Gigi ompong merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang banyak dialami masyarakat Indonesia, terutama untuk lansia. Namun jangan khawatir. Gigi ompong saat tua bisa dicegah dengan berbagai cara mudah yang bisa Anda lakukan sejak muda.
Ditulis oleh drg. Melia · Gigi · Erha Derma Center Yogyakarta
Gigi ompong merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang banyak dialami masyarakat Indonesia, terutama untuk lansia. Namun jangan khawatir. Gigi ompong saat tua bisa dicegah dengan berbagai cara mudah yang bisa Anda lakukan sejak muda.
Penyebab gigi ompong ada banyak. Misalnya karena gigi yang berlubang sudah sangat rusak atau karena gusi dan jaringan sekitar giginya terinfeksi (penyakit periodontal) sangat parah sehingga harus dicabut.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang turut meningkatkan risiko gigi tanggal seperti kebersihan gigi yang buruk, memiliki diabetes, serta kebiasaan merokok dan minum alkohol. Trauma kepala, seperti saat kecelakaan bermotor, juga bisa menyebabkan gigi terlepas.
Khususnya pada orang yang sudah berusia lanjut, gigi mereka bisa tanggal sendiri tanpa ada pemicunya. Hal ini disebabkan oleh penuaan alami, yang membuat tulang dan jaringan di sekitar gigi mengalami penipisan terus menerus.
Akibatnya, sokongan tulang tidak cukup kuat lagi sehingga gigi terlepas sendiri atau harus dicabut.
Gigi tanggal atau copot bisa terjadi di usia berapa saja. Namun, umumnya mulai banyak terjadi di usia 45 – 60 tahun.
Menurut Riset Kesehatan Dasar pada 2007, 17,6% penduduk Indonesia yang berusia 65 tahun ke atas sudah tidak memiliki gigi sama sekali.
Risiko gigi sensitif, sariawan, karang gigi, masalah akar gigi, penyakit periodontal, dan kanker di rongga mulut juga meningkat seiring bertambahnya usia.
Orang-orang lansia juga rentan mengalami mulut kering karena produksi air liur berkurang secara alami. Hal ini dapat meningkatkan masalah mulut lainnya, seperti bau mulut dan gigi berlubang.
Beragam risiko ini disebabkan oleh proses penuaan yang menyebabkan penurunan fungsi organ, sistem imun, serta metabolisme tubuh.
Selain itu, kemampuan gerak dan fungsi kognitif otak yang juga ikut menurun akan menghambat kemampuan lansia untuk rutin membersihkan gigi. Inilah yang dapat meningkatkan risiko gigi ompong pada lansia.
Ya. Pemakaian gigi palsu pada lansia sangat direkomendasikan. Ini karena saat tua pun Anda tetap membutuhkan kerja mulut dan gigi untuk beraktivitas, misalnya makan dan minum serta berbicara meski sudah ompong.
Bahkan sebelum berusia lanjut sekalipun, gigi ompong yang tidak digantikan gigi palsu bisa bikin penampilan estetika tubuh jadi kurang.
Saat gigi Anda sudah banyak yang tanggal, beban mengunyah dalam mulut jadi tidak seimbang. Ini akan menyebabkan gigi lain yang masih utuh kemudian bergerak pindah ke gusi yang sudah tidak giginya.
Alhasil, gigi yang berubah posisi tersebut akan menyebabkan rasa tidak nyaman dan sakit pada persendian rahang.
Terlebih, gusi bekas gigi yang ompong juga akan kopong dan miring. Ini kemudian berisiko menjadi tempat penumpukan kotoran dan sisa makanan, yang dapat meningkatkan risiko infeksi gusi.
Maka, pemasangan gigi palsu adalah solusi yang tepat untuk lansia yang sudah ompong, baik sebagian atau sudah seluruhnya. Gigi tiruan yang bagus juga dapat menjaga kesehatan gusi.
Jangan lupa untuk lepas gigi tiruan Anda sebelum tidur. Sikat gigi dulu sebelum dan setelah lepas gigi tiruan. Kemudian, bersihkan gigi tiruan dengan sikat gigi berbulu halus tanpa pasta gigi. Setelah bersih, tempatkan gigi palsu dalam wadah steril berisi air bersih. Lebih lanjut soal cara perawatan gigi palsu.
Apabila gigi tiruan sudah tidak terasa nyaman, segera datang ke dokter gigi untuk diperbaiki.
Perawatan gigi lansia umumnya sama saja dengan perawatan gigi orang dewasa dan anak-anak. Kita harus menjaga kebersihan gigi dengan sikat gigi 2 kali dalam sehari dan rutin kontrol ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali.
Penggunaan benang gigi sangat dianjurkan untuk membersihkan daerah sela-sela gigi untuk mengurangi risiko gigi berlubang dan penumpukan plak.
Menggunakan obat kumur antiseptik juga sangat disarankan untuk mengurangi risiko radang gusi dan gigi berlubang. Namun, gunakan obat kumur yang bebas alkohol untuk mencegah mulut kering.
Orang lanjut usia pun tetap harus menjaga pola makan yang baik demi menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Perbanyak makanan berserat dan hindari makanan manis yang dapat merusak gigi.
Perbanyak juga minum air putih untuk menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan produksi air liur untuk menjaga kesehatan mulut.
Tidak mau berurusan dengan gigi ompong saat tua nanti? Anda bisa ikuti lima tips di bawah ini.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar