Masalahnya, metode ini tidak mengikutsertakan usia, jenis kelamin, massa otot, dan lemak tubuh. BMI juga tidak bisa membedakan lemak dengan otot.
Oleh karena itu, pada beberapa orang, cara ini tidak cukup akurat untuk menentukan berat badan sudah ideal atau belum, contohnya pada atlet dan ibu hamil.
Atlet yang memiliki tubuh berotot, biasanya memiliki BMI yang tinggi. Padahal presentase lemak di tubuh mereka terbilang rendah.
Sementara ibu hamil memang pada dasarnya akan mengalami kenaikan berat badan karena adanya massa janin dalam kandungan. Jika janinnya kembar, beratnya tentu akan lebih besar.
Selain tidak bisa dijadikan tolok ukur yang akurat untuk menentukan berat badan ideal pada semua orang, metode ini juga tidak bisa digunakan sebagai satu-satunya cara untuk melihat risiko kesehatan.
Ada beberapa hal juga yang perlu diamati oleh dokter atau tim medis.
Selain perhitungan IMT, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh tim medis dalam menentukan kesehatan seseorang.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar