Meskipun dapat berlangsung terus-menerus, perubahan warna keringat dapat berkurang seiring waktu.
Hal tersebut terjadi ketika tubuh memproduksi lebih sedikit lipofuscin, yaitu pigmen (zat pewarna) yang menyebabkan perubahan warna keringat.
Orang dengan chromhidrosis mungkin memiliki lebih banyak lipofuscin dari orang biasa.
Pada orang dengan apocrine chromhidrosis, lipofuscin menyebabkan perubahan warna dalam proses pembuatan keringat.
Situasi tertentu juga bisa merangsang kelenjar apokrin untuk membuat keringat berwarna, seperti:
- gesekan terhadap kulit atau iritasi kulit,
- mandi air panas, dan
- rangsangan seperti kecemasan, gairah seksual, atau rasa sakit.
Pada orang dengan eccrine chromhidrosis, perubahan warna biasanya terjadi karena hal-hal berikut.
- Penggunaan obat-obatan, logam, dan pewarna termasuk pencahar. bisacodyl dengan tartrazin, kina, rifampisin, klofazimin, metilen biru, merkuri, dan tembaga.
- Konsumsi berlebihan beta-karoten/karotenemia dan bahan tambahan atau pewarna makanan.
- Hiperbilirubinemia (peningkatan kadar bilirubin dalam darah).
- Uremia (tingginya kadar urea dalam tubuh).
Pseudochromhidrosis lebih mudah terjadi ketika jaringan kulit bersentuhan dengan:
- bahan kimia,
- pewarna, dan
- bakteri penghasil pigmen.
Namun, untuk penyebab kondisi hematohidrosis masih tidak diketahui. Kondisi ini dikaitkan dengan stres atau kecemasan.
Selama stres berat atau kecemasan ekstrem, pembuluh kapiler vaskular menyempit dan kemudian melebar.
Diasumsikan selama fase pelebaran pembuluh kapiler di sekitar kelenjar keringat dan folikel rambut, darah masuk ke kelenjar keringat.
Hal ini kemudian mengakibatkan pewarnaan darah pada cairan keringat. Namun dalam banyak kasus, tidak ada faktor pemicu yang teridentifikasi.
Masalah kesehatan lain yang dapat menyebabkan keringat berubah warna, di antaranya:
- infeksi,
- darah dalam keringat,
- bilirubin dari hati, dan
- keracunan.
Faktor risiko

Beberapa kondisi atau penyakit dapat meningkatkan risiko terjadinya chromhidrosis.
1. Penyakit addison
Penyakit Addison adalah gangguan ketika kelenjar adrenalin tidak bekerja dengan maksimal. Ini menyebabkan tubuh tidak cukup memproduksi hormon-hormon penting.
2. Hemokromatosis
Hemokromatosis merupakan kelainan yang memuat tubuh menyerap terlalu banyak zat besi. Akibatnya, tubuh menjadi kelebihan zat besi.
3. Alkaptonuria
Alkaptonuria adalah kondisi genetik langka di mana tubuh tidak memproduksi cukup enzim homogentisicdioxygenase (HGD) yang berfungsi memecah zat beracun asam homogentisat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar