Daun pacar umumnya banyak digunakan sebagai bahan perwarna alami untuk menghias kuku. Namun, tahukah Anda jika daun ini juga memiliki berbagai manfaat lain, bukan hanya untuk kecantikan tetapi juga kesehatan tubuh?
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Daun pacar umumnya banyak digunakan sebagai bahan perwarna alami untuk menghias kuku. Namun, tahukah Anda jika daun ini juga memiliki berbagai manfaat lain, bukan hanya untuk kecantikan tetapi juga kesehatan tubuh?
Untuk lebih jelasnya, simak pembahasannya di bawah ini.
Daun pacar atau daun inai, dengan nama latin Lawsonia inermis L, adalah jenis daun dari tanaman semak atau pohon kecil dengan bunga yang wangi.
Daun tanaman ini berwarna hijau kecoklatan dan tumbuh berlawanan dengan panjang 2—3 cm dan lebar 1—2 cm di tiap sisi batang.
Saat dihancurkan, daun ini akan mengeluarkan aromanya yang harus. Jika dirasakan, daun ini memiliki rasa yang manis, agak menyengat, dan berlendir.
Dilansir dari European Commission, dalam daun inai, diketahui terdapat kandungan berikut ini.
Daun pacar termasuk tanaman herbal yang sudah banyak digunakan sejak dulu untuk berbagai tujuan dan manfaat. Berikut ini beberapa kegunaan daun pacar atau daun inai.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam Journal Microbiology Science, daun pacar dinilai mengandung etanol, flavonoid, dan alkaloid.
Kandungan tersebut dapat berfungsi sebagai antibakteri terhadap 4 jenis bakteri yang diuji, yaitu Bacillus subtilis, Escherichia coli, Salmonella typhi, dan Vibrio cholerae.
Daun inai telah lama digunakan untuk mengatasi diare parah yang disebabkan oleh parasit (disentri amuba), kanker, pembesaran limpa, sakit kepala, penyakit kuning, dan gangguan kulit.
Saat ini, daun inai juga terkadang digunakan untuk menangani penyakit ulkus lambung dan usus.
Daun ini diketahui berpotensi digunakan sebagai obat untuk mengatasi pembengkakan liver dan penyakit kuning.
Daun inai dinilai punya kemungkinan berperan sebagai zat pendingin yang bisa digunakan untuk menangani luka goresan dan luka bakar.
Selain itu, daun ini juga berpotensi sebagai obat rumahan untuk menurunkan suhu tubuh yang tinggi akibat demam tinggi atau hawa panas akibat kelelahan.
Sakit kepala akibat suhu panas (heatstroke) diketahui dapat diatasi dengan obat rumahan yang terbuat dari daun inai.
Sebagai obat untuk mengatasi gangguan kulit, daun pacar dinilai dapat digunakan pada kulit yang mengalami kurap, kudis, bengkak bernanah, dan kutu air (tinea pedis atau athlete’s foot).
Selain itu, daun inai juga bisa digunakan sebagai tabir surya (sunblock).
Saat digunakan pada rambut, daun pacar diketahui bisa berfungsi sebagai obat alami untuk mengatasi rambut rontok dan sebagai perawatan untuk menjaga kondisi kesehatan rambut.
Penggunaan daun inai secara rutin diduga bisa membantu menutup dan memperbaiki kutikula. Hal ini bisa mencegah rambut agar tidak mudah patah dan juga membantu menjaga kilau rambut.
Selain itu, daun ini bisa mencegah rambut rontok karena dapat menjaga keseimbangan pH pada kulit kepala.
Di samping untuk merawat rambut, daun pacar juga dipercaya efektif dalam mengatasi kuku yang retak.
Sebagai alat kecantikan, warna yang dihasilkan daun inai dapat digunakan menjadi pewarna kuku atau yang banyak disebut sebagai henna.
Selain itu, tinta yang dihasilkan dari daun inai bisa digunakan sebagai tato henna alami pada kulit.
Bahkan, tinta ini juga bisa digunakan sebagai pewarna tekstil untuk memberi warna pada kain.
Meski bukan tanaman berbahaya, daun pacar tetap memiliki risiko efek samping yang mungkin terjadi pada setiap penggunanya.
Berikut beberapa efek samping yang mungkin terjadi sesuai usia pengguna.
Penggunaan daun pacar pada anak bayi baru lahir dianggap kurang aman. Ini terutama berlaku untuk bayi dengan kondisi kekurangan enzim glucose 6-phosphate dehydrigenase (G6PD).
Pada bayi dengan kondisi tersebut, daun inai pada kulit berisiko menyebabkan sel darah merah pecah.
Daun pacar diketahui tidak aman untuk ibu hamil dan menyusui. Pada ibu hamil, beberapa bukti menunjukkan bahwa daun inai pada ibu hamil berisiko menyebabkan keguguran.
Untuk menggunakan daun inai, baik sebagai obat herbal atau perawatan, ada beberapa cara berbeda yang bisa Anda lakukan sesuai dengan manfaat yang ingin diperoleh.
Berikut ini beberapa cara menggunakan daun pacar yang bisa Anda lakukan.
Berikut saran penggunaannya.
Berikut saran penggunaannya.
Berikut saran penggunaannya.
Berikut saran penggunaannya.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar