Devil’s claw termasuk jenis tanaman yang kerap digunakan sebagai obat herbal. Namun, apakah penggunaan tanaman ini untuk pengobatan telah terbukti efektif dan aman? Lalu, adakah manfaatnya? Ketahui selengkapnya terkait tanaman devil’s claw di bawah ini.
Kandungan tanaman devil’s claw
Devil’s claw alias cakar setan, atau yang memiliki nama ilmiah Harpagophytum procumbens, adalah tanaman herbal yang hidup di daerah kering dan berpasir.
Meskipun belum banyak penelitian yang secara khusus mempelajari kandungan kimia tanaman ini, beberapa kandungan yang ditemukan dalam tanaman bunga secara umum dapat ditemukan dalam cakar setan.
Berikut ini beberapa kandungan yang mungkin ada dalam tanaman devil’s claw.
- Flavonoid. Flavonoid adalah senyawa fenolik yang ditemukan dalam berbagai tanaman dan memiliki sifat antioksidan yang kuat. Senyawa ini dapat memberikan manfaat kesehatan, termasuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
- Alkaloid. Beberapa tanaman, termasuk devil’s claw, dapat mengandung alkaloid, yaitu senyawa organik yang memiliki berbagai efek farmakologis, termasuk efek analgesik, sedatif, atau bahkan toksik tergantung pada jenis dan konsentrasinya.
- Saponin. Saponin adalah senyawa yang umumnya ditemukan dalam tanaman dan memiliki sifat busa. Senyawa ini dapat memiliki efek antijamur dan antibakteri.
- Polifenol. Polifenol adalah senyawa kimia yang sering ditemukan dalam tanaman dan dikenal karena sifat antioksidannya. Senyawa ini bermanfaat untuk melindungi tubuh dari stres oksidatif dan peradangan.
- Asam amino. Tanaman devil’s claw juga dapat mengandung berbagai jenis asam amino, yang merupakan blok bangunan protein yang penting untuk fungsi tubuh yang sehat.
- Vitamin dan mineral. Seperti halnya tanaman lainnya, devil’s claw juga mengandung berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan manusia. Ini mungkin termasuk vitamin A, C, dan E serta kalsium dan zat besi, tergantung pada tanah tempat tanaman tersebut tumbuh.
Perlu diingat, beberapa kandungan tanaman mungkin memiliki efek yang bermanfaat bagi kesehatan manusia, tetapi tanaman ini biasanya tidak digunakan secara medis dan harus dikonsumsi dengan bijak.
Tahukah Anda?
Manfaat tanaman devil’s claw
Devil’s claw umumnya tidak digunakan secara luas sebagai obat dalam pengobatan medis.
Namun, dalam beberapa budaya dan pengobatan tradisional, tanaman ini telah digunakan untuk berbagai tujuan kesehatan.
Berikut adalah beberapa potensi manfaat tanaman devil’s claw sebagai obat.
1. Meredakan peradangan
Tanaman devil’s claw telah digunakan sebagai obat tradisional untuk meredakan peradangan dalam tubuh.
Ekstrak tanaman ini dapat digunakan untuk mengobati kondisi inflamasi, seperti arthritis dan radang kulit.
Melansir dari Mount Sinai, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tanaman ini selama 8—12 minggu bisa mengurangi nyeri dan meningkatkan fungsi tubuh pada penderita osteoarthritis.
2. Meredakan nyeri punggung
Dalam penelitian yang melibatkan 63 orang, seperti yang dilansir dari Mount Sinai, tanaman devil’s claw diketahui bisa membantu meredakan nyeri pada punggung, leher, dan pundak.
Khasiat ini bisa didapat setelah mengonsumsi ekstrak tanaman ini selama 4 minggu.
Pada penelitian yang lebih besar, yaitu melibatkan 197 pria dan wanita, tanaman ini juga bisa membantu meredakan nyeri punggung bagian bawah setelah dikonsumsi setiap hari selama 1 bulan.
3. Mengobati gangguan pencernaan
Beberapa budaya menggunakan tanaman cakar setan sebagai obat herbal untuk mengatasi gangguan pencernaan, seperti diare.
Ini mungkin karena kandungan kimia tertentu dalam tanaman ini memiliki efek menenangkan pada saluran pencernaan.
4. Mengatasi masalah kulit
Beberapa masyarakat menganggap tanaman cakar setan dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati masalah kulit, seperti luka bakar, eksim, dan jerawat.
Ekstrak tanaman ini kadang-kadang digunakan dalam bentuk salep atau krim untuk pengobatan topikal atau oles.
5. Melawan infeki
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak tanaman cakar setan memiliki aktivitas antimikroba. Ini artinya, khasiat devil’s claw diyakini dapat membantu melawan infeksi bakteri dan jamur.
Ini mungkin menjelaskan penggunaan tanaman ini secara tradisional dalam mengobati luka dan infeksi kulit.
6. Membantu mengobati kanker
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak tanaman devil’s claw mungkin memiliki potensi dalam pengobatan kanker.
Senyawa-senyawa dalam tanaman ini telah diteliti karena kemampuan mereka untuk menghambat pertumbuhan sel kanker tertentu dalam studi laboratorium, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Meskipun memiliki beberapa khasiat, penting untuk diingat bahwa tanaman devil’s claw belum secara luas diakui dalam pengobatan medis dan masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan khasiatnya.
Jika Anda berencana untuk menggunakan tanaman devil’s claw atau produk turunannya sebagai obat, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan saran yang tepat.