backup og meta

6 Manfaat Kulit Manggis untuk Kesehatan Tubuh

6 Manfaat Kulit Manggis untuk Kesehatan Tubuh

Buah manggis (Garcinia mangostana) adalah buah tropis eksotis dengan rasa sedikit manis dan sedikit masam. Rupanya buah manggis memiliki sejumlah manfaat kesehatan, terutama pada bagian kulit. Simak informasi seputar manfaat kulit manggis berikut.

Kandungan kulit manggis

Buah manggis tergolong sebagai tanaman herbal karena bagian kulitnya sering dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit tertentu.

Kulit manggis menawarkan banyak manfaat kesehatan karena kaya kandungan antioksidan.  

Beberapa kandungan dalam kulit manggis menurut sejumlah riset ilmiah antara lain:

  • garcimangosxanthone,
  • antosianin,
  • proantosianidin,
  • epikatekin,
  • asam hidroksibenzoat,
  • asam urat,
  • xanthones,
  • asam kafeat, dan
  • asam ferulat.

Apa manfaat ekstrak kulit manggis?

Berikut ini adalah sejumlah manfaat dari ekstrak kulit manggis untuk kesehatan.

1. Anti-alergi dan antiradang

manfaat kulit manggis

Penelitian ilmiah dalam Food and chemical toxicology (2017) menunjukkan bahwa kulit manggis memiliki sifat anti-alergi dan antiradang. 

Kandungan xanthone pada kulit manggis dapat memperbanyak zat prostaglandin, yang bekerja menghambat kadar histamin (senyawa penyebab reaksi alergi dan radang) dalam tubuh. 

Xanthone juga berpotensi untuk mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh peradangan, seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes.

2. Menjaga kadar gula darah

Kulit manggis bermanfaat untuk diabetes karena punya potensi menjaga gula darah. 

Sebuah studi lama dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menunjukkan, kandungan kulit manggis yaitu alpha-amylase punya efek yang sama dengan zat acarbose

Seperti acarbose, alpha-amylase bekerja menghambat enzim yang mengurai pati menjadi glukosa.

Dengan begitu, pelepasan glukosa ke dalam pembuluh darah bisa tertunda sehingga kadar gula darah tidak cepat naik. 

Alpha-amylase juga terdapat dalam obat-obatan untuk diabetes tipe 2.

3. Antidepresan dan meningkatan memori

Beberapa riset uji praklinis pada hewan menunjukkan kulit buah manggis bersifat antidepresan dan berpotensi meningkatkan memori.  

Manfaat kulit manggis ini mencegah terjadinya stres oksidatif akibat radikal bebas pada hipokampus otak. 

Bagian hipokampus pada otak berfungsi untuk membentuk dan menyimpan memori. Hipokampus rentan mengalami gangguan akibat depresi yang berdampak pada ingatan. 

Ekstrak kulit buah manggis dengan dosis 50 mg/kg yang diberikan secara oral sebagai antidepresan pada tikus, diketahui memberi efek terapeutik pada hipokampus. 

4. Berpotensi mengatasi Parkinson dan Alzheimer

Sebuah ulasan di dalam International Journal of Molecular Sciences (2020) menjelaskan bahwa ekstrak kulit buah manggis berpotensi mengatasi Parkinson dan Alzheimer. 

Riset ini mengamati bahwa ekstrak kulit manggis menunjukkan efek multifungsi bagi kesehatan saraf di otak.

Efek tersebut termasuk neuroprotektif, antioksidan, dan antiradang saraf yang bisa menargetkan penyebab penyakit Alzheimer dan Parkinson. 

Khasiat tersebut berasal dari senyawa turunan xanthone, seperti α-mangostin dan γ-mangostin, yang terdapat dalam kulit manggis.

5. Mungkin mencegah penuaan

Penuaan kulit

Sebuah riset dalam Tropical Life Sciences Research (2020) mencoba menguji aktivitas antioksidan dan antipenuaan ekstrak kulit manggis dan senyawa fitokimianya. 

Hasil uji laboratorium pada sel menunjukkan adanya potensi aktivitas antipenuaan dari ekstrak kulit manggis. 

Selain itu, ekstrak ini berpotensi memberikan kelembapan pada kulit yang merupakan faktor memperlambat penuaan kulit. 

Namun, temuan ini masih membutuhkan bukti dan uji klinis lebih jauh untuk memastikan manfaatnya pada manusia. 

6. Berpotensi mengatasi kanker

Manfaat kulit manggis yang satu ini paling banyak dipercayai oleh pengguna obat herbal ini. 

Dalam kandungan kulitnya, manggis mengandung sejumlah mineral seperti tembaga, termasuk senyawa garcimangosxanthone

Hasil uji pada hewan (in vivo) dalam riset Food and chemical toxicology (2017) menunjukkan senyawa ini secara selektif menekan perkembangan atau pertumbuhan sel kanker dan mengurangi kerusakan sel. 

Meski begitu, manfaat ini masih perlu uji klinis lebih lanjut untuk memastikan manfaatnya pada manusia. 

Cara mengolah dan menggunakan kulit manggis

Kulit manggis untuk diabetes

Sebenarnya sudah ada banyak produk yang mengolah kulit buah manggis dan dikemas dalam pil dan ekstrak jamu yang bisa diminum. 

Pastikan Anda memilih obat yang tercatat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Saat ini, belum ada pedoman dosis yang jelas. 

Namun, Anda bisa membaca aturan minum obat yang tertera pada label produk herbal tersebut. 

Jika hendak mengonsumsi jamu kulit manggis, cobalah langkah pengolahan berikut ini. 

  1. Pisahkan daging buah dari kulit yang keras.
  2. Potong kulit buah ini menjadi potongan kecil.
  3. Keringkan potongan kulit manggis. 
  4. Rebus kulit buah selama 15 menit hingga lunak. Gunakan perbandingan 1:8 ketika merebus, misalnya 200 ml air untuk 25 g. 
  5. Saring air rebusan untuk mendapatkan sari kulit buah.
  6. Minum selagi hangat. Anda bisa menambahkan madu atau gula untuk mengurangi rasa pahit. 

Pastikan Anda sudah berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jamu, obat tradisional, dan herbal apa pun.

Efek samping kulit mengonsumsi manggis

Sangat sedikit efek kesehatan merugikan yang dilaporkan dari mengonsumsi manggis, jadi kemungkinan aman bagi kebanyakan orang.

Namun, bentuk yang sudah diolah seperti suplemen, jus, atau bubuk tidak 100% bebas risiko.

Penelitian dalam Pharmaceutical biology (2012) menunjukkan bahwa kandungan xanthone yang ditemukan dalam suplemen obat tradisional dapat memperlambat proses pembekuan darah.

Buah manggis mengandung xanthone, maka sebaiknya hindari minum suplemen atau ekstrak jamu ini secara berlebihan.

Hal ini terutama jika Anda memiliki kondisi pembekuan darah atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah.

Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi kulit manggis dalam bentuk apa pun sebagai pengobatan alternatif.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ashton, M. M., Dean, O. M., Walker, A. J., Bortolasci, C. C., Ng, C. H., Hopwood, M., Harvey, B. H., Möller, M., McGrath, J. J., Marx, W., Turner, A., Dodd, S., Scott, J. G., Khoo, J. P., Walder, K., Sarris, J., & Berk, M. (2019). The Therapeutic Potential of Mangosteen Pericarp as an Adjunctive Therapy for Bipolar Disorder and Schizophrenia. Frontiers in psychiatry10, 115. https://doi.org/10.3389/fpsyt.2019.00115

Cordier, W., & Steenkamp, V. (2012). Herbal remedies affecting coagulation: a review. Pharmaceutical biology50(4), 443–452. https://doi.org/10.3109/13880209.2011.611145

Do, H. T. T., & Cho, J. (2020). Mangosteen Pericarp and Its Bioactive Xanthones: Potential Therapeutic Value in Alzheimer’s Disease, Parkinson’s Disease, and Depression with Pharmacokinetic and Safety Profiles. International journal of molecular sciences21(17), 6211. https://doi.org/10.3390/ijms21176211

Loo, A. E., & Huang, D. (2007). Assay-guided fractionation study of alpha-amylase inhibitors from Garcinia mangostana pericarp. Journal of agricultural and food chemistry55(24), 9805–9810. https://doi.org/10.1021/jf071500f

Ovalle-Magallanes, B., Eugenio-Pérez, D., & Pedraza-Chaverri, J. (2017). Medicinal properties of mangosteen (Garcinia mangostana L.): A comprehensive update. Food and chemical toxicology : an international journal published for the British Industrial Biological Research Association109(Pt 1), 102–122. https://doi.org/10.1016/j.fct.2017.08.021

Suttirak, W., & Manurakchinakorn, S. (2014). In vitro antioxidant properties of mangosteen peel extract. Journal of food science and technology51(12), 3546–3558. https://doi.org/10.1007/s13197-012-0887-5

Widowati, W., Ginting, C. N., Lister, I. N. E., Girsang, E., Amalia, A., Wibowo, S. H. B., Kusuma, H. S. W., & Rizal (2020). Anti-aging Effects of Mangosteen Peel Extract and Its Phytochemical Compounds: Antioxidant Activity, Enzyme Inhibition and Molecular Docking Simulation. Tropical life sciences research31(3), 127–144. https://doi.org/10.21315/tlsr2020.31.3.9

Active compounds in mangosteen peel, use them wisely and carefully. (2020). Unair News. Retrieved 20 December 2022, from https://news.unair.ac.id/2020/05/03/active-compounds-in-mangosteen-peel-use-them-wisely-and-carefully/?lang=en

Jaewtrakulm C. (2022). Mangosteen peel sheet. Materiom. Retrieved 20 December 2022, from https://materiom.org/recipe/644

Mangosteen. (n.d.). University of Texas At El Paso. Retrieved 20 December 2022, from https://www.utep.edu/herbal-safety/herbal-facts/herbal%20facts%20sheet/mangosteen.html

Versi Terbaru

19/01/2023

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

9 Manfaat Kesehatan dari Makan Buah Belimbing

8 Manfaat Sehat Buah Bit, Salah Satunya Cegah Kanker


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 19/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan