backup og meta

5 Manfaat Seledri yang Mengejutkan Bagi Kesehatan

5 Manfaat Seledri yang Mengejutkan Bagi Kesehatan

Seledri merupakan salah satu jenis pelengkap sajian yang umum digunakan.  Daun hijau keriting kecil ini rupanya memiliki kandungan nutrisi dan manfaat kesehatan yang mengejutkan bagi tubuh. Nah, untuk tahu lebih jelas mengenai kandungan dan manfaat seledri, simak penjelasannya berikut ini, yuk!

Kandungan gizi pada seledri

Seledri, yang memiliki nama ilmiah apium graveolens, adalah sayuran dalam keluarga tanaman jenis apiaceae.

Berbagai bagian seledri memiliki manfaat, termasuk manfaat daun seledri dan manfaat biji seledri. Namun, sebelum memahami lebih lanjut manfaatnya, Anda dapat mengenali kandungan nutrisinya.

Tiap 100 gram seledri, Anda bisa menemukan kandungan nutrisi seperti berikut ini:

  • Air: 93 gram
  • Protein: 1 gram
  • Lemak: 0.1 gram
  • Karbohidrat: 4.6 gram
  • Serat: 2 gram
  • Kalsium: 50 miligram (mg)
  • Fosfor: 40 mg
  • Zat besi: 1 mg
  • Natrium: 64 mg
  • Kalium: 258.8 mg
  • Tembaga: 0.08 mg
  • Seng: 0.4 mg
  • Beta-karoten: 63 mikrogram (mcg)
  • Karoten total: 130 mcg
  • Thiamin (Vitamin B1): 0.03 mg
  • Riboflavin (Vitamin B2): 0.07 mg
  • Niasin (Niacin): 0.4 mg
  • Vitamin C: 11 mg

Manfaat seledri bagi kesehatan

manfaat daun seledri untuk ginjal

Dengan kandungan nutrisinya yang melimpah, Anda bisa menemukan segudang manfaat kesehatan dari seledri, seperti berikut ini:

1. Menurunkan kadar kolesterol tubuh

Salah satu manfaat kesehatan dari seledri adalah membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Sebuah penelitian pada tahun 2014 lalu juga ikut membuktikan bahwa seledri memang dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Jika kadar LDL terlalu banyak dalam darah, risiko mengalami penyakit jantung dan stroke pun meningkat.

Ekstrak seledri tidak hanya membantu menurunkan kolesterol jahat, tetapi juga trigliserida dalam darah. Bahkan, mengonsumsi sayuran yang satu ini juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

Oleh sebab itu, jika  ingin mengurangi risiko dari berbagai penyakit serius tersebut, Anda bisa memasukkan seledri ke dalam menu makanan harian.

2. Menurunkan tekanan darah

Tahukah Anda bahwa seledri ternyata juga memiliki manfaat dalam menurunkan tekanan darah?

Journal of Medicinal Food memuat sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 mengenai dampak penggunaan ekstrak biji seledri pada tekanan darah.

Penelitian pada hewan tersebut yang menyatakan bahwa ekstrak biji seledri ternyata dapat membantu menurunkan tekanan darah. Namun, untuk memastikan kebenarannya, masih harus melakukan penelitian lebih lanjut pada manusia.

Selain itu, penelitian lain pada tahun 2016 menyarankan orang dengan tekanan darah tinggi untuk mengonsumsi lebih banyak serat.

Mengingat seledri merupakan sayuran yang kaya akan serat, Anda bisa memasukkan sayuran ini ke dalam menu makanan harian jika ingin menurunkan tekanan darah.

3. Mencegah peradangan

Manfaat kesehatan lain yang bisa Anda rasakan dari seledri adalah pencegahan terhadap peradangan. Bagaimana bisa?

Ternyata, seledri memiliki kandungan apigenin yang memiliki sifat antiinflamasi, antibakteri, antivirus, dan antioksidan yang juga dapat melakukan perlawanan terhadap radikal bebas penyebab penyakit kanker.

Sebuah penelitian tahun 2015 membuktikan bahwa apigenin dan makanan yang kaya akan apigenin berpotensi membantu mengurangi inflamasi atau peradangan sekaligus mengembalikan keseimbangan pada sistem imun yang sempat melemah.

4. Menjaga kesehatan organ hati

Seledri ternyata juga memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan organ hati. Pasalnya, ekstrak metanol dari biji seledri ternyata mampu melindungi hati dari kerusakan.

Saat hati mengalami kerusakan, pemeriksaan laboratorium dapat menunjukkan hasil abnormal seperti peningkatan albumin, SGOT, SGPT, dan total protein.

Namun, ternyata ekstrak dari daun seledri dapat menurunkan hasil-hasil abnormal tersebut. Ketika jaringan hati dilihat di bawah mikroskop, terlihat adanya perbaikan struktur jaringan hati setelah pemberian ekstrak daun seledri.

Selain itu, menurut sebuah penelitian pada tahun 2015, kandungan antioksidan yang terdapat dalam seledri juga memiliki peranan penting dalam pengobatan untuk berbagai masalah liver.

5. Mencegah dehidrasi

Menurut sebuah penelitian, seledri termasuk salah satu sayuran yang memiliki kandungan air yang cukup tinggi.

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 tersebut menyatakan bahwa kandungan air di dalam seledri berkisar antara 90 – 99 persen. Tak heran jika sayuran ini memiliki manfaat dalam menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Oleh sebab itu, Anda bisa mengonsumsi sayuran yang satu ini jika ingin mencegah dehidrasi. Ya, mengonsumsi seledri dapat membantu Anda memenuhi kebutuhan cairan tubuh harian.

Bahkan, tingginya kandungan air dalam seledri membuat sayuran ini menjadi salah satu makanan ringan yang pas untuk dikonsumsi saat udara terasa begitu panas.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Seledri. Retrieved 21 February 2023, from http://panganku.org/id-ID/view

Madhavi, PhD, D., Kagan, PhD, D., Rao, MD, V., & Murray, ND, M. (2013). A Pilot Study to Evaluate the Antihypertensive Effect of a Celery Extract in Mild to Moderate Hypertensive Patients. Natural Medicine Journal5(4). Retrieved from https://www.naturalmedicinejournal.com/journal/2013-04/pilot-study-evaluate-antihypertensive-effect-celery-extract-mild-moderate

Sung, B., Chung, H. Y., & Kim, N. D. (2016). Role of Apigenin in Cancer Prevention via the Induction of Apoptosis and Autophagy. Journal of cancer prevention21(4), 216–226. https://doi.org/10.15430/JCP.2016.21.4.216

Popkin, B. M., D’Anci, K. E., & Rosenberg, I. H. (2010). Water, hydration, and health. Nutrition reviews68(8), 439–458. https://doi.org/10.1111/j.1753-4887.2010.00304.x

Singal, A. K., Jampana, S. C., & Weinman, S. A. (2011). Antioxidants as therapeutic agents for liver disease. Liver international : official journal of the International Association for the Study of the Liver31(10), 1432–1448. https://doi.org/10.1111/j.1478-3231.2011.02604.x

Casas-Grajales, S., & Muriel, P. (2015). Antioxidants in liver health. World journal of gastrointestinal pharmacology and therapeutics6(3), 59–72. https://doi.org/10.4292/wjgpt.v6.i3.59
Hartley, L., May, M. D., Loveman, E., Colquitt, J. L., & Rees, K. (2016). Dietary fibre for the primary prevention of cardiovascular disease. The Cochrane database of systematic reviews2016(1), CD011472. https://doi.org/10.1002/14651858.CD011472.pub2
Arango, D., Diosa-Toro, M., Rojas-Hernandez, L. S., Cooperstone, J. L., Schwartz, S. J., Mo, X., Jiang, J., Schmittgen, T. D., & Doseff, A. I. (2015). Dietary apigenin reduces LPS-induced expression of miR-155 restoring immune balance during inflammation. Molecular nutrition & food research59(4), 763–772. https://doi.org/10.1002/mnfr.201400705

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Manfaat Jus Seledri dan Cara Tepat Membuatnya

Hindari Konsumsi Berlebihan, Ini 6 Efek Samping Minum Jus Seledri


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan