backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Katanya Mandi Air Panas Bisa Menurunkan Risiko Diabetes, Benarkah?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 22/06/2021

    Katanya Mandi Air Panas Bisa Menurunkan Risiko Diabetes, Benarkah?

    Ketika sedang banyak pikiran atau kelelahan, membayangkan berendam di air panas rasanya sangat melegakan. Selama ini, tempat pemandian air panas atau sauna memang dikenal dapat mengurangi stres dan membantu mengurangi berat badan. Namun, tak hanya itu. Salah satu penelitian mengungkapkan manfaat berendam air panas dalam mengurangi peradangan dan meningkatkan metabolisme untuk pasien diabetes.

    Manfaat berendam air panas bagi kesehatan

    berendam-air-panas

    Selama ini, para peneliti percaya mandi atau berendam air panas dapat meningkatkan fungsi darah dan membuat tidur lebih nyenyak. Itu sebabnya, berendam air panas diyakini baik kesehatan jantung Anda.

    Para ahli pun mulai menggali lebih jauh apakah ada manfaat berendam air panas untuk mengatasi penyakit-penyakit metabolik, salah satunya diabetes.

    Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 mengalami peningkatan sensitivitas insulin saat mandi air panas.

    Tubuh yang lebih sensitif terhadap insulin artinya gula darah bisa dikendalikan dengan baik. Pasalnya, hormon insulin inilah yang bertugas untuk mengatur kadar gula darah.

    Dengan kata lain, ada manfaat berendam air panas yang baik untuk mengendalikan kadar gula darah pada pasien diabetes.

    Sayangnya, belum jelas bagaimana prosesnya. Peneliti menduga bahwa ada pengaruh air panas dan kadar gula darah terhadap respon peradangan dalam tubuh.

    Efek berendam air panas mirip dengan olahraga

    berendam air panas

    Ada yang mengatakan berendam air panas memberikan manfaat yang serupa dengan olahraga untuk pasien diabetes. Bagaimana bisa?

    Peradangan yang tidak terlalu parah tapi sudah berlangsung cukup lama (kronis) dapat meningkatkan resistensi insulin.

    Artinya, sel dalam tubuh manusia jadi tidak bisa merespon insulin dengan baik akibat adanya peradangan.

    Jika sel tidak merespon dengan baik, kadar gula darah jadi tidak bisa dikendalikan. Risiko diabetes pun melonjak naik.

    Sementara itu, olahraga telah terbukti mengurangi peradangan dan meningkatkan sensitivitas insulin sehingga tak lagi resistan.

    Perlu diketahui bahwa tubuh yang lebih sensitif terhadap hormon insulin itu bagus. Itu artinya, tubuh Anda bisa mengendalikan risiko gula darah tinggi serta diabetes.

    Jadi, olahraga yang mampu meningkatkan sensitivitas insulin dinilai baik untuk mencegah diabetes.

    Akan tetapi, tidak semua orang bisa berolahraga, misalnya karena Anda punya kondisi kesehatan tertentu atau ada keterbatasan fisik.

    Oleh karena itu, penting untuk mencari cara lain untuk meningkatkan sensitivitas insulin.

    Berendam air panas diduga kuat mampu memicu efek yang sangat mirip dengan olahraga.

    Pertama-tama, olahraga akan memicu respon radang dalam waktu yang sangat sebentar, lantas diikuti dengan aktivitas antiradang dalam waktu yang lebih panjang.

    Begitu pula dengan berendam air panas yang dapat memicu respon serupa pada tubuh sehingga bisa saja memberi manfaat berupa sensitivitas insulin untuk pasien diabetes.

    Manfaat berendam air panas untuk pasien diabetes

    berendam air panas

    Berendam air panas diketahui bisa meningkatkan sensitivitas insulin. Para peneliti mengamati dampak dari mandi air panas pada pria yang kelebihan berat badan dan kurang gerak.

    Penelitian ini diterbitkan dalam Journal of Applied Physiology.

    Setiap peserta diminta untuk berendam air panas dengan suhu 39 derajat Celcius selama satu jam. Para peneliti mengambil darah peserta sebelum, setelah, dan 2 jam setelah mandi.

    Peneliti juga mengukur tekanan darah, suhu tubuh, dan detak jantung peserta setiap 15 menit.

    Hasilnya ditemukan bahwa mandi air panas menyebabkan lonjakan interleukin, yaitu suatu penanda peradangan. Selain itu, juga ditemukan adanya peningkatan produksi oksida nitrat (NO).

    Lonjakan pada NO penting karena bisa melemaskan pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun. NO juga meningkatkan asupan glukosa ke dalam sel tubuh dan mungkin memiliki sifat antiradang.

    Hal ini dilakukan selama 2 minggu. Hasilnya adalah terlihat penurunan gula darah puasa sekaligus berkurangnya peradangan.

    Para peneliti menyimpulkan bahwa berendam air panas mungkin mengurangi peradangan dan meningkatkan kemampuan tubuh mengolah gula (supaya kadarnya tidak kelebihan dalam darah) pada pria yang kurang gerak dan kelebihan berat badan atau obesitas.

    Meski begitu, manfaat berendam air panas ini tidak bisa menjadi pengobatan utama untuk diabetes ataupun menggantikan olahraga. Anda tetap harus ke dokter agar gula darah bisa dikendalikan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 22/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan