backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengulik Pangastritis, Jenis Gastritis Kronis yang Umum Terjadi

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 22/04/2021

    Mengulik Pangastritis, Jenis Gastritis Kronis yang Umum Terjadi

    Pernah mendengar pangastritis? Dibanding gastritis, penyakit pangastritis mungkin lebih jarang didengar. Padahal pangastritis merupakan komplikasi gastritis kronis yang paling umum terjadi karena tidak diobati. Yuk, cari tahu apa penyebab, gejala, dan cara mengobati penyakit ini.

    Mengenal pangastritis, salah satu jenis gastritis kronis

    Peradangan bisa terjadi di mana saja pada tubuh Anda, termasuk pada lapisan lambung (mukosa). Umumnya peradangan terjadi karena infeksi bakteri, asam lambung, atau senyawa lainnya yang diproduksi terlalu berlebihan.

    Awalnya, asam lambung berfungsi sebagai pemecah makanan dan melindungi Anda dari infeksi. Namun, karena jumlahnya lebih dari yang dibutuhkan, asam ini akan merusak lapisan lambung. Nah, peradangan yang terjadi pada lapisan lambung ini dikenal juga dengan gastritis.

    Secara umum, gasritis dibagi menjadi dua, yaitu gastritis akut yang terjadi secara tiba-tiba dan gasritis kronis yang terjadi dalam jangka panjang. Salah satu jenis gastritis kronis yang paling sering terjadi adalah pangastritis.

    Tidak seperti gastritis yang hanya menyerang lapisan lambung, penyakit ini memengaruhi seluruh bagian lambung. Mulai dari lapisan lambung, kelenjar oksintik pada lambung, bagian atas rahim wanita (fundus), hingga bagian paling bawah lambung (antrum).

    Apa saja gejala pangasritis?

    Gejala pangastritis sama dengan gejala gastritis pada umumnya, hanya saja dialami pasien lebih parah. Gejalanya yang mungkin terjadi, antara lain:

  • sakit perut
  • perut kembung atau terasa sangat penuh, terutama setelah makan
  • mual dan muntah
  • nafsu makan menurun membuat berat badan terus berkurang
  • gangguan pencernaan saat menstruasi

    Siapa saja yang berisiko mengalami ini?

    Penyebab utama pangasritis adalah peradangan pada lapisan lambung yang terus menyebar akibat infeksi bakteri atau gaya hidup yang tidak sehat.

    Orang yang memiliki masalah pada lambung berisiko lebih tinggi terkena pangastritis, dan beberapa kondisi atau kebiasaan lainnya, seperti:

    • Menggunakan obat antinyeri (penghilang rasa sakit) jangka panjang atau berlebihan
    • Minum alkohol terlalu banyak
    • Mengalami stres parah atau penyakit kejiwaan lainnya yang bisa memengaruhi hormon dan sistem pencernaan
    • Memiliki penyakit autoimun yang menyerang sel parietal di lambung

    Bagaimana caranya mengobati pangastritis?

    Ada berbagai cara untuk mengobati penyakit pangastritis yang umumnya dokter rekomendasikan, seperti:

    Obat resep

    Mengobati pangastritis harus disesuaikan dengan penyebab peradangan yang terjadi lapisan lambung. Jika disebabkan oleh bakteri h. pylori, pengobatan akan difokuskan untuk menghentikan pertumbuhan bakteri selama 10 hingga 14 hari. Beberapa obat yang mungkin diresepkan biasanya antibiotik amoxicillin, tetracycline, ranitidine, atau proton pump inhibitor (PPI).

    Sementara untuk mengurangi asam lambung yang berlebihan, beberapa obat yang biasa digunakan adalah antasida, H2 blocker, Prilosec dan Prevacid (jenis PPI yang umum digunakan). Penggunaan obat-obatan tersebut harus sesuai dengan resep dokter.

    Menjaga pola makan

    Penyakit pangastritis sering kali menyebabkan kekurangan nutrisi karena pasein tidak nafsu makan dan lambung tidak dapat bekerja secara maksimal. Umumnya, pasien mengalami kekurangan vitamin B12 dan zat besi sehingga sangat rentan mengalami anemia. Itu kenapa Anda harus sebisa mencukupi kebutuhan kedua nutrisi ini.

    Meski begitu, pola makan juga harus diperhatikan untuk mengurangi iritasi yang terjadi pada lambung. Pasein harus memperbanyak konsumsi sayur dan buah dan makanan rendah lemak. Hindari makanan dan minuman yang mengandung alkohol, kafein tinggi, soda, berlemak, terlalu asam, dan terasa pedas.

    Jaga keseimbangan bakteri baik di usus dengan mengonsumsi makanan probiotik, seperti yogurt. Perbanyak konsumsi makanan yang dapat mengurangi peradangan, yaitu yang mengandung antioksidan, asam amino, dan asam lemak omega 3.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 22/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan