Meskipun jus seledri membantu tubuh tetap terhidrasi, sebaiknya Anda tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Pasalnya, ada risiko efek samping kesehatan dari konsumsi jus seledri.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Meskipun jus seledri membantu tubuh tetap terhidrasi, sebaiknya Anda tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Pasalnya, ada risiko efek samping kesehatan dari konsumsi jus seledri.
Ada banyak keuntungan yang diperoleh bila Anda minum jus seledri.
Jus seledri dapat mengurangi risiko peradangan dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular, yakni jantung dan pembuluh darah.
Namun, banyak yang mengonsumsi jus seledri berlebihan untuk mendapatkan efek detoksfikasi (pembersih racun tubuh).
Padahal, jus seledri yang diminum secara berlebihan akan menimbulkan efek samping.
Mengonsumsi jus daun seledri dalam jumlah yang banyak dapat meningkatkan reaksi kimia di dalam tubuh.
Seledri sendiri memiliki zat kimia seperti furanocoumarin dan psoralen. Keduanya bisa bersifat fototoksik pada kulit jika terlalu banyak.
Fototoksik adalah reaksi yang timbul pada kulit karena paparan sinar UV. Ini karena kulit menjadi sangat sensitif (hipersensitivitas).
Jus seledri bisa menimbulkan efek samping yang terkait dengan konsumsi tinggi natrium, seperti kenaikan tekanan darah (hipertensi) dan kelebihan cairan tubuh.
Seledri mengandung 30 mg natrium dalam setiap 40 gram. Saat membuat jus seledri, Anda perlu memperhatikan takaran yang tepat.
Orang dewasa harus membatasi asupan natrium harian mereka tidak lebih dari 1.500 mg dalam sehari.
Jus seledri dapat berinteraksi dengan sejumlah obat, termasuk obat pengencer darah, diuretik, litium, dan obat tiroid.
Pasalnya, jus seledri tinggi kandungan vitamin K yang bermanfaat untuk pembekuan darah.
Zat gizi dalam jus seledri ini mungkin menurunkan efektivitas obat pengencer darah.
Jika saat ini menggunakan obat-obatan tersebut, pastikan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung seledri.
Beberapa orang mungkin alergi terhadap seledri. Reaksi alergi bisa menyebabkan masalah pada kulit, gangguan pencernaan, dan masalah pernapasan.
Dalam beberapa kasus, seseorang dengan alergi seledri dapat mengalami syok anafilaksis yang berbahaya.
Jika mengalami gejala syok anafilaksis, segera cari bantuan medis. Gejala tersebut antara lain:
Mengonsumsi jus seledri terlalu banyak juga dapat menyebabkan sejumlah gangguan pencernaan.
Pasalnya, seledri mengandung manitol yang dapat menarik air ke dalam saluran pencernaan dan menyebabkan diare.
Jika memiliki gula darah rendah, sebaiknya hindari mengonsumsi jus seledri dalam jumlah yang banyak.
Pasalnya, seledri berpotensi untuk mengatasi gula darah tinggi.
Riset dari dalam Saudi medical journal (2018) menyebut seledri mengurangi kadar gula dalam darah pada lansia yang mengalami prediabetes.
Apabila gula darah Anda cenderung rendah, mengonsumsi seledri berpotensi menyebabkan penurunan gula darah ekstrem (hipoglikemia).
Mengonsumsi jus seledri dalam porsi yang sesuai tentu bisa mendatangkan manfaat kesehatan.
Berikut aturan minum jus seledri yang tepat.
Apabila memiliki kondisi medis tertentu, bicarakan kepada dokter sebelum memutuskan untuk rutin mengonsumsi jus seledri.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar