backup og meta

6 Manfaat Tanaman Devil's Claw untuk Kesehatan dan Risikonya

6 Manfaat Tanaman Devil's Claw untuk Kesehatan dan Risikonya

Devil’s claw termasuk jenis tanaman yang kerap digunakan sebagai obat herbal. Namun, apakah penggunaan tanaman ini untuk pengobatan telah terbukti efektif dan aman? Lalu, adakah manfaatnya? Ketahui selengkapnya terkait tanaman devil’s claw di bawah ini.

Kandungan tanaman devil’s claw

Devil’s claw alias cakar setan, atau yang memiliki nama ilmiah Harpagophytum procumbens, adalah tanaman herbal yang hidup di daerah kering dan berpasir.

Meskipun belum banyak penelitian yang secara khusus mempelajari kandungan kimia tanaman ini, beberapa kandungan yang ditemukan dalam tanaman bunga secara umum dapat ditemukan dalam cakar setan.

Berikut ini beberapa kandungan yang mungkin ada dalam tanaman devil’s claw.

  • Flavonoid. Flavonoid adalah senyawa fenolik yang ditemukan dalam berbagai tanaman dan memiliki sifat antioksidan yang kuat. Senyawa ini dapat memberikan manfaat kesehatan, termasuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
  • Alkaloid. Beberapa tanaman, termasuk devil’s claw, dapat mengandung alkaloid, yaitu senyawa organik yang memiliki berbagai efek farmakologis, termasuk efek analgesik, sedatif, atau bahkan toksik tergantung pada jenis dan konsentrasinya.
  • Saponin. Saponin adalah senyawa yang umumnya ditemukan dalam tanaman dan memiliki sifat busa. Senyawa ini dapat memiliki efek antijamur dan antibakteri.
  • Polifenol. Polifenol adalah senyawa kimia yang sering ditemukan dalam tanaman dan dikenal karena sifat antioksidannya. Senyawa ini bermanfaat untuk melindungi tubuh dari stres oksidatif dan peradangan.
  • Asam amino. Tanaman devil’s claw juga dapat mengandung berbagai jenis asam amino, yang merupakan blok bangunan protein yang penting untuk fungsi tubuh yang sehat.
  • Vitamin dan mineral. Seperti halnya tanaman lainnya, devil’s claw juga mengandung berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan manusia. Ini mungkin termasuk vitamin A, C, dan E serta kalsium dan zat besi, tergantung pada tanah tempat tanaman tersebut tumbuh.

Perlu diingat, beberapa kandungan tanaman mungkin memiliki efek yang bermanfaat bagi kesehatan manusia, tetapi tanaman ini biasanya tidak digunakan secara medis dan harus dikonsumsi dengan bijak.

Tahukah Anda?

Devil’s claw banyak tumbuh di Savana Kalahari Afrika bagian selatan, Madagaskar, dan Namibia. Diberi nama devil’s claw karena tanaman herbal ini berbentuk seperti cakar melengkung dan berwarna hitam ketika sudah mengering.

Manfaat tanaman devil’s claw

osteofit

Devil’s claw umumnya tidak digunakan secara luas sebagai obat dalam pengobatan medis.

Namun, dalam beberapa budaya dan pengobatan tradisional, tanaman ini telah digunakan untuk berbagai tujuan kesehatan.

Berikut adalah beberapa potensi manfaat tanaman devil’s claw sebagai obat.

1. Meredakan peradangan

Tanaman devil’s claw telah digunakan sebagai obat tradisional untuk meredakan peradangan dalam tubuh.

Ekstrak tanaman ini dapat digunakan untuk mengobati kondisi inflamasi, seperti arthritis dan radang kulit.

Melansir dari Mount Sinai, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tanaman ini selama 8—12 minggu bisa mengurangi nyeri dan meningkatkan fungsi tubuh pada penderita osteoarthritis.

2. Meredakan nyeri punggung

Dalam penelitian yang melibatkan 63 orang, seperti yang dilansir dari Mount Sinai, tanaman devil’s claw diketahui bisa membantu meredakan nyeri pada punggung, leher, dan pundak. 

Khasiat ini bisa didapat setelah mengonsumsi ekstrak tanaman ini selama 4 minggu.

Pada penelitian yang lebih besar, yaitu melibatkan 197 pria dan wanita, tanaman ini juga bisa membantu meredakan nyeri punggung bagian bawah setelah dikonsumsi setiap hari selama 1 bulan.

3. Mengobati gangguan pencernaan

Beberapa budaya menggunakan tanaman cakar setan sebagai obat herbal untuk mengatasi gangguan pencernaan, seperti diare.

Ini mungkin karena kandungan kimia tertentu dalam tanaman ini memiliki efek menenangkan pada saluran pencernaan.

4. Mengatasi masalah kulit

Beberapa masyarakat menganggap tanaman cakar setan dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati masalah kulit, seperti luka bakar, eksim, dan jerawat.

Ekstrak tanaman ini kadang-kadang digunakan dalam bentuk salep atau krim untuk pengobatan topikal atau oles.

5. Melawan infeki

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak tanaman cakar setan memiliki aktivitas antimikroba. Ini artinya, khasiat devil’s claw diyakini dapat membantu melawan infeksi bakteri dan jamur.

Ini mungkin menjelaskan penggunaan tanaman ini secara tradisional dalam mengobati luka dan infeksi kulit.

6. Membantu mengobati kanker

Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak tanaman devil’s claw mungkin memiliki potensi dalam pengobatan kanker.

Senyawa-senyawa dalam tanaman ini telah diteliti karena kemampuan mereka untuk menghambat pertumbuhan sel kanker tertentu dalam studi laboratorium, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

Meskipun memiliki beberapa khasiat, penting untuk diingat bahwa tanaman devil’s claw belum secara luas diakui dalam pengobatan medis dan masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan khasiatnya.

Jika Anda berencana untuk menggunakan tanaman devil’s claw atau produk turunannya sebagai obat, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan saran yang tepat.

Efek samping tanaman devil’s claw

Beberapa efek samping yang mungkin terkait dengan penggunaan tanaman devil’s claw sebagai obat adalah sebagai berikut.

  • Reaksi alergi. Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap tanaman cakar setan. Ini dapat termasuk gatal-gatal, ruam kulit, pembengkakan, atau bahkan sesak napas pada Anda yang sangat sensitif.
  • Iritasi saluran pencernaan. Mengonsumsi tanaman cakar setan dalam bentuk teh atau ekstrak dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan bagi beberapa individu dan menimbulkan gejala, seperti mual, muntah, atau diare.
  • Interaksi obat. Tanaman cakar setan mungkin memiliki interaksi dengan obat-obatan tertentu. Ini terutama bagi Anda yang sedang minum obat-obatan lain secara teratur.
  • Keracunan. Meskipun jarang terjadi, konsumsi dalam jumlah besar atau penggunaan tanaman cakar setan yang tidak tepat dapat menyebabkan toksisitas atau keracunan. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala, seperti mual, pusing, linglung, atau bahkan kerusakan organ dalam yang serius dalam kasus yang ekstrem.
  • Masalah kesehatan yang tidak terdiagnosis. Menggunakan tanaman cakar setan sebagai obat tanpa pemantauan medis dapat membuat masalah kesehatan yang mendasarinya lebih sulit diketahui, sehingga menunda diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Jika Anda mengalami efek samping yang tidak diinginkan setelah menggunakan tanaman devil’s claw, segera hentikan penggunaannya dan dapatkan bantuan medis jika diperlukan.

Cara menggunakan tanaman devil’s claw sebagai obat

kalori teh tawar

Meski tanaman devil’s claw memiliki beberapa potensi manfaat kesehatan, penggunaannya sebagai obat harus dilakukan dengan hati-hati.

Ini karena tanaman ini mungkin juga menyebabkan beberapa efek samping seperti yang telah disebutkan di atas.

Berikut adalah beberapa cara umum untuk mengonsumsi devil’s claw sebagai tanaman obat.

1. Infus atau teh

Salah satu cara yang umum digunakan adalah membuat infus atau teh dari daun atau bunga tanaman cakar setan.

Teh ini dapat diminum untuk mengobati masalah pencernaan atau digunakan untuk tujuan lain sesuai dengan rekomendasi pengobatan tradisional.

2. Ekstrak

Beberapa orang menggunakan ekstrak tanaman cakar setan, yang biasanya dibuat dengan menggunakan pelarut seperti alkohol atau air untuk mengekstrak senyawa-senyawa aktif dari tanaman.

Ekstrak ini kemudian dapat diminum atau digunakan secara topikal sesuai dengan kebutuhan.

3. Salep atau krim

Bagian tanaman cakar setan yang digiling atau dihaluskan dapat dicampur dengan bahan lain, seperti minyak atau lilin, untuk membuat salep atau krim.

Salep atau krim ini dapat digunakan secara topikal untuk mengobati luka, radang kulit, atau masalah kulit lainnya.

4. Kapsul atau suplemen

Beberapa produk kesehatan mungkin juga mengandung ekstrak atau serbuk tanaman cakar setan dalam bentuk kapsul atau suplemen yang dapat diminum sebagai obat herbal.

Namun, penting untuk memastikan produk tersebut aman dan berkualitas sebelum mengonsumsinya. Hindari obat herbal yang berbahaya. Sebaiknya pilih produk yang sudah mengantongi izin dari BPOM.

5. Inhalasi

Dalam beberapa tradisi pengobatan alternatif, uap atau inhalasi dari tanaman cakar setan juga dapat digunakan untuk meredakan gejala, seperti pilek atau gangguan pernapasan lainnya.

Anda dapat merebus daun atau bunga tanaman cakar setan untuk menghasilkan uap yang dapat Anda hirup.

Anda juga bisa menggunakan diffuser atau vaporizer dengan minyak esensial dari tanaman cakar setan untuk mendapatkan uapnya.

Selain itu, Anda dapat mencampur ekstrak atau infus tanaman cakar setan dengan air dan menyemprotkan campuran ini di sekitar ruangan.

Penting untuk menggunakan tanaman devil’s claw dengan bijaksana dan hati-hati serta selalu konsultasikan kepada dokter sebelum memulai penggunaannya sebagai obat.

Ini terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain. Pastikan juga untuk memahami potensi risiko dan efek samping yang terkait dengan penggunaannya.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Devil’s claw. (n.d.). Retrieved 6 March 2024, from https://www.mountsinai.org/health-library/herb/devils-claw

Devil’s claw. (n.d.). Retrieved 6 March 2024, from https://versusarthritis.org/about-arthritis/complementary-and-alternative-treatments/types-of-complementary-treatments/devils-claw/

HR, F., Z, Ż., & M, G.-G. (n.d.). Devil’s Claw. Retrieved 6 March 2024, from https://www.mskcc.org/cancer-care/integrative-medicine/herbs/devil-claw

FairWild Foundation. (2023). Devil’s Claw. Retrieved 6 March 2024, from https://www.fairwild.org/ingredients/devils-claw

Gxaba, N., & Manganyi, M. C. (2022). The Fight against Infection and Pain: Devil’s Claw (Harpagophytum procumbens) a Rich Source of Anti-Inflammatory Activity: 2011-2022. Retrieved 6 March 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9182060/

Devil’s Claw: MedlinePlus Supplements. (n.d.). Retrieved 6 March 2024, from https://medlineplus.gov/druginfo/natural/984.html

Versi Terbaru

22/03/2024

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

4 Manfaat Comfrey bagi Kesehatan, Pahami juga Risikonya

Hati-hati, 8 Suplemen Herbal Ini Tak Boleh Dikonsumsi Sebelum Masuk Ruang Operasi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 22/03/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan