Kepala kliyengan digambarkan sebagai kondisi seperti berkunang-kunang, tubuh terasa ringan dan goyah, hingga perasaan ingin pingsan. Kondisi ini bisa membuat Anda tidak nyaman, sehingga terkadang membutuhkan penanganan. Lalu, bagaimana cara mengatasi kepala kliyengan?
Terdapat berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kepala kliyengan, mulai dari metode sederhana yang bisa dilakukan sendiri di rumah hingga pengobatan medis. Apa saja?
Cara mengatasi kepala kliyengan di rumah
Kepala kliyengan merupakan bagian dari pusing. Meski sama-sama terjadi di area kepala, sakit kepala dengan kliyengan berbeda.
Selain perasaan ingin pingsan, kliyengan juga bisa menyebabkan penglihatan kabur dan sangat terang atau terlihat lebih gelap serta lingkungan di sekitarnya seperti bergerak sendiri.
Kepala kliyengan umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, kondisi ini juga bisa diredakan dengan mengetahui penyebab serta melakukan penanganan yang tepat.
Anda juga bisa mencoba beberapa cara mengatasi kepala kliyengan di rumah berikut ini.
1. Rutin cek gula darah dan makan tepat waktu
Kadar gula darah rendah atau hipoglikemia bisa menjadi penyebab dari kepala kliyengan. Nah, bagi penderita diabetes, kemampuan tubuh untuk mengatur kadar gula darah tidak lagi normal.
Untuk mencegah hipoglikemia, sebaiknya rutin cek gula darah. Lalu, ikuti aturan makan dan jam makan yang sudah disarankan dokter supaya gejala diabetes dan kliyengan tidak kambuh.
Sementara, bagi Anda yang sering menunda atau melewatkan jam makan, hentikan kebiasaan buruk ini. Pasang alarm waktu makan pada ponsel Anda sebagai pengingat.
Jika tidak sempat, siapkan camilan darurat, seperti biskuit, pisang, atau snack lain untuk mencegah Anda dari kelaparan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
2. Penuhi asupan cairan tubuh
Saat Anda berolahraga, beraktivitas di bawah sinar matahari, atau saat sedang demam, jangan lupa untuk menjaga asupan cairan tubuh.
Pasalnya, kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi bisa menyebabkan kepala kliyengan hingga perasaan ingin pingsan.
Untuk mengatasi kepala kliyengan akibat kondisi ini, Anda cukup minum air putih atau makan sayur dan buah yang mengandung banyak air.
Untuk pilihan sehari-hari, sebaiknya pilih air mineral yang berasal dari sumber pegunungan alami, di mana keseimbangan ekosistem di sekitarnya juga terlindungi.
Dengan demikian, mineral yang terkandung di dalamnya juga merupakan mineral alami yang bermanfaat oleh tubuh.
Selain mengandung mineral alami, air mineral tersebut dipastikan aman untuk dikonsumsi, karena sumbernya memiliki lapisan pelindung sehingga aman dari pencemaran. Air mineral ini juga akan terasa dingin alami walau tidak didinginkan.
Jika air putih terasa hambar, Anda bisa mengakalinya dengan membuat infused water, teh madu dengan perasan lemon, smoothies, atau makan sup.
3. Beristirahat
Saat tubuh bermasalah, seperti pusing dan gejala penyakit mulai kambuh, cara terbaik untuk meringankannya adalah beristirahat.
Perasaan ingin pingsan yang ditimbulkan oleh kepala kliyengan tentu akan lebih aman bagi Anda untuk berbaring.
Ini juga menghindari Anda dari terjatuh ke tempat yang berisiko karena kehilangan keseimbangan ketika berdiri.
Untuk melakukan cara mengatasi kepala kliyengan ini, carilah tempat yang sunyi dengan pencahayaan yang redup atau cenderung gelap.
Apalagi, kepala kliyengan bisa menyebabkan mata Anda jadi sensitif dengan cahaya dan suara tertentu.
Kemudian, tutup mata Anda dan ambil napas perlahan untuk menormalkan sirkulasi oksigen yang terganggu. Dengan begitu, rasa pusing yang Anda hadapi akan sedikit membaik.
Selama masa pemulihan tubuh dari kondisi medis yang menyebabkan kepala pusing, pastikan untuk beristirahat dengan cukup.
Cobalah untuk tidur lebih cepat dan menghindari berbagai hal yang mengganggu Anda untuk tidur, seperti bermain ponsel atau membaca buku.
Cara mengatasi kepala kliyengan secara medis
Pada kondisi tertentu, Anda mungkin perlu berkonsultasi kepada dokter untuk mengatasi kepala kliyengan.
Umumnya, dokter akan menyesuaikan pengobatan dengan masing-masing penyebabnya.
Ada beberapa cara mengobati kepala terasa melayang yang bisa disarankan oleh dokter, yaitu sebagai berikut.
1. Minum obat
Beberapa jenis obat bisa digunakan untuk membantu meredakan gejala kepala kliyengan, yang meliputi berikut ini.
- Obat pereda pusing dan mual. Misalnya, obat antihistamin dan antikolinergik.
- Obat antikecemasan, yaitu obat golongan benzodiazepin, seperti alprazolam dan diazepam.
- Obat pencegah migrain, untuk menghindari serangan sakit kepala migrain.
2. Terapi
Ada beberapa terapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyebab kepala kliyengan, yaitu sebagai berikut.
- Manuver posisi kepala, untuk mengatasi benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) dengan lebih cepat. Terapi ini hanya boleh dilakukan oleh dokter atau terapis.
- Terapi keseimbangan, atau yang disebut dengan rehabilitasi vestibular, untuk memperbaiki keseimbangan tubuh pada penderita gangguan telinga dalam, seperti neuritis vestibular.
- Psikoterapi, untuk meredakan gangguan kecemasan.
3. Prosedur medis
Bila diperlukan, prosedur medis tertentu bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi yang menyebabkan kepala kliyengan. Prosedur tersebut meliputi berikut ini.
- Injeksi, dengan menyuntikan obat antibiotik gentamisin ke telinga bagian dalam untuk menghentikan fungsi keseimbangan tubuh pada satu sisi telinga dan memusatkan fungsi tersebut pada sisi telinga lainnya.
- Pengangkatan organ indera di telinga bagian dalam (labyrinthectomy), untuk mengangkat labirin vestibular di salah satu telinga. Prosedur ini bisa digunakan untuk mengatasi gangguan pendengaran serius dan pusing yang tidak bisa ditangani dengan pengobatan lain.
Untuk menentukan pengobatan yang tepat, dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh agar bisa diketahui penyebab pasti dari kepala kliyengan yang dialami.
Kapan harus ke dokter jika kepala kliyengan?
Meski sangat umum terjadi dan biasanya akan membaik dengan sendirinya, jangan menyepelekan sensasi kepala terasa melayang ini.
Dilansir dari Harvard Medical School, Dr. Shamai Grossman, seorang Profesor kedokteran darurat menyatakan, jangan mengabaikan kepala kliyengan.
Meski umumnya tidak disebabkan oleh sesuatu yang serius, kepala kliyengan bisa mengakibatkan cedera ketika Anda oleng dan terjatuh.
Jika kliyengan yang dialami cukup parah, penyebabnya mungkin kondisi atau penyakit yang mengancam nyawa.
Ada beberapa gejala kepala kliyengan yang perlu diwaspadai. Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala berikut ini.
- Mengalami demam tinggi.
- Pernah mengalami cedera di kepala.
- Kepala pusing yang tidak juga hilang atau bertambah buruk meski sudah minum obat.
- Merasakan nyeri pada dada.
- Detak jantung terasa tidak teratur dan leher terasa kaku.
- Kelelmahan atau mati rasa pada wajah, tangan, dan kaki.
- Muntah-muntah.
- Sesak napas dan kejang.
- Pendengaran, penglihatan, dan kemampuan untuk berbicara berubah.
Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut mengenai hal ini.
[embed-health-tool-bmi]