backup og meta

Menjaga Kebersihan Secara Berlebihan Berdampak Buruk pada Kesehatan, Apa Benar?

Menjaga Kebersihan Secara Berlebihan Berdampak Buruk pada Kesehatan, Apa Benar?

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) memang penting untuk diterapkan bagi setiap individu tanpa terkecuali. Namun, ada pula yang beranggapan bahwa hidup terlalu bersih justru bisa menjadi bumerang pada kondisi kesehatan Anda. Bahkan, ada penelitian yang menunjukkan bahwa gaya hidup yang terlalu steril bisa berdampak buruk pada kekebalan tubuh.

Apakah hal ini benar adanya? Apa sebenarnya dampak dari hidup terlalu bersih? Jika memang terlalu bersih tidak dianjurkan, apakah ada batas wajar dalam menjaga kebersihan?

Apa yang terjadi jika hidup terlalu bersih?

cara membersihkan microwave

Menjaga kebersihan diri adalah kebiasaan yang wajib dijalankan setiap orang. Mulai dari rajin mandi, menyikat gigi, hingga mencuci tangan, semua adalah bagian dari upaya hidup bersih.

Tak hanya karena hidup bersih memberikan kenyamanan, kebiasaan ini juga membantu menghindarkan Anda dari risiko berbagai penyakit.

Namun, nyatanya tak sedikit yang percaya bahwa menjalani hidup yang terlalu bersih justru berdampak buruk pada kesehatan.

Bahkan, pola hidup yang kelewat bersih berisiko menyebabkan berbagai penyakit serta alergi, termasuk asma. Apa benar demikian?

Adakah pengaruh hidup terlalu bersih terhadap sistem imun?

cara menjaga kebersihan pakaian

Anggapan bahwa hidup kelewat bersih bisa membahayakan kesehatan datang dari “hipotesis kebersihan” yang pertama kali diperkenalkan oleh Profesor David Strachan pada tahun 1989.

Hipotesis ini merujuk pada kebiasaan para orangtua yang menjaga kebersihan rumah dan anak-anak secara berlebihan, misalnya dengan terlalu sering cuci tangan atau mandi.

Akibatnya, sistem imun tubuh anak bisa tidak dapat terbentuk dan berkembang dengan baik karena tubuhnya hampir tidak pernah terpapar berbagai jenis kuman dan bakteri.

Ini artinya, paparan terhadap kuman dan bakteri tertentu justru berpotensi membantu tubuh membentuk sistem imun tubuh yang baik, terutama jika terjadi sejak kecil.

Jika sistem imun tubuh terbentuk dengan baik, tubuh akan mampu membedakan pemicu alergi dengan zat-zat lain yang sebenarnya tidak berbahaya.

Dengan kata lain, semakin jarang tubuh terpapar kuman dan bakteri, maka semakin buruk pula fungsi sistem imun tubuhnya dalam menangkal penyakit.

Apabila tubuh dengan sistem imun yang buruk terpapar zat yang sebenarnya tergolong aman, tubuh akan bereaksi secara berlebihan sehingga lebih mudah sakit atau mengalami alergi.

Menurut laman Cleveland Clinic, hipotesis hidup terlalu bersih ini muncul dari hasil meneliti angka kejadian alergi dan asma di negara-negara berkembang.

Anak-anak yang sering terpapar kuman dan bakteri di negara-negara berkembang tersebut cenderung lebih jarang sakit atau mengidap alergi.

Jadi, bagaimana kesimpulannya?

Bahkan, sebuah penelitian dari Journal of Clinical Investigation menemukan bahwa seseorang yang terinfeksi influenza sewaktu kecil memiliki risiko lebih rendah untuk mengidap asma di kemudian hari.

Namun, hipotesis kebersihan ini masih menjadi perdebatan di antara para ahli. Pasalnya, belum diketahui secara pasti bagaimana paparan kuman dapat membentuk sistem imun tubuh yang lebih kuat.

Selain itu, terlepas dari rendahnya kasus alergi di negara-negara berkembang, masih ada banyak sekali kasus penyakit lain yang disebabkan oleh lingkungan kotor serta sistem sanitasi yang buruk.

Oleh karena itu, hipotesis ini tak bisa serta-merta menjadi alasan untuk tidak menjaga kebersihan diri sama sekali.

Anda tetap perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, ya!

Tips hidup bersih yang aman dan seimbang

cara membersihkan kompor gas

Hipotesis kebersihan membuat sebagian besar orang menganggap bahwa hidup terlalu bersih bisa membawa akibat buruk pada kesehatan, seperti meningkatnya kasus penyakit asma dan alergi.

Padahal, ada banyak faktor lain yang berpotensi menyebabkan asma dan alergi selain menjaga kebersihan secara berlebihan.

Di samping itu, tidak menjaga kebersihan sama sekali justru akan berisiko mendatangkan berbagai penyakit. Hal ini juga telah terbukti dalam berbagai penelitian.

Oleh karena itu, yang bisa Anda pilih adalah tetap menjalani hidup bersih, tetapi Anda tak perlu melakukannya secara berlebihan.

Mencuci tangan dan perilaku bersih lainnya masih efektif dalam menangkal penyebaran kuman serta penularan penyakit.

Namun, Anda tak disarankan untuk cuci tangan terlalu sering atau menyemprotkan disinfektan di rumah setiap 1 jam sekali supaya selalu bersih.

Ingat, semua yang berlebihan tentu memiliki dampak buruk bagi tubuh, termasuk menjaga kebersihan. Jadi, selalu perhatikan apakah Anda melakukannya dalam batas wajar atau tidak.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Britz, J. (2021). Can Cleanliness Increase the Risk of Allergies and Asthma? – National Center for Health Research. Retrieved May 27, 2021, from http://www.center4research.org/can-cleanliness-increase-risk-allergies-asthma/ 

Can Being Too Clean Weaken Your Immune System? – Cleveland Clinic. (2020). Retrieved May 27, 2021, from https://health.clevelandclinic.org/can-being-too-clean-weaken-your-immune-system/ 

Cabotaje, A. (2019). Is Being Too Clean Bad for Your Health? – UW Medicine. Retrieved May 27, 2021, from https://rightasrain.uwmedicine.org/well/health/hygiene-hypothesis 

Can Being Too Clean Weaken Your Immune System? – Beaumont. (n.d.). Retrieved May 27, 2021, from https://www.beaumont.org/health-wellness/blogs/can-being-too-clean-weaken-your-immune-system 

Hygiene hypothesis: Does early germ exposure prevent asthma? – Mayo Clinic. (2021). Retrieved May 27, 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/childhood-asthma/expert-answers/hygiene-hypothesis/faq-20058102 

Umetsu D. T. (2012). Early exposure to germs and the Hygiene Hypothesis. Cell research, 22(8), 1210–1211. https://doi.org/10.1038/cr.2012.65

Chang, Y. J., Kim, H. Y., Albacker, L. A., Lee, H. H., Baumgarth, N., Akira, S., Savage, P. B., Endo, S., Yamamura, T., Maaskant, J., Kitano, N., Singh, A., Bhatt, A., Besra, G. S., van den Elzen, P., Appelmelk, B., Franck, R. W., Chen, G., DeKruyff, R. H., Shimamura, M., … Umetsu, D. T. (2011). Influenza infection in suckling mice expands an NKT cell subset that protects against airway hyperreactivity. The Journal of clinical investigation, 121(1), 57–69. https://doi.org/10.1172/JCI44845 

Versi Terbaru

02/08/2021

Ditulis oleh Shylma Na'imah

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Rachmadin Ismail


Artikel Terkait

Cara Merawat Telinga, dari Menjaga Kebersihan hingga Periksa Rutin

4 Penyebab Pusar Bau, dari Masalah Kebersihan hingga Tanda Penyakit (Plus Cara Mengatasinya)


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 02/08/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan