backup og meta

3 Herbal Alami Supaya Tak Gampang Sakit Saat Puasa

3 Herbal Alami Supaya Tak Gampang Sakit Saat Puasa

Selama menjalani ibadah puasa, tak jarang daya tahan tubuh menjadi menurun. Buktinya saja, banyak yang mudah terserang flu atau penyakit infeksi lain saat bulan puasa. Hal ini sebenarnya wajar terjadi, karena perubahan pola makan serta jadwal tidur bisa jadi alasan utama mengapa daya tahan tubuh Anda melemah di bulan puasa. Oleh karena itu, mengonsumsi herbal alami bisa menjadi pilihan untuk membuat daya tahan tubuh Anda menjadi kuat.

Herbal alami apa saja yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh selama puasa?

1. Jinten hitam (habbatussauda)

Pernah dengar herbal yang bernama habbatussauda? Di Indonesia, jenis herbal alami ini dikenal sebagai jinten hitam. Jinten hitam dianggap sebagai herbal yang cukup ampuh dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Telah banyak penelitian yang membuktikan manfaat dari jinten hitam bagi daya tahan serta kesehatan tubuh.

Jinten hitam mengandung zat farmakologi aktif, seperti thymoquinone, carvacrol, dan thymol yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh semakin kuat.

Jenis herbal ini bekerja dengan cara meningkatkan respon sel-sel darah putih dalam melawan infeksi serta zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh.

Tak hanya itu, banyak penelitian yang menyebutkan juga bila habbatussauda ini membantu tubuh dalam memaksimalkan produksi sel darah putih, sehingga daya tahan tubuh pun meningkat.

Bahkan bukan hanya baik untuk daya tahan tubuh Anda saja, jenis herbal alami ini juga mengandung antioksidan dan terbukti memiliki kemampuan sebagai antikanker, antidiabetes, antibakteri, dan anti-peradangan.

2. Kunyit

Jenis herbal alami ini tak kalah ampuh dalam menghadang segala zat asing yang akan mengganggu pertahanan tubuh selama puasa.

Dalam berbagai penelitian disebutkan bahwa kunyit adalah jenis rimpang yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Kunyit bekerja dengan cara meningkatkan produksi sel-sel darah putih yang menjadi ‘pasukan utama’ dalam melawan segala jenis infeksi, entah itu infeksi bakteri maupun virus.

Ini sangat penting terutama saat Anda berpuasa, karena perubahan pola makan dan jam tidur selama Ramadan sering kali membuat sistem pertahanan tubuh melemah dan membuat kita lebih rentan serangan bakteri dan virus.

Zat curcumin yang terkandung di dalam kunyit, diketahui dapat berperan sebagai antibakteri dan mampu melindungi pencernaan Anda dari infeksi E.coli dan Staphylococcus aureus.

Sebuah studi medis telah menemukan jika mengonsumsi kunyit secara berkala dapat membantu pasien dengan berbagai masalah pencernaan seperti diare atau luka pada saluran cerna.

Menjaga kesehatan saluran cerna adalah salah satu cara meningkatkan daya tahan tubuh, karena jika ada terlalu banyak bakteri jahat di dalam sistem pencernaan, sistem imun tubuh malah menurun dan kita pun lebih rentan terkena penyakit.

3. Kulit manggis

Kulit manggis, herbal alami yang sedang ‘naik daun’ ini memiliki kandungan zat xanthone yang berperan sebagai antioksidan di dalam tubuh.

Zat antioksidan ini mampu mencegah radikal bebas terjadi, sehingga ekstrak kulit manggis bersifat antikanker, antidiabetes, anti-peradangan, dan dapat mencegah berbagai penyakit kronis lainnya.

Kulit manggis juga bermanfaat untuk membuat kekebalan tubuh Anda meningkat dalam melawan penyakit, jadi dapat mencegah Anda jatuh sakit saat menjalani puasa Ramadan.

Selain itu, kandungan alami yang ada di dalam kulit manggis mampu menjaga kulit Anda tetap sehat. Herbal alami ini mencegah kulit menjadi kering yang mungkin sering terjadi selama bulan Ramadan akibat tubuh kekurangan cairan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ahmad, Aftab et al. “A Review On Therapeutic Potential Of Nigella Sativa: A Miracle Herb”. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine 3.5 (2013): 337-352. Web. 6 June 2017.

Aljabre, Salih H.M., Omar M. Alakloby, and Mohammad A. Randhawa. “Dermatological Effects Of Nigella Sativa”. Journal of Dermatology & Dermatologic Surgery 19.2 (2015): 92-98. Web. 6 June 2017.

Bose, Sayantan et al. “Curcumin And Tumor Immune-Editing: Resurrecting The Immune System”. Cell Division 10.1 (2015): n. pag. Web. 6 June 2017.

Gutierrez-Orozco, F. and Failla, M. (2013). Biological Activities and Bioavailability of Mangosteen Xanthones: A Critical Review of the Current Evidence. Nutrients, 5(8), pp.3163-3183.

Gupta, S., Patchva, S. and Aggarwal, B. (2012). Therapeutic Roles of Curcumin: Lessons Learned from Clinical Trials. The AAPS Journal, 15(1), pp.195-218.

Lee, Hae-In et al. “Low Doses Of Curcumin Protect Alcohol-Induced Liver Damage By Modulation Of The Alcohol Metabolic Pathway, CYP2E1 And AMPK”. Life Sciences 93.18-19 (2013): 693-699. Web. 6 June 2017.

Majdalawieh, Amin F., and Muneera W. Fayyad. “Immunomodulatory And Anti-Inflammatory Action Of Nigella Sativa And Thymoquinone: A Comprehensive Review”. International Immunopharmacology 28.1 (2015): 295-304. Web. 6 June 2017.

Nabavi, Seyed Fazel et al. “Curcumin And Liver Disease: From Chemistry To Medicine”. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety 13.1 (2013): 62-77. Web. 6 June 2017.

Nguyen G, Torres A. (2012). Systemic antioxidants and skin health. – PubMed – NCBI . [online] Ncbi.nlm.nih.gov. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23135663  [Accessed 6 Jun. 2017].

Tyagi, P., Singh, M., Kumari, H., Kumari, A. and Mukhopadhyay, K. (2015). Bactericidal Activity of Curcumin I Is Associated with Damaging of Bacterial Membrane. PLOS ONE, 10(3), p.e0121313.

Suttirak, W. and Manurakchinakorn, S. (2012). In vitro antioxidant properties of mangosteen peel extract. Journal of Food Science and Technology, 51(12), pp.3546-3558.

Versi Terbaru

16/04/2021

Ditulis oleh Nimas Mita Etika M

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Widya Citra Andini


Artikel Terkait

Resep Kari Tanpa Santan yang Sehat dan Lezat

5 Olahraga yang Bisa Dilakukan Bersama Anak di Rumah Saat Puasa


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 16/04/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan