backup og meta

Berbahayakah Jika Obat Kumur Tertelan?

Berbahayakah Jika Obat Kumur Tertelan?

Berbagai penelitian membuktikan bahwa menyikat gigi hanya dapat menghilangkan plak sebanyak 50 persen. Oleh karena itu, penggunaan obat kumur disarankan agar mulut dan gigi bersih secara optimal. Namun, bagaimana jika obat kumur tak sengaja tertelan? Adakah dampaknya yang bisa membahayakan tubuh?

Dampak menelan obat kumur

manfaat obat kumur

Kandungan obat kumur terdiri dari bahan-bahan kimiawi yang bersifat antibakteri. Bahan-bahan ini berfungsi untuk membasmi kuman atau bakteri yang dapat menimbulkan masalah pada mulut dan gigi.

Sebenarnya, obat kumur tidak akan menimbulkan bahaya bila tertelan dalam jumlah yang sedikit, yakni sekitar 1–2 mL. Namun, lain halnya bila ini terus-terusan terjadi. Bahan kimiawi dalam obat kumur bisa saja menimbulkan gangguan kesehatan.

Berikut merupakan kandungan yang sering ditemukan pada obat kumur dan efeknya jika tertelan dalam jumlah banyak.

1. Chlorhexidine gluconate

Chlorhexidine gluconate merupakan zat yang berfungsi sebagai antiseptik. Seperti antiseptik lainnya, zat ini bekerja untuk menghilangkan bakteri di dalam mulut.

Ketika Anda berkumur, chlorhexidine gluconate akan meninggalkan rasa tidak nyaman pada mulut. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada lambung sehingga timbullah berbagai gejala, contohnya mual dan muntah.

Jika Anda alergi dengan chlorhexidine gluconate, gejala yang muncul dapat meliputi iritasi pada mulut, mulut kering, dan berkurangnya kepekaan indra pengecapan.

2. Metil salisilat

obat kumur untuk anak

Anda tentu akrab dengan sensasi dingin saat berkumur dengan obat kumur. Sensasi ini berasal dari kandungan metil salisilat atau mentol. Biasanya, zat ini terkandung dalam obat-obatan untuk menghilangkan nyeri.

Metil salisilat dapat menyebabkan keracunan jika tertelan dalam jumlah yang banyak. Gejala awal yang ditimbulkan yakni sensasi panas pada kerongkongan, gangguan pencernaan, berkeringat, dan demam.

Dalam jangka panjang, keracunan zat ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, muntah yang bisa disertai dengan darah, gangguan pendengaran, halusinasi, sakit kepala, hingga kejang.

3. Etanol

Pada umumnya, kandungan etanol atau alkohol yang ada dalam obat kumur berkisar antara 5–25 persen, tergantung merek masing-masing obat kumur. Penggunaan obat kumur dengan kandungan etanol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit kanker mulut.

Selain itu, komponen alkohol yang terdapat obat kumur kandungannya lebih tinggi dibandingkan alkohol yang terkandung dalam anggur atau minuman keras lainnya.

Keracunan etanol akan menimbulkan halusinasi, rasa panas pada tenggorokkan, dan rasa tidak enak pada lambung dalam jangka pendek.

Sementara itu, efek jangka panjang yang dapat ditimbulkan yakni peningkatan risiko penyakit jantung dan kerusakan berbagai organ tubuh, terutama ginjal dan hati.

4. Hidrogen peroksida

Hidrogen peroksida sering digunakan sebagai kandungan obat kumur. Zat ini berfungsi untuk mengurangi iritasi pada mulut, mengurangi karies gigi, dan menghilangkan plak pada gigi.

Meskipun hidrogen peroksida dalam obat kumur aman digunakan dalam jumlah kecil, zat ini dapat menyebabkan keracunan jika tertelan dalam jumlah yang besar.

Gejala yang muncul setelah menelan hidrogen peroksida antara lain iritasi pada lambung, kulit menjadi kemerahan, mual, dan muntah.

Yang perlu Anda ketahui sebelum menggunakan obat kumur

berkumur dengan Antiseptik PVPI Mencegah Risiko COVID-19

Penggunaan obat kumur harus diiringi dengan kebiasaan menyikat gigi yang baik dan benar, sebab obat kumur tidak dapat menggantikan fungsi sikat gigi.

Obat kumur dapat membantu menghilangkan plak dan menyegarkan pernapasan dengan efektif jika Anda sebelumnya telah menyikat gigi dengan bersih.

Jadi, obat kumur hanya membantu mengurangi bakteri dan kuman, tapi tidak dapat membersihkan rongga mulut secara keseluruhan.

Pengaruh menelan obat kumur sangat bervariasi, tergantung banyaknya obat kumur yang tertelan. Jika Anda menelannya dalam jumlah kecil, mungkin gejala yang ditimbulkan hanya sakit perut atau mual.

Namun, jika obat kumur tertelan dalam jumlah yang cukup banyak, hal ini dapat menyebabkan efek buruk bagi tubuh.

Obat kumur yang mengandung bahan-bahan beracun lebih tinggi, seperti alkohol dan metil salisilat, akan menghasilkan dampak yang lebih serius.

Bila Anda tak sengaja menelan obat kumur dalam jumlah kecil, tak perlu panik. Mungkin akan ada efek ketidaknyamanan pada perut, tetapi biasanya ini akan menghilang dengan sendirinya.

Di sisi lain, bila obat kumur yang tertelan lebih banyak, jangan menunda untuk mencari pertolongan medis.

Agar lebih aman, lebih baik pilih produk obat kumur tanpa kandungan alkohol. Obat kumur tanpa alkohol bisa menjadi solusi yang tepat untuk rutinitas membersihkan gigi dan bisa digunakan oleh anak-anak.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Mouthwash Overdose. (2019). MedlinePlus Medical Encyclopedia. Retrieved April 4, 2022, from https://medlineplus.gov/ency/article/002666.htm.

Mouthrinse (Mouthwash). (2021). American Dental Association. Retrieved April 4, 2022, from https://www.ada.org/resources/research/science-and-research-institute/oral-health-topics/mouthrinse-mouthwash

Versi Terbaru

27/04/2022

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh drg. Farah Nadiya

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Pilihan Obat Kumur yang Aman untuk Mengatasi Sariawan

Manfaat Kumur Air Garam dan Caranya yang Benar


Ditinjau secara medis oleh

drg. Farah Nadiya

Gigi · Lumina Aesthetics Clinic


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 27/04/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan