Dibandingkan hipnosis, Anda mungkin lebih sering mendengar istilah hipnotis. Keduanya memiliki arti yang berbeda meski merujuk pada hal yang sama.
Jika hipnosis adalah teknik terapi, hipnotis adalah aksi yang dilakukan oleh ahli pada teknik terapi tersebut. Lantas, apa yang dimaksud dengan hipnosis? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu hipnosis?
Hipnosis, yang juga dikenal sebagai hipnoterapi, adalah suatu teknik terapi yang akan membuat Anda berada dalam keadaan rileks dan tenang sehingga bisa lebih fokus dan berkonsentrasi dengan pikiran Anda sendiri.
Dengan begitu, Anda akan lebih mudah merespons sugesti yang diberikan oleh ahli medis profesional yang membantu dalam proses hipnosis.
Biasanya, metode ini dilakukan dengan mengulang kata-kata tertentu dan meminta Anda membayangkan sesuatu.
Meskipun teknik ini menimbulkan kontroversi, mayoritas tenaga ahli percaya bahwa hipnoterapi sangat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan, terutama kesehatan mental.
Terapi ini dapat digunakan untuk mengatasi rasa sakit, rasa gugup berlebihan, gangguan perubahan mood, hingga membantu Anda menghentikan suatu kebiasaan tertentu, misalnya merokok.
Kegunaan hipnosis untuk terapi psikologi
Hipnosis cenderung lekat dengan teknik untuk mengorek rahasia seseorang atau memberikan sugesti pada seseorang untuk melakukan hal-hal aneh.
Padahal, teknik ini sebenarnya merupakan metode terapi psikologi yang valid untuk digunakan dalam praktik psikologi klinis.
Hipnosis dalam terapi psikologi dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, baik mental maupun fisik. Berikut adalah beberapa contoh masalah yang dapat ditangani dengan terapi ini.
1. Gangguan kecemasan
Banyak terapis profesional menggunakan teknik hipnosis untuk mengatasi gangguan kecemasan.
Akan tetapi, teknik ini dikenal lebih ampuh dan efektif untuk mengatasi jenis gangguan kecemasan yang terjadi akibat masalah kesehatan kronis, seperti penyakit jantung.
Hipnoterapi juga dapat membantu Anda yang masih berusaha keras melawan fobia. Namun, teknik ini mungkin kurang sesuai atau kurang efektif untuk mengatasi gangguan kecemasan umum.
Cara kerja teknik hipnosis dalam penanganan gangguan kecemasan adalah mendorong tubuh agar memberikan respons yang lebih rileks terhadap banyak hal yang selama ini sering menyebabkan rasa cemas berlebihan.
Hal ini bisa dilakukan dengan menyampaikan ucapan-ucapan tertentu selama proses hipnosis berlangsung, menggunakan teknik pernapasan, hingga melakukan upaya untuk menurunkan tekanan darah.
2. Kebiasaan merokok
Sebagian besar perokok aktif mengakui bahwa berhenti merokok bukan hal yang mudah. Bahkan, tidak sedikit yang gagal melakukannya.
Sebenarnya, ada banyak cara yang bisa ditempuh jika memang Anda serius untuk menghentikan kebiasaan yang tidak sehat ini, salah satunya melalui hipnosis.
Teknik ini akan sangat efektif jika dilakukan secara intensif dengan ahli terapi yang dapat menyesuaikan sesi hipnosis dengan gaya hidup Anda.
Namun, ingat, salah satu faktor yang akan memberikan pengaruh terbesar adalah motivasi atau keinginan Anda untuk berhenti merokok.
Teknik hipnosis dapat dilakukan dengan dua cara berbeda. Cara pertama adalah membantu Anda menemukan kebiasaan pengganti yang tentunya lebih sehat jika dibandingkan dengan kebiasaan merokok.
Sementara itu, cara kedua bisa dilakukan dengan mengaitkan kegiatan merokok dengan hal-hal yang kurang menyenangkan.
Sebagai contoh, Anda akan diminta memikirkan bau mulut yang tak sedap setiap kali selesai merokok atau bau tak sedap lain yang ditimbulkan oleh rokok.
3. Berat badan berlebih
Hipnoterapi juga dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Meski belum dapat dibuktikan secara medis, teknik ini dianggap bisa membantu Anda yang memiliki berat badan berlebih.
Saat menjalani terapi ini, Anda akan dibuat benar-benar fokus. Tentu saja hal ini akan membantu Anda dalam mendengarkan dan memberikan respons terhadap saran yang diberikan terapis.
Jika Anda berminat mengikuti hipnosis untuk menurunkan berat badan, perlu diingat bahwa teknik ini lebih efektif jika diiringi dengan pola makan sehat dan olahraga yang rutin.
4. Gangguan tidur
Kondisi kesehatan lain yang juga bisa diatasi dengan teknik hipnosis adalah gangguan tidur, seperti insomnia, sleepwalking atau tidur sambil berjalan, dan gangguan tidur lainnya.
Apabila Anda sedang insomnia, terapi ini dapat membantu agar Anda bisa lebih rileks. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah merasa mengantuk dan ingin tidur.
Sementara jika Anda sering tidur sambil berjalan, teknik ini bisa melatih Anda untuk segera bangun saat kaki menyentuh lantai. Alhasil, Anda tidak akan tidur sambil berjalan lagi.
5. Irritable bowel syndrome (IBS)
Anda juga bisa mengatasi sindrom iritasi usus besar (IBS) dengan menjalani metode terapi yang satu ini. IBS merupakan masalah pada usus yang menyebabkan sakit perut, diare, sembelit, dan kembung.
Hipnoterapi membantu membuat seluruh tubuh Anda rileks, tak terkecuali saluran pencernaan Anda. Rupanya, sensasi rileks dan tenang sangat membantu melawan berbagai gejala IBS.
6. Penyakit kronis
Metode terapi ini juga bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit kronis, seperti radang sendi, kanker, hingga fibromyalgia. Tak hanya itu, hipnosis juga dilakukan untuk mengatasi rasa sakit pada bagian tubuh tertentu.
Mengutip situs Penn Medicine, ahli hipnoterapi dapat membantu meningkatkan kendali tubuh terhadap rasa sakit yang kerap muncul.
Selain itu, ia juga akan memberikan sugesti untuk mengurangi rasa sakit dalam jangka panjang dan agar Anda bisa menghadapi kemungkinan rasa nyeri kambuh sewaktu-waktu.
Mitos seputar hipnosis
Meski hipnoterapi memiliki sejumlah kegunaan, masih ada banyak mitos mengenai terapi ini yang perlu diluruskan. Berikut adalah beberapa contohnya.
1. Anda tidak akan mengingat apa yang Anda lakukan saat menjalani hipnosis
Pernyataan ini tidak sepenuhnya salah. Amnesia dapat terjadi dalam beberapa kasus, tetapi orang biasanya mengingat semua hal yang terjadi saat mereka berada dalam kondisi hipnosis.
Posthypnotic amnesia dapat membuat seseorang lupa apa yang terjadi sebelum dan saat dihipnotis, tetapi keadaan ini biasanya jarang terjadi. Kalaupun terjadi, efeknya hanya bersifat sementara.
2. Hipnosis dapat membantu seseorang mengingat kejadian secara rinci
Hipnosis dapat digunakan untuk meningkatkan ketajaman memori atau mengorek kejadian masa lampau seseorang, tetapi sebenarnya efek yang ditimbulkan tidak sebesar yang orang kira.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa hipnosis tidak dapat sepenuhnya membuat orang mengingat hal tertentu secara detil dan akurat.
Sebaliknya, hipnosis bahkan bisa membuat seseorang keliru mengartikan memorinya.
3. Anda bisa dihipnotis meskipun Anda tidak mau
Ini mungkin sering Anda saksikan di TV. Beberapa penonton dipilih secara acak untuk dihipnotis dan nyaris 100% dari orang tersebut kemudian berada dalam kondisi hipnosis.
Sebenarnya, hipnosis membutuhkan “izin” dan kemauan dari orang yang akan dihipnotis. Untuk dapat bisa dihipnotis, seseorang harus benar-benar membuka diri dan bersedia dihipnotis.
Keterbukaan ini dapat membuat sugesti yang diberikan oleh psikolog atau psikiater menjadi lebih mudah diterima oleh pasien.
4. Orang yang menghipnosis Anda memiliki kontrol penuh atas diri Anda
Beberapa orang yang dihipnotis mungkin mengalami situasi ketika mereka bertindak di luar dari keinginannya.
Akan tetapi, sebenarnya orang yang menghipnosis Anda tidak dapat menyuruh Anda untuk melakukan sesuatu yang berada di luar kehendak Anda.
Kesimpulan
- Hipnosis adalah suatu teknik terapi yang akan membuat Anda berada dalam keadaan rileks dan tenang sehingga bisa lebih fokus dan berkonsentrasi dengan pikiran Anda sendiri.
- Terapi ini dapat digunakan untuk mengatasi rasa sakit, gangguan kecemasan umum, rasa gugup berlebihan, gangguan mood, hingga membantu Anda menghentikan kebiasaan merokok.
- Berbeda dengan yang ditampilkan di TV, terapi hipnosis membutuhkan “izin” dan kemauan dari orang yang akan dihipnotis.