backup og meta

Tumor Gusi

Tumor Gusi

Benjolan di gusi Anda tidak kunjung menghilang setelah beberapa minggu? Ini bisa menandakan beragam kondisi, salah satunya tumor gusi.

Dengan penanganan yang tepat, tumor gusi bisa dicegah supaya tidak berkembang menjadi kanker. Untuk informasi lengkapnya, simak penjelasan berikut.

Apa itu tumor gusi?

Tumor gusi atau epulis adalah jaringan abnormal yang terbentuk pada jaringan lunak gusi (gingiva). Istilah medis epulis berasal dari bahasa Yunani yang berarti “pada gusi”.

Berdasarkan karakteristik dan asal-muasalnya, tumor gusi atau epulis dibedakan menjadi beberapa kategori berikut.

1. Epulis fibromatosa

obat gusi bengkak

Memiliki karakteristik jaringan berwarna merah muda dan menimbulkan nyeri, epulis fibromatosa adalah jenis tumor yang paling umum terjadi pada orang dewasa.

Jenis tumor gusi ini paling sering timbul di sekitar gigi berlubang (karies). Benjolan ini dapat terjadi akibat luka dan iritasi yang terjadi terus-menerus pada gusi.

2. Epulis kongenital

Bayi baru lahir bisa mengalami tumor gusi langka yang disebut epulis kongenital. Tumor jinak ini umumnya tumbuh pada gusi bagian atas dengan ukuran rata-rata 0,5 sampai 2 cm.

Mengutip dari DermNet, kondisi ini lebih banyak terjadi pada bayi perempuan dibanding laki-laki dengan perbandingan delapan banding satu.

3. Epulis gravidarum

Dikenal sebagai pregnancy epulis, epulis gravidarum memang sering terjadi pada trimester pertama dan kedua kehamilan.

Perubahan hormon selama kehamilan meningkatkan risiko radang gusi (gingivitis) yang dapat berkembang menjadi epulis. 

4. Epulis granulomatosa

Jangan lupa untuk tetap memperhatikan kebersihan gigi Anda setelah melakukan perawatan di dokter gigi, seperti pencabutan. Jika tidak, ini bisa meningkatkan risiko munculnya epulis granulomatosa.

Jenis tumor gusi ini biasanya berkembang pada lubang di antara dua gigi dan jaringan gusi di sekitarnya.

5. Epulis fissuratum

Sudahkah Anda menggunakan gigi palsu sesuai anjuran dokter? Penggunaan gigi palsu yang tidak sesuai ternyata berkaitan dengan munculnya epulis fissuratum.

Pertumbuhan tumor ini terjadi karena tulang di bawah gigi palsu terus berubah akibat pengeroposan seiring usia, terutama pada lansia. Alhasil, gigi palsu yang tidak pas dan menimbulkan gesekan dengan gusi.

6. Epulis gigantoselulare

Penyebab epulis gigantoselulare yang lebih banyak terjadi pada anak-anak dan wanita belum diketahui secara pasti.

Akan tetapi, kondisi ini telah dikaitkan dengan trauma dan proses cabut gigi. Jenis epulis ini memiliki karakteristik berwarna merah keunguan dan mudah mengalami perdarahan.

7. Granuloma piogenik

Granuloma piogenik merupakan lesi yang umum terjadi pada anak-anak dan remaja yang disebabkan perawatan gigi yang tidak benar, gigi berantakan (maloklusi), dan perawatan ortodontik.

Kondisi ini juga kerap terjadi pada wanita hamil karena perubahan hormon selama kehamilan.

Tanda & gejala tumor gusi

obat gusi bengkak anak

Setiap jenis epulis bisa menunjukkan gejala yang berbeda. Akan tetapi, benjolan di gusi karena tumor biasanya memiliki karakteristik seperti berikut.

  • Tidak kunjung mengecil atau hilang setelah 2–3 minggu.
  • Terasa agak keras saat disentuh.
  • Ada benjolan yang terasa sakit, tetapi ada pula yang tidak.
  • Berwarna merah muda, kebiruan, hingga keunguan.
  • Mudah mengalami perdarahan.
  • Ukuran awalnya biasanya kecil, lalu membesar.

Epulis mungkin menimbulkan gejala yang beragam, termasuk yang tidak tertulis di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran tertentu terhadap gusi Anda, jangan ragu untuk pergi ke dokter.

Apa penyebab tumor gusi?

Sampai saat ini, penyebab tumor gusi belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, beberapa kondisi berikut dipercaya dapat meningkatkan risikonya.

  • Trauma atau cedera di sekitar gigi dan mulut.
  • Genetik atau keturunan.
  • Perawatan mulut dan gigi yang tidak sesuai anjuran.
  • Efek samping obat-obatan, seperti antagonis kalsium dan fenitoin.
  • Gangguan kesehatan mulut dan gigi, seperti radang gusi, gigi berlubang, dan lainnya.
  • Efek samping perawatan ortodontik.
  • Penggunaan gigi palsu yang tidak pas dan menimbulkan iritasi kronis.
  • Perubahan hormon, khususnya selama masa kehamilan.

Memiliki faktor risiko bukan berarti Anda pasti akan mengalami tumor gusi. Sebaliknya, kondisi ini juga bisa terjadi pada seseorang tanpa faktor risiko tertentu.

Diagnosis epulis

Pada awal pemeriksaan, dokter akan bertanya seputar gejala, kapan benjolan muncul, riwayat kesehatan, dan kebiasaan Anda dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut.

Untuk menegakkan diagnosis, dokter kemungkinan akan menganjurkan Anda untuk melakukan pemeriksaan berupa rontgen gigi dan biopsi (pengambilan sampel jaringan).

Rontgen gigi dan rahang bertujuan untuk melihat kondisi gigi dan penyebaran tumor, sedangkan biopsi dapat mengonfirmasi apakah sampel jaringan merupakan tumor.

Setelah mengetahui jenis dan penyebab tumor, dokter dapat menentukan prosedur medis yang tepat untuk mengobati pasiennya.

Cara mengobati tumor gusi

Metode pengobatan tumor akan disesuaikan dengan jenis dan ukuran tumor. Jika ukurannya masih kecil, dokter mungkin cukup melakukan operasi dengan sinar laser atau sayatan.

Apabila benjolannya sudah besar atau menyebar, dokter mungkin menyarankan operasi bedah mulut.

Karena epulis merupakan tumor lokal, proses pengangkatannya cukup sederhana dan proses pemulihan juga cepat. Jika terdapat komplikasi pasca-operasi, segera konsultasikan dengan dokter.

Di samping itu, dokter akan mengamati kondisi gigi yang terdampak epulis. Pada beberapa kasus, dokter mungkin perlu melakukan cabut gigi, root planing, atau pemasangan kawat gigi.

Pencegahan tumor gusi

Berikut adalah berbagai upaya yang bisa Anda lakukan untuk meminimalkan risiko pertumbuhan tumor gusi.

  • Sikat gigi rutin dua kali sehari dengan pasta gigi ber-fluoride untuk mencegah plak dan penyakit gigi.
  • Melakukan flossing dan menggunakan obat kumur untuk membersihkan sisa makanan dan plak.
  • Berhenti merokok.
  • Rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi, minimal enam bulan sekali.
  • Segera melakukan perawatan ke dokter apabila mengalami gigi berlubang (karies), gigi retak, atau penyakit gusi lainnya.
  • Rutin merawat gigi palsu supaya posisinya selalu pas dan tidak menimbulkan iritasi.

Meski risikonya kecil, tumor gusi bisa berkembang menjadi kanker gusi dan gangguan mulut lainnya. Oleh karena itu, segera kunjungi dokter jika Anda merasakan gejalanya.

Kesimpulan

  • Tumor gusi adalah timbulnya massa abnormal pada jaringan lunak di sekitar gusi Anda. Kondisi ini masih bisa dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai karakter dan asal-muasalnya.
  • Umumnya ditandai dengan benjolan yang tidak kunjung menghilang setelah 2–3 minggu. Benjolan ini biasanya terasa agak keras, berwarna merah muda, kebiruan, hingga keunguan, dan mudah berdarah.
  • Epulis biasanya diobati dengan operasi kecil untuk mengangkat jaringan tumor. Dokter mungkin perlu melakukan perawatan tambahan, seperti cabut gigi atau pemasangan kawat gigi sesuai kondisi pasien.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Epulis. (2024, May 23). DermNet®. Retrieved 31 October 2024, from https://dermnetnz.org/topics/epulis/

Agrawal, A. A. (2015). Gingival enlargements: Differential diagnosis and review of literature. World Journal of Clinical Cases3(9), 779. Retrieved 31 October 2024, from https://doi.org/10.12998/wjcc.v3.i9.779

Gum cancer. (n.d.). Memorial Sloan Kettering Cancer Center. Retrieved 31 October 2024, from https://www.mskcc.org/cancer-care/types/mouth/types-mouth/gum

DeMarco, C. (2023, January 9). Cancer of the gums: 9 things to know. MD Anderson Cancer Center. Retrieved 31 October 2024, from https://www.mdanderson.org/cancerwise/cancer-of-the-gums–9-things-to-know.h00-159615489.html

Ohta, K., & Yoshimura, H. (2021). Fibrous epulis: A tumorlike gingival lesion. Cleveland Clinic Journal of Medicine88(5), 265-266. Retrieved 31 October 2024, from https://doi.org/10.3949/ccjm.88a.20127

 

Versi Terbaru

12/11/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Luka di Mulut

11 Hal yang Sering Jadi Penyebab Gusi Bengkak


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan