backup og meta

4 Manfaat Comfrey bagi Kesehatan, Pahami juga Risikonya

4 Manfaat Comfrey bagi Kesehatan, Pahami juga Risikonya

Pernahkah Anda mendengar jenis tanaman comfrey? Tanaman satu ini kerap digunakan sebagai obat herbal karena diyakini memiliki beragam manfaat bagi kesehatan tubuh. Benarkah demikian? Lantas, apa saja manfaatnya? Simak ulasan berikut untuk mengetahui jawabannya. 

Kandungan comfrey

Comfrey adalah salah satu tanaman herbal yang termasuk dalam keluarga Boraginaceae, yang tumbuh di sebagian Eropa, Asia, dan Amerika Utara. 

Tanaman dengan nama latin Symphytum officinale L ini memiliki daun yang lebar dan sedikit berbulu serta bunga berbentuk lonceng yang biasanya berwarna ungu atau putih. 

Dalam pengobatan herbal, comfrey telah digunakan sejak sekitar tahun 50 Masehi berkat beberapa kandungan berikut ini. 

  • Allantoin. 
  • Asam rosmarinic. 
  • Polisakarida. 
  • Tanin. 
  • Glikopeptida. 

Selain itu, tanaman comfrey juga mengandung berbagai senyawa lain, seperti flavonoid, fitosterol, serta vitamin dan mineral lainnya yang dapat berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan. 

Meski mengandung beberapa senyawa berkhasiat di atas, U.S. Food and Drugs Administration (FDA), atau setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia, sebenarnya telah melarang produk ini dalam bentuk oral. 

Sebab, penggunaannya secara oral berisiko menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti kerusakan hati. 

Namun, penggunaannya secara topikal (dalam bentuk salep atau krim) masih diyakini dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan.

Berbagai manfaat tanaman comfrey

Meski dilarang secara oral, ada beberapa manfaat yang diyakini bisa Anda dapat jika menggunakan obat herbal ini.

Berikut ini adalah beberapa manfaat tanaman comfrey bagi kesehatan tubuh. 

1. Mempercepat penyembuhan luka

Comfrey plant atau tanaman comfrey dipercaya dapat mempercepat penyembuhan luka berkat kandungan allantoin di dalamnya. 

Melansir Journal of the American Academy of Dermatology, allantoin adalah senyawa organik heterosiklik yang diproduksi oleh tumbuhan, bakteri, dan hewan. 

Senyawa ini dapat meningkatkan pertumbuhan sel dan mempercepat regenerasi jaringan, sehingga mempercepat proses penyembuhan luka

2. Meredakan radang sendi 

Comfrey juga dipercaya mampu mengobati arthritis atau radang sendi, seperti osteoarthritis.

Sifat antiinflamasi yang dimilikinya diklaim mampu meredakan gejala osteoarthritis, seperti nyeri, sendi kaku, hingga timbul bunyi ketika digerakkan. 

Ketika digunakan dalam bentuk salep atau krim, tanaman herbal ini dapat meredakan rasa sakit, pembengkakan, hingga ketidaknyamanan yang terkait dengan kondisi arthritis. 

3. Merawat kulit 

Tanaman comfrey juga dikenal dapat memberikan manfaat dalam merawat kulit. Kandungan polisakarida dan senyawa aktif lainnya dalam tanaman ini dapat memberikan efek menenangkan dan melembapkan kulit.

Selain itu, penggunaan comfrey plant secara topikal juga dapat meredakan iritasi kulit, kemerahan, dan gatal-gatal.

Namun sebelum menggunakannya secara luas, ada baiknya untuk melakukan tes alergi terlebih dahulu pada area kecil kulit Anda.

4. Mendukung kesehatan tulang dan sendi 

Comfrey telah lama dikenal dapat mendukung kesehatan tulang dan sendi.

Kandungan aktif di dalam tanaman ini, seperti allantoin dan asam rosmarinat, memiliki sifat yang dipercaya dapat merangsang penyembuhan tulang dan jaringan ikat. 

Berkat efek tersebut, comfrey sering digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan patah tulang serta cedera pada tulang dan sendi lainnya. 

Efek samping atau risiko dari penggunaan comfrey

obat sakit ulu hati

Secara historis, sebagian orang sejak dahulu kala telah mengonsumsi tanaman ini sebagai sayuran. 

Apalagi, dulu tanaman herbal ini digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi masalah perut, maag, radang usus besar, hingga diare.

Bahkan, sebagian orang ada yang mengonsumsi comfrey dengan cara menyeduhnya menjadi teh. 

Namun, saat ini mengonsumsi tanaman herbal satu ini secara oral dalam bentuk apa pun tidak dianjurkan karena dianggap tidak aman. 

Hal ini karena penggunaannya secara oral berisiko menyebabkan kanker, kerusakan hati parah, bahkan kematian akibat bahan aktif, seperti alkaloid dan pirolizidin, di dalamnya.

Inilah mengapa FDA telah melarang produk obat atau suplemen herbal ini dalam bentuk oral. 

Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan obat herbal ini secara topikal.

Hal yang pasti, penggunaan produk topikal herbal berisiko menyebabkan reaksi alergi, terutama pada orang yang sensitif terhadap kandungan di dalamnya.

Peringatan!

  • Meski ada manfaat yang bisa diperoleh, ada baiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada ahli herbal atau dokter sebelum menggunakan obat herbal comfrey. Hal ini untuk memastikan manfaat penggunaan obat ini lebih besar daripada risikonya.
  • Comfrey sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan dan menyusui.
  • Herbal ini tidak boleh diberikan kepada anak-anak.
  • Comfrey adalah salah satu tanaman obat yang tidak boleh digunakan oleh orang yang hipersensitif terhadap ramuan ini atau memiliki penyakit hati.

Cara menggunakan comfrey

Untuk menggunakan tanaman herbal ini sebagai obat tradisional, Anda dapat menggunakannya dalam bentuk salep atau krim yang tersedia di apotek. 

Untuk cara menggunakannya, Anda bisa mengaplikasikannya langsung ke area kulit yang terkena atau ikuti petunjuk yang terdapat di dalam kemasan. 

Namun, sebelum menggunakannya, ada baiknya untuk mengoleskan sedikit terlebih dahulu pada area kulit yang kecil untuk mengetahui adakah reaksi alergi. 

Selain menggunakannya dalam bentuk salep, ada cara lain yang dapat Anda coba, yaitu dengan teknik kompres. 

Anda bisa membuat kompres menggunakan daun comfrey yang direbus atau dicampur dengan air hangat. Setelah itu, letakkan kompres pada area yang terluka atau bengkak. 

Jika muncul efek samping setelah menggunakan tanaman ini, jangan ragu untuk segera konsultasikan dengan dokter. 

Meski pada dasarnya, tanaman comfrey dipercaya dapat memberikan manfaat seperti yang telah disebutkan di atas, penelitian yang mendukung pernyataan tersebut pun masih terbatas. 

Oleh karena itu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas dan keamanan dari penggunaan obat herbal ini.

Yang perlu diingat, sebelum menggunakan comfrey, pastikan untuk membaca petunjuk penggunaan yang tersedia pada kemasan atau berkonsultasi langsung kepada dokter. 

Apalagi bila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan atau bahkan memiliki kondisi medis tertentu. 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Frost, R., MacPherson, H., & O’Meara, S. (2013). A critical scoping review of external uses of comfrey (Symphytum spp.). Complementary therapies in medicine, 21(6), 724-745. Retrieved 5 March 2024, from https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0965229913001672 

(N.d.). Retrieved 5 March 2024, from https://www.jaad.org/article/S0190-9622(17)30663-1/abstract 

Pabst, H., Schaefer, A., Staiger, C., Junker-Samek, M., & Predel, H. G. (2013). Combination of comfrey root extract plus methyl nicotinate in patients with conditions of acute upper or low back pain: a multicentre randomised controlled trial. Phytotherapy research : PTR, 27(6), 811–817. Retrieved 5 March 2024, from https://doi.org/10.1002/ptr.4790 

Staiger C. (2012). Comfrey: a clinical overview. Phytotherapy research : PTR, 26(10), 1441–1448. Retrieved 5 March 2024, from https://doi.org/10.1002/ptr.4612 

Duniam, A. (2019). All About Comfrey. Retrieved 5 March 2024, from https://www.permaculturenews.org/2019/07/26/all-about-comfrey/ 

Comfrey. (n.d.). Retrieved 5 March 2024, from https://www.mskcc.org/cancer-care/integrative-medicine/herbs/comfrey 

Gilissen, L., Huygens, S., & Goossens, A. (2018). Allergic contact dermatitis caused by topical herbal remedies: importance of patch testing with the patients’ own products. Contact dermatitis, 78(3), 177–184. Retrieved 5 March 2024, from https://doi.org/10.1111/cod.12939

Versi Terbaru

12/03/2024

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

5 Manfaat Kayu Bajakah sebagai Obat Herbal

Mana yang Lebih Baik: Suplemen Vitamin Cair, Bubuk, atau Tablet?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 12/03/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan