backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Dianggap Gulma, Ini 5 Manfaat Daun Korejat untuk Kesehatan

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 01/08/2023

Dianggap Gulma, Ini 5 Manfaat Daun Korejat untuk Kesehatan

Daun korejat tumbuh di alam liar sebagai gulma menghambat tanaman di sekelilingnya. Namun, siapa sangka jika gulma ini sudah digunakan sejak lama sebagai tanaman herbal tradisional. Memangnya, apa manfaat daun korejat?

Kandungan daun korejat

Daun korejat atau dikenal dengan nama latin Isotoma longiflora adalah tanaman obat-obatan. Tanaman berbunga ini memiliki nama lain yakni Ki tolod.

Bila diperhatikan, tanaman korejat memiliki daun tunggal yang bertulang lanset dan lancip di bagian ujungnya, serta dilengkapi bunga putih.

Gulma ini juga memiliki buah yang berbentuk lonceng yang dapat merekah dan mengandung banyak biji.

Ki tolod mengandung senyawa kimia, seperti alkaloid yaitu lobelamin, isotomin dan lobelin. Daun Ki tolod mengandung senyawa kimia, yaitu alkaloid, saponin, polifenol dan flavonoid. 

Meski kandungan antioksidannya sangat bervariasi, getah tanaman Ki tolod mengandung racun. Jadi, Anda harus berhati-hati dalam mengolah tanaman ini menjadi obat herbal.

Manfaat daun korejat untuk kesehatan

pengobatan kanker tradisional

Berdasarkan berbagai penelitian, berikut khasiat daun korejat untuk kesehatan.

1. Meredakan sakit gigi

Penelitian yang diterbitkan pada Jurnal Buana Farma menyebutkan bahwa tanaman Ki tolod bisa meredakan sakit gigi, seperti nyeri dan pembengkakan.

Manfaat ini diduga berasal dari kandungan antibakteri dan antiradang yang bisa mengurangi pembengkakan. Selain itu, tanaman Ki tolod punya kemampuan analgesik yang bisa mengurangi rasa nyeri. 

Karena aktivitasnya ini, daun korejat sering digunakan sebagai obat sakit gigi alami.

2. Mempercepat proses pemulihan luka

Luka terbuka bisa mengundang bakteri di sekitar untuk menginfeksi. Itulah sebabnya, jika ada luka terbuka, dokter biasanya meresepkan antibiotik topikal. 

Selain mencegah infeksi lebih lanjut, penggunaan antibiotik bisa mempercepat penyembuhan luka. Mekanisme ini ada pada tanaman Ki tolod.

Penelitian yang sama dengan sebelumnya juga menyebutkan ekstrak etanol daun korejat dapat menghambat aktivitas bakteri staphylococcus aureus yang sering menyebabkan infeksi di kulit.

3. Mengobati glaukoma

Glaukoma adalah kondisi terterkannya bola mata sehingga menyempitkan pandangan. Lambat laun, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan mata dan kebutaan.

Nah, bunga korejat digunakan sebagai obat alami untuk mata minus dan glaukoma.

Sebuah penelitian membandingkan efektivitas ekstrak bunga korejat dengan obat tetes prednisolon dan pilokarpin pada mencit. Hasilnya, penggunaan ketiganya dapat menurunkan tekanan pada bola mata hingga 70 persen.

Manfaat untuk mata ini diperoleh dari kandungan antioksidan, seperti alkaloid, saponin, dan flavonoid.

4. Berpotensi mengobati kanker

Sudah disebutkan jika tanaman korejat kaya akan antioksidan. Antioksidan sendiri berperan dalam melawan radikal bebas yang merusak  jaringan dan sel-sel tubuh.

Senyawa flavonoid dalam daun Ki tolod menunjukkan aktivitas penghambatan antitumor yang sama kinerjanya dengan obat kemoterapi.

Dari sebuah pengujian, ada potensi daun korejat digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk kanker di masa depan.

5. Menurunkan kolesterol

Hiperlipidemia adalah istilah lain dari kadar kolesterol tinggi. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke jika tidak diobati dengan benar.

Dalam banyak penelitian, flavonoid diketahui punya kemampuan dalam menurunkan kadar kolesterol. Nah, seperti yang Anda tahu bahwa tanaman korejat cukup tinggi kandungan flavonoidnya.

Dengan kata lain, daun tanaman Ki tolod punya potensi sebagai obat alami untuk kolesterol.

Cara menggunakan daun korejat

Tanaman korejat baik daun, bunga, maupun batangnya dimanfaatkan dengan cara direbus, ditumbuk, atau diperas.

Obat herbal dari tanaman ini tersedia juga dalam bentuk ekstrak kering yang bisa langsung diseduh.

Penelitian pada Journal of Physics: Conference Series menunjukkan bahwa waktu perebusan daun Ki tolod bisa mempengaruhi kandungan antioksidan total.

Hasilnya, proses perebusan yang lama dapat menurunkan kandungan flavonoid.

Waktu perebusan daun ini dibagi menjadi empat, yakni 5 menit, 10 menit, 15 menit, dan 20 menit.

Jadi, sebaiknya Anda tidak merebus daun korejat terlalu lama jika ingin mendapatkan manfaat antioksidannya lebih optimal. 

Catatan akhir

  • Sejauh ini masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai efek samping penggunan Ki tolod, baik oral maupun topikal.
  • Perlu Anda ingat bahwa risiko alergi tetap ada pada orang-orang tertentu. 
  • Efek samping dari obat topikalnya bisa berupa sensasi panas, ruam di kulit, pembengkakan pada tubuh, kulit gatal, maupun sesak napas. 
  • Penggunaan tanaman korejat pada orang dengan masalah kesehatan, seperti penyakit ginjal, penyakit hati, atau lainnya perlu diawasi dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 01/08/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan