Lidah yang pahit kerap membuat makanan dan minuman apa pun terasa tidak enak saat Anda sakit. Lalu, mengapa kondisi ini bisa terjadi dan bagaimana cara menghilangkannya? Simak jawaban selengkapnya di bawah ini.
Penyebab lidah terasa pahit saat sakit
Indra pengecap akan jadi lebih peka terhadap rasa pahit saat Anda sedang sakit. Ambil contoh saat Anda terinfeksi virus influenza atau bakteri streptokokus penyebab radang tenggorokan.
Ketika terjadi infeksi, jumlah protein bernama TNF-α (Tumor Necrosis Factor-α) akan meningkat untuk melawan kuman penyebab penyakit.
Meningkatnya protein ini juga menyebabkan gangguan pada lidah dengan mengaktifkan sel-sel yang bertanggung jawab untuk mengecap rasa pahit.
Akibatnya, makanan atau minuman yang Anda konsumsi akan terasa lebih pahit dari biasanya.
Selain disebabkan oleh peradangan dan infeksi, mulut dan lidah yang terasa pahit juga bisa disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan lainnya.
Gangguan pencernaan, gejala penyakit gusi dan gigi, hingga ketidakseimbangan hormon bisa menjadi beberapa penyebabnya.
1. Penyakit gigi dan gusi
Timbulnya penyakit gigi dan gusi kemungkinan besar disebabkan oleh perawatan mulut yang tidak sesuai, seperti tidak malas menyikat gigi secara rutin.
Mengabaikan anjuran tersebut tentu akan meningkatkan infeksi bakteri, virus, dan jamur pada rongga mulut.
Hal inilah yang bisa menyebabkan gigi berlubang (karies), radang gusi (gingivitis), hingga infeksi gusi (periodontitis).
2. Mulut kering (xerostomia)
Kondisi mulut kering (xerostomia) disebabkan oleh berkurangnya produksi air liur dari kelenjar saliva.
Hal ini mempermudah perkembangan bakteri, yang mana juga akan menimbulkan rasa lengket di dalam rongga mulut.
Xerostomia bisa terjadi akibat efek samping obat-obatan atau terapi tertentu, gangguan tubuh, hingga merokok dan minum alkohol yang menyebabkan mulut dan lidah terasa pahit.
3. Gangguan asam lambung
Gangguan asam lambung seperti GERD (gastroesophageal reflux disease) terjadi saat cairan asam dari lambung bocor dan mengalir naik ke kerongkongan.
Lidah pahit saat sakit lambung ini umumnya juga disertai dengan timbulnya bau mulut tidak sedap dan sensasi nyeri terbakar pada dada (heartburn).
4. Kehamilan dan menopause
Wanita hamil biasanya mengeluhkan sensasi pahit pada mulut dan lidah selama trimester 1.
Rasa pahit pada lidah ditimbulkan oleh ketidakseimbangan hormon yang akan berangsur membaik selama kehamilan hingga melahirkan nanti.
Selain itu, wanita yang masuk fase menopause juga berpotensi mengalami kondisi ini akibat hormon estrogen yang kian menurun.
Hal ini juga bisa dipengaruhi kondisi lain, seperti burning mouth syndrome pada wanita saat menopause.
5. Kekurangan vitamin dan mineral
Lidah yang terasa pahit saat sakit juga bisa disebabkan karena tubuh kekurangan vitamin dan mineral tertentu, terutama vitamin B12 (kobalamin) dan mineral zinc.
Kurangnya vitamin B12 dan zinc dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai gangguan rongga mulut, seperti bau mulut tak sedap dan perubahan rasa.
Kondisi ini umumnya cenderung ringan dan bisa diatasi dengan menambahkan suplemen.
Penyebab lidah pahit saat sakit
Infeksi dan peradangan pada tubuh menjadi penyebab utama lidah pahit saat sakit. Namun, hal ini juga bisa terjadi akibat penyakit gigi dan gusi, mulut kering, gangguan asam lambung, kehamilan dan menopause, hingga kekurangan vitamin dan mineral.
Bagaimana lidah pahit bisa memengaruhi nafsu makan?
Lidah yang pahit saat sakit membuat makanan dan minuman terasa tak enak sehingga Anda jadi tidak nafsu makan. Namun, jika ditilik lebih dalam, mekanismenya sebenarnya jauh lebih rumit dari itu.
Dalam sebuah studi terbitan jurnal Brain, Behavior, and Immunity (2015), diketahui bahwa menurunnya nafsu makan disebabkan oleh produksi protein dalam tubuh yang bernama sitokin.
Bersama dengan protein TNF-α (Tumor Necrosis Factor-α), sitokin bertugas melawan penyakit yang menyerang tubuh.
Akan tetapi, sitokin menimbulkan efek samping berupa berkurangnya nafsu makan.
Penurunan nafsu makan saat sakit juga dipengaruhi oleh fungsi tubuh Anda. Saat Anda makan banyak, sistem pencernaan harus bekerja keras untuk mencerna makanan.
Padahal, tubuh memerlukan banyak energi untuk melawan penyakit. Oleh sebab itu, saat sakit tubuh Anda hanya menggunakan energi untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
Akibatnya, kerja sistem pencernaan untuk mencerna makanan melemah dan Anda pun tidak merasakan dorongan untuk makan seperti biasanya.