backup og meta

Apa Saja Efek Samping setelah Minum Obat Cacing?

Apa Saja Efek Samping setelah Minum Obat Cacing?

Di negara-negara subtropis seperti Indonesia, penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing memang masih umum terjadi. Penyakit yang juga disebut cacingan ini biasanya dapat ditangani dengan mudah menggunakan obat cacing. Namun, tahukah Anda bahwa obat cacing juga memiliki efek samping tersendiri?

Berapa lama efek samping obat cacing berlangsung dan bagaimana cara mengatasinya? Simak jawabannya dalam uraian berikut ini.

Apakah obat cacing bisa menimbulkan efek samping?

Seperti obat-obatan pada umumnya, obat cacingan juga memiliki risiko menimbulkan efek samping.

Kondisi yang ditimbulkannya pun bisa berbeda-beda, tergantung dengan jenis obat, dosis, dan reaksi tubuh setiap orang.

Efek samping obat cacing memang relatif ringan, kecuali jika Anda minum lebih banyak dosis dari seharusnya.

Oleh karena itu, pastikan untuk selalu minum obat cacing sesuai resep dokter atau aturan yang tertulis pada kemasan. Hindari mengonsumsi obat cacing yang diresepkan untuk orang lain.

Lantas, berapa lama efek samping obat cacing bisa bertahan? Sebagian besar efek samping obat cacing akan membaik dengan sendirinya setelah 24 jam.

Segera kunjungi dokter jika keluhan Anda tidak kunjung membaik. Pasalnya, keluhan tersebut mungkin disebabkan oleh hal lain yang tidak bisa diatasi dengan obat cacing.

Efek samping obat cacing sesuai jenisnya

waktu yang tepat minum obat cacing

Obat cacing atau yang juga disebut sebagai anthelmintic terdiri dari banyak jenis. Setiap jenis anthelmintic bisa menimbulkan efek samping yang berbeda. Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Efek samping albendazole

Albendazole adalah obat cacing untuk mengobati infeksi cacing pita yang biasanya berasal dari tubuh babi atau anjing.

Obat ini bekerja dengan cara menghalangi cacing menyerap glukosa sehingga cacing akan segera mati.

Jika tidak diminum sesuai aturan, albendazole berisiko menimbulkan efek samping berupa:

  • sakit perut,
  • mual,
  • muntah,
  • pusing, dan
  • rambut rontok sementara.

Dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis albendazole jika Anda mengonsumsinya bersama levoketonazol atau metotreksat karena interaksi obat-obatan ini meningkatkan risiko efek samping.

Anda sebaiknya juga segera memeriksakan diri dokter jika merasakan sakit tenggorokan, sesak napas, gatal-gatal, atau ruam.

2. Efek samping praziquantel

Praziquantel adalah obat untuk mengatasi infeksi cacing pipih pada hati atau aliran darah. Obat ini hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.

Praziquantel bekerja dengan cara membuat otot cacing kejang dan lumpuh sehingga mati. Efek samping yang mungkin ditimbulkan obat cacing praziquantel antara lain:

  • mengantuk,
  • banyak berkeringat,
  • mual dan muntah,
  • nyeri perut,
  • demam, dan
  • ruam kulit.

Segeralah kunjungi dokter jika Anda mengalami keringat dingin, sulit berkonsentrasi, kejang-kejang, atau pembengkakan pada bagian tubuh tertentu.

Risiko efek samping bisa meningkat jika praziquantel dikonsumsi bersamaan dengan klorokuin atau ketokonazol. Bicarakan dengan dokter untuk menyesuaikan dosisnya.

3. Efek samping piperazine

Terinfeksi cacing gelang atau kremi? Obat cacing piperazine adalah solusinya. Obat ini bekerja dengan cara melumpuhkan cacing sehingga tubuh bisa mengeluarkannya bersama tinja.

Bicarakan dengan dokter jika Anda mengonsumsi duloksetin, epinefrin, atau meperidin saat merasa membutuhkan piperazine. Pasalnya, interaksi obat-obatan tersebut dapat meningkatkan risiko efek samping.

Menurut laman Mayo Clinic, efek samping yang kerap muncul setelah minum obat cacing piperazine adalah:

  • kram,
  • diare,
  • pusing,
  • sakit kepala,
  • mual atau muntah, serta
  • gemetar.

Segera hubungi dokter jika Anda merasakan efek samping tersebut, terutama jika disertai dengan penglihatan kabur, kesemutan, demam, nyeri sendi, atau ruam kulit.

4. Efek samping pyrantel

Pyrantel adalah obat untuk mengatasi infeksi cacing gelang, cacing kremi, dan cacing tambang. Sama seperti piperazine, pyrantel bekerja dengan cara melumpuhkan cacing dan membuangnya melalui tinja.

Meski bisa dibeli tanpa resep, pyrantel tetap harus dikonsumsi sesuai aturan. Jika tidak, Anda mungkin mengalami efek samping obat cacing berupa: 

  • mual atau muntah,
  • kram perut,
  • diare,
  • penurunan nafsu makan,
  • sakit kepala,
  • susah tidur, dan
  • pusing.

Risiko efek samping obat cacing bisa meningkat jika Anda memiliki gangguan pada hati.

Segeralah pergi ke dokter jika Anda mendapati ruam kulit setelah minum pyrantel atau berbagai kondisi di atas tidak kunjung membaik. 

5. Efek samping mebendazole

obat cacing balita

Mebendazole adalah obat yang bisa digunakan untuk mengobati beberapa infeksi cacing sekaligus, yaitu cacing tambang, cacing cambuk, dan cacing kremi.

Obat ini bekerja dengan cara mencegah cacing dalam menyerap sukrosa sehingga mereka tidak mendapatkan makanan dan akhirnya mati.

Meski bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter, mebendazole bisa menimbulkan berbagai efek samping jika tidak diminum sesuai aturan. Efek samping tersebut di antaranya:

  • ruam kulit,
  • kembung,
  • sakit lambung,
  • diare,
  • penurunan nafsu makan, dan
  • pusing.

Dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis mebendazole jika Anda harus mengonsumsi metronidazole karena interaksi keduanya bisa menimbulkan reaksi pada kulit yang cukup serius.

Segeralah pergi ke dokter jika Anda merasakan pembengkakan pada lidah atau wajah, susah menelan, demam, atau nyeri pada beberapa bagian tubuh setelah minum mebendazole.

Jika berbagai efek samping obat cacing di atas tidak kunjung membaik setelah 24 jam, kunjungilah dokter untuk mengetahui cara yang tepat untuk mengatasinya.

Kesimpulan

  • Efek samping obat cacing biasanya muncul ketika obat tidak digunakan sesuai dosisnya. Oleh karena itu, tetaplah mematuhi aturan pakai meski obat dibeli tanpa resep.
  • Setiap jenis obat cacing bisa menimbulkan efek samping yang berbeda. Efek samping yang umumnya timbul adalah sakit perut, mual, nyeri perut, sakit kepala, dan pusing.
  • Efek samping tersebut biasanya hanya bertahan selama 24 jam. Segeralah pergi ke dokter jika kondisi Anda tidak kunjung membaik.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Pyrantel (oral route). (2024, January 31). Mayo Clinic. Retrieved 12 December 2024, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/pyrantel-oral-route/description/drg-20065667

Piperazine (oral route). (2024, August 1). Mayo Clinic. Retrieved 12 December 2024, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/piperazine-oral-route/description/drg-20065522

Praziquantel (oral route). (2024, October 1). Mayo Clinic. Retrieved 12 December 2024, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/praziquantel-oral-route/description/drg-20065610

Albendazole (Oral route) description and brand names – Mayo Clinic. (2024, March 5). Top-ranked Hospital in the Nation – Mayo Clinic. Retrieved 12 December 2024, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/albendazole-oral-route/description/drg-20061505

Side effects of mebendazole. (2022, August 30). nhs.uk. Retrieved 12 December 2024, from https://www.nhs.uk/medicines/mebendazole/side-effects-of-mebendazole/

 

Versi Terbaru

20/01/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Agar Anak Terhindari dari Cacingan, Lakukan 12 Cara Ini, Bu!

Cacingan Pada Ibu Hamil: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 16 jam lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan