backup og meta

Korteks Serebral, Bagian Keriput Otak yang Punya Fungsi Penting

Korteks Serebral, Bagian Keriput Otak yang Punya Fungsi Penting

Otak memiliki segudang peran penting dalam tubuh manusia. Sebagai sistem saraf pusat, otak mengontrol semua yang terjadi di tubuh, baik itu pikiran, ingatan, ucapan, perasaan, penglihatan, pendengaran, gerakan, hingga fungsi organ. Meski demikian, fungsi-fungsi ini tidak berjalan oleh satu bagian saja. Ada banyak bagian otak yang bertanggung jawab untuk menjalankan berbagai fungsi tubuh, dan salah satunya adalah korteks serebral.

Apa itu korteks serebral?

Korteks serebral atau cerebral cortex adalah lapisan tipis (sekitar 1—5 mm) yang membungkus bagian otak besar atau serebrum.

Lapisan ini memiliki area permukaan yang luas. Oleh karena itu, korteks serebral memiliki berat hampir dari setengah berat otak.

Meski demikian, sekitar dua pertiga lapisan permukaan ini terlipat yang kemudian membentuk alur. Lipatan-lipatan ini bernama gyri.

Ini merupakan tonjolan berkerut, yang menjadi ciri khas dari permukaan otak. Adapun antara gyri ini terdapat celah yaitu sulci.

Korteks serebral juga memiliki sebutan materi abu-abu (gray matter) otak. Ini karena korteks serebral memiliki warna yang lebih gelap ketimbang bagian dalamnya.

Adapun bagian dalam otak memiliki warna yang lebih terang, sehingga sebutannya materi putih (white matter).

Melansir dari John Hopkins Medicine, materi abu-abu ini tersusun dari badan sel saraf yaitu soma.

Sementara itu, sebagian besar materi putih terdiri dari akson, yaitu batang panjang yang menghubungkan sel-sel saraf.

Materi abu-abu ini bertanggung jawab untuk memproses dan menafsirkan informasi, sedangkan materi putih mentransmisikan informasi itu ke bagian lain dari sistem saraf.

Apa fungsi korteks serebral?

Sebagian besar pemrosesan informasi sensorik dari lima indra terjadi pada korteks serebral.

Bagian otak ini merupakan yang paling berkembang dari seluruh bagian otak manusia dan bertanggung jawab dalam banyak kemampuan tubuh.

Ini termasuk berpikir, memahami, berbicara, memproduksi dan memahami bahasa, ingatan, perhatian/kewaspadaan, kepedulian, kesadaran, organisasi dan perencanaan, pemecahan masalah, kemampuan sosial, fungsi motorik lanjutan, hingga pengambilan keputusan.

Seiring waktu, korteks otak ini mengalami proses pengerutan. Proses ini terjadi karena otak yang terus mengumpulkan dan menyimpan semua informasi dari waktu ke waktu.

Semakin banyak kerutan, semakin luas pula permukaan korteks serebral.  Hal ini pun meningkatkan jumlah materi abu-abu dan jumlah informasi yang dapat diproses.

Oleh karena itu, semakin banyak kerutan, semakin tinggi pula tingkat pengetahuan Anda. Adapun hal ini terkait dengan tingkat kecerdasan (IQ) seseorang.

Tiap bagian korteks serebral memiliki fungsi berbeda

Korteks serebral terbagi ke dalam dua belahan (hemisfer) otak, yaitu otak kiri dan otak kanan. Kedua belahan ini terhubung dengan corpus callosum di bawahnya.

Tiap belahan terbagi menjadi empat lobus yang masing-masing memiliki fungsi tertentu. Lobus ini termasuk lobus frontal, lobus parietal, lobus temporal, dan lobus oksipital. Berikut ulasan lengkapnya.

1. Lobus frontal

Lobus frontal (warna biru pada gambar atas) adalah lobus terbesar antara lobus-lobus lainnya. Letaknya di bagian depan otak atau tepat belakang dahi.

Lobus ini terlibat dalam membentuk karakteristik kepribadian seseorang.

Selain itu, lobus frontal bertanggung jawab dalam mengatur gerakan, penilaian, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, spontanitas dan perencanaan (kontrol impuls), serta memori manusia.

Tak hanya itu, lobus frontal memiliki area yang disebut Broca. Area ini memungkinkan seseorang untuk dapat memahami bahasa dan berperan dalam kemampuan bicara.

Adapun lobus frontal bagian kanan mengatur aktivitas tubuh bagian kiri. Sebaliknya, lobus frontal bagian kiri mengatur aktivitas tubuh bagian kanan.

2. Lobus parietal

Lobus parietal (warna kuning pada gambar) berada di bagian tengah otak atau belakang lobus frontal.

Ini merupakan tempat utama untuk memproses informasi sensorik, seperti rasa, suhu, bau, pendengaran, penglihatan, dan sentuhan.

Selain itu, fungsi korteks serebral bagian ini sebagai penalaran spasial (ruang dan dimensi) dan navigator arah, yang meliputi membaca dan memahami peta, mencegah diri dari terbentur atau menabrak suatu objek, dan koordinasi anggota gerak tanpa rangsangan visual.

Pada bagian dalam lobus parietal juga terdapat area wernicke yang membantu otak memahami bahasa lisan. Adapun kerusakan pada area ini bisa menimbulkan afasia Wernicke.

3. Lobus oksipital

Lobus oksipital (warna merah muda pada gambar) adalah lobus terkecil yang terletak di bawah lobus parietal. Peran lobus ini, yaitu membantu Anda memahami apa yang mata Anda lihat.

Lobus oksipital bekerja dengan sangat cepat dalam memproses informasi yang dikirimkan oleh mata, seperti memahami teks dalam buku atau gambar pada spanduk.

Jika lobus oksipital rusak atau cedera, Anda tidak akan dapat memproses sinyal visual dengan benar, sehingga bisa mengalami gangguan penglihatan.

4. Lobus temporal

Lobus temporal (warna hijau pada gambar) terletak di bagian bawah lobus frontal dan lobus parietal. Fungsi korteks serebral ini terkait dengan kemampuan pendengaran dan bahasa.

Bagian lobus ini menerima sinyal suara dan ucapan dari telinga Anda untuk kemudian diproses dan dipahami menjadi sebuah makna.

Dengan kata lain, Anda tidak akan bisa memahami pembicaraan seseorang jika bukan karena lobus temporal.

Tak hanya itu, lobus temporal membantu Anda mengenali dan membedakan semua jenis suara dan tinggi-rendah nada.

Sebagai contoh, Anda dapat membedakan suara tawa dan tangisan bayi karena peran dari lobus temporal ini.

Selain itu, lobus temporal terlibat dalam memori jangka pendek, pembelajaran, dan emosi.

Ini karena peran hipocampus yang berada dalam lobus temporal medial, yaitu lobus temporal yang berada lebih dekat ke bagian tengah otak.

Kesimpulan

  • Korteks serebral adalah lapisan tipis yang membungkus bagian otak besar atau serebrum.
  • Korteks serebral terbagi ke dalam dua belahan otak, yaitu otak kiri dan otak kanan, yang berfungsi memproses informasi sensorik dari lima indera.
  • Mak dari itu, bagian otak ini bertanggung jawab dalam banyak kemampuan tubuh, termasuk memengaruhi tingkat kecerdasan (IQ) seseorang.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Brain Anatomy and How the Brain Works. (2021). Retrieved 10 May 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/anatomy-of-the-brain

Lobes of the brain. (2018). Retrieved 10 May 2024, from https://qbi.uq.edu.au/brain/brain-anatomy/lobes-brain

Jawabri, K. H. (2023). Physiology, Cerebral Cortex Functions. Retrieved 10 May 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538496/

Mapping the Brain. (n.d.). Retrieved 10 May 2024, from https://www.brainfacts.org/brain-anatomy-and-function/anatomy/2012/mapping-the-brain

Biga, L. M., Bronson, S., Dawson, S., Harwell, A., Hopkins, R., Kaufmann, J., … OpenStax. (2019). 14.3 The Brain and Spinal Cord. Retrieved 10 May 2024, from https://open.oregonstate.education/aandp/chapter/14-3-the-brain-and-spinal-cord/

Acharya, A. B. (2023). Wernicke Aphasia. Retrieved 10 May 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441951/

Versi Terbaru

20/05/2024

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

4 Fungsi Otak Kecil dan Gangguan yang Memengaruhinya

Hati-hati, Menyundul Bola Bisa Mengganggu Fungsi Otak


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 20/05/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan