backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

7

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kenali Gejala Tipes Ringan hingga Parah dan Pengobatannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 21/10/2022

Kenali Gejala Tipes Ringan hingga Parah dan Pengobatannya

Tipes atau demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang tidak boleh disepelekan. Meski umumnya dapat sembuh sendiri, penyakit tipes yang bertambah parah bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, Anda perlu mengenali gejala tipes dari yang ringan hingga parah.

Kapan gejala tipes muncul?

Gejala tipes baru akan muncul setelah masa inkubasi bakteri usai. Masa inkubasi merupakan rentang waktu dari sejak pertama kali bakteri masuk ke dalam tubuh sampai kemunculan gejala yang pertama.

Biasanya, gejala tipes ringan mulai muncul setelah 7–14 hari Anda terpapar bakteri. Paling lambat, gejalanya baru terasa dalam 30 hari kemudian.

Namun, jika kekebalan tubuh Anda lemah, gejala paling cepat dapat muncul dalam tiga hari.

Gejala tipes sering dianggap sebagai sebuah penyakit. Padahal, itu merupakan kumpulan kondisi yang menandakan adanya infeksi bakteri Salmonella typhi. 

Istilah “gejala tipes” yang populer di masyarakat Indonesia merujuk pada penyakit dengan sekumpulan gejala yang mirip atau serupa dengan ciri-ciri tipes.

Namun, kondisi itu mungkin disebabkan oleh kuman lain, bukan Salmonella typhi. 

Gejala tipes yang ringan dan umum

berkeringat saat demam

Ciri-ciri sakit tipes pada orang dewasa bisa terlihat selama tiga hingga empat minggu atau mungkin lebih lama. Begitu juga gejala tipes pada anak-anak.

Tingkatan level penyakit tipes pun bisa bervariasi. Ada yang merasakan banyak gejala ringan, tetapi ada juga yang merasakan beberapa gejala berat.

Sementara itu, sekitar satu dari 300 orang yang terinfeksi bakteri penyebab tipes tidak mengalami gejala apa pun. Akan tetapi, mereka tetap bisa menularkannya ke orang lain.

Nah, berikut beberapa gejala tipes yang cukup umum.

1. Demam

Gejala tipes yang paling umum ialah demam. Demam sebenarnya merupakan reaksi sistem imun saat melawan infeksi bakteri Salmonella typhi.

Demam akibat tipes cenderung meningkat pelan-pelan pada minggu pertama Anda terkena tipes dan bisa mencapai 39 sampai 40ºC.

Namun, demam yang menjadi gejala tipes sering terasa lebih parah saat malam hari. 

Pada orang dewasa, gejala demam akibat tipes juga kadang disertai dengan sakit kepala. Sama seperti demam, sakit kepala pun merupakan wujud dari reaksi sistem imun terhadap serangan bakteri.

2. Berkeringat

Munculnya keringat masih berhubungan dengan gejala demam saat tipes. Ini lantaran saat Anda demam, suhu tubuh akan meningkat hingga Anda merasa panas.

Sebagai bentuk perlawanan, tubuh akan berusaha menurunkan suhu internalnya. Otak akan memerintahkan kelenjar keringat untuk mengeluarkan cairan lewat pori-pori supaya suhu tubuh kembali normal.

3. Gangguan pencernaan

Tipes merupakan penyakit infeksi yang menyerang sistem pencernaan, khususnya usus. Maka, tidak heran jika salah satu gejala yang umum muncul ialah gangguan pencernaan, baik itu diare atau sembelit.

Diare lebih sering menjadi gejala tipes pada anak, sedangkan sembelit lebih sering terjadi pada orang dewasa.

Usus yang terinfeksi bakteri tidak dapat mencerna makanan dengan baik hingga membuat proses penyerapan air ikut terganggu.

Akibatnya, usus akan mengambil lebih banyak cairan dari dalam tubuh untuk dapat memproses makanan. Feses yang keluar pun akan bertekstur encer.

Sementara itu, sembelit pada orang dewasa yang terkena tipes diakibatkan oleh infeksi bakteri yang menghambat pergerakan usus.

4. Tubuh terasa lemas

Saat terkena tipes, tubuh rasanya pasti lemas dan tidak berenergi. Hal ini umum terjadi karena diare membuat tubuh terus membuang banyak cadangan cairan.

Ditambah lagi, mineral-mineral elektrolit pun keluar dari tubuh lewat feses serta keringat.

Padahal, cairan elektrolit berfungsi membantu otot agar bisa bekerja dan berkontraksi dengan baik. Maka, tak heran jika tubuh Anda akan terasa lebih lemah, lesu, dan tidak bertenaga saat sakit tipes.

5. Sakit perut

Gejala tipes yang menyerang perut ini juga masih ada hubungannya dengan diare. Perut akan terasa sakit selama infeksi masih menyerang sistem pencernaan.

Sistem pencernaan yang bermasalah kemudian akan meminta bantuan otak untuk mengirimkan sinyal menuju usus.

Sinyal-sinyal dari otak akan membuat usus berkontraksi agar feses segera dikeluarkan. Selama proses ini, Anda mungkin akan mengalami sakit perut atau kram pada usus.

Anda umumnya akan merasakan sakit perut dan diare dalam 8 sampai 72 jam setelah terpapar bakteri Salmonella.

6. Kehilangan nafsu makan

Penurunan nafsu makan juga merupakan wujud dari respons peradangan di dalam tubuh untuk melawan serangan kuman.

Selama terjadi peradangan, sistem imun akan merangsang otak untuk melepaskan leptin, hormon yang berfungsi menurunkan nafsu makan.

Penurunan nafsu makan saat tipes ini juga bertujuan untuk mencegah bakteri masuk lebih banyak lagi lewat makanan. Pada akhirnya, bakteri yang kelaparan akan lebih cepat mati.

Penurunan nafsu makan umumnya menandakan bahwa tubuh sudah masuk ke dalam masa pemulihan. Gejala tipes ini biasanya terjadi sebentar saja pada orang dewasa.

7. Mual dan muntah

Mual dan muntah merupakan gejala tipes pada orang dewasa sebagai wujud peradangan di dalam sistem pencernaan.

Ketika bakteri penyebab tipes menimbulkan infeksi lambung dan usus, sistem imun akan merespons serangan tersebut dengan mengirimkan sinyal ke otak untuk memunculkan rasa mual.

Otak kemudian memerintahkan organ pencernaan untuk memproduksi lebih banyak cairan yang membuat perut terasa tidak nyaman. Alhasil, Anda merasa mual dan bisa muntah-muntah.

Dengan kata lain, mual dan muntah merupakan reaksi alami tubuh untuk mengeluarkan racun dan bakteri dari dalam sistem pencernaan.

Gejala tipes berat dan termasuk gawat darurat

sesak napas

Setelah beberapa hari, Anda mungkin merasa gejala tipes mulai perlahan menghilang. Namun, hati-hati.

Bakteri Salmonella typhi bisa saja masih bersarang dalam tubuh Anda jika pengobatannya tidak tuntas atau tidak efektif.

Penyakit tipes memang diawali dengan gejala yang ringan. Namun, pada beberapa kasus, tingkatan level penyakit tipes bisa menjadi lebih berbahaya dan bahkan berakibat fatal jika tidak cepat ditangani.

Mengutip laman National Health Service (NHS), berikut berbagai komplikasi dari penyakit tipes.

1. Infeksi pernapasan

Bakteri penyebab tipes juga bisa menginfeksi saluran pernapasan dan menyebabkan pneumonia jika tidak segera ditangani.

2. Gangguan fungsi jantung

Sakit tipes yang tak segera ditangani juga dapat menyebabkan miokarditis (peradangan otot jantung), endokarditis (peradangan dinding jantung), hingga gagal jantung akut.

3. Perdarahan dalam

Saat tingkatan level penyakit tipes sudah parah dan lebih serius, infeksi bisa menyebabkan perdarahan hingga pembentukan lubang pada usus. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut sebagai perforasi usus.

Kapan harus ke dokter?

Anda harus segera pergi ke dokter saat mengalami salah satu atau beberapa gejala berikut.

  • Sakit kepala yang tidak kunjung reda,
  • Demam selama 1–3 hari dan tidak kunjung mereda setelah minum obat penurun panas.
  • Sakit atau kram perut yang parah.
  • Diare lebih dari tiga hari.

Kunjungi dokter terlebih dahulu untuk mengetahui tingkatan penyakit tipes yang Anda alami. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan pengobatan tipes yang tepat.

Ini juga berlaku apabila sebelumnya Anda sudah pernah mendapatkan vaksin demam tifoid. Vaksinasi belum tentu menjamin perlindungan sepenuhnya dari penyakit, apalagi jika Anda tidak menghindari penyebab tipes.

Diagnosis gejala tipes

Dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk mendiagnosis gejala tipes yang Anda alami.

Dokter juga akan menanyakan beberapa hal terkait aktivitas Anda belakangan ini, seperti apakah Anda baru saja bepergian ke tempat rawan tipes atau apakah Anda pernah kena tipes sebelumnya.

Supaya hasil diagnosis tipes lebih akurat, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:

  • Tes sampel darah, umumnya dilakukan dengan tes Widal atau test Tubex.
  • Tes sampel feses.
  • Tes sampel urine.

Sampel-sampel ini akan diperiksa di bawah mikroskop untuk memastikan ada-tidaknya bakteri Salmonella typhi.

Meski begitu, bakteri tipes tidak selalu langsung terdeteksi dengan satu jenis tes saja. Jadi, Anda mungkin perlu mengikuti rangkaian tes di atas atau sesuai dengan saran dokter.

Jika Anda terbukti positif tipes, dokter juga dapat menyarankan anggota keluarga lainnya untuk melakukan tes serupa guna memutus penyebaran infeksi.

Selanjutnya, dokter dapat menentukan rencana pengobatan dan perawatan yang tepat untuk kondisi Anda.

Kenali gejala tipes sejak dini!

  • Demam 39–40ºC.
  • Tubuh terasa lemas.
  • Gangguan pencernaan seperti sembelit dan diare.
  • Mual dan muntah.
  • Kehilangan nafsu makan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 21/10/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan