lain yang melihat bisa menyangka Anda kurang higienis dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Padahal, munculnya noda kuning ini benar-benar di luar kendali Anda.
Untuk mengatasinya, Anda bisa mengikuti tips-tips di bawah ini.
1. Pilih deodoran yang tepat
Cara pertama agar noda kuning di ketiak baju tidak lagi muncul adalah dengan mengganti deodoran Anda.
Gunakan deodoran yang kandungan aluminiumnya tidak terlalu kuat dan banyak. Biasanya pada kemasan deodoran, tercantum keterangan “bebas noda”.
Alternatif lainnya, Anda dapat memilih produk antiperspiran yang bertujuan mengurangi produksi keringat pada ketiak.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar