Kista memiliki karakteristik jinak, tidak berbahaya, dan memiliki perkembangan lambat. Umumnya kista dapat hilang sendiri tanpa perlu pengobatan tertentu.
Namun apabila kista sudah berukuran besar dan terinfeksi, dokter akan merekomendasikan untuk menggunakan obat-obatan atau prosedur operasi untuk mengangkat kista.
3. Abses
Baik abses gigi maupun abses gusi (gingival), keduanya dapat menimbulkan benjolan di gusi yang berisi nanah akibat adanya infeksi bakteri. Abses dapat menimbulkan rasa nyeri berdenyut di mulut yang menjalar hingga telinga, tulang rahang, dan leher.
Selain itu, abses dalam rongga mulut juga dapat menimbulkan gejala, seperti gigi sensitif, gusi bengkak, bau mulut, tidak enak badan, sulit menelan, dan bengkak wajah, pipi, atau leher.
Kondisi abses membutuhkan penanganan langsung dari dokter. Prosedur medis yang mungkin dilakukan meliputi insisi drainase abses, perawatan saluran akar gigi (root canal), dan cabut gigi.
Dokter juga akan meresepkan obat-obatan, seperti antibiotik untuk mencegah infeksi menyebar ke bagian lain dan obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit.
4. Fibroma oral
Fibroma oral adalah benjolan bersifat jinak yang umumnya berasal dari iritasi atau luka di gusi berkepanjangan serta terjadi terus-menerus.
Dikutip dari New Zealand Dermatologist, fibroma oral umumnya terjadi pada orang dewasa dan diakibatkan kebiasaan menggigit pipi atau bibir, menggosok gigi terlalu kasar, atau proses pasang gigi palsu yang tidak pas.
Cara mengobati benjolan di gusi akibat penyakit ini dilakukan dengan pengangkatan yang dilakukan melalui prosedur operasi.
Dokter juga bisa mempertimbangkan biopsi atau tes kanker pada jaringan yang diangkat guna mendeteksi kemungkinan kanker mulut atau tidak.
5. Granuloma piogenik oral
Granuloma piogenik adalah salah satu jenis hemangioma yang merupakan tumor jinak yang disebabkan oleh pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal. Kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan dapat hilang secara perlahan.
Granuloma piogenik oral dapat terjadi dalam rongga mulut, termasuk gusi. Hal ini ditandai dengan bagian gusi yang berwarna kemerahan, meradang, dan mudah berdarah.
Secara umum, kondisi ini disebabkan oleh trauma, infeksi, hingga perubahan hormon saat masa kehamilan. Walau dapat hilang dengan sendirinya, granuloma berukuran besar perlu pengangkatan melalui prosedur operasi.
6. Torus mandibularis
Torus mandibularis adalah pertumbuhan tulang abnormal yang terletak di sekitar langit-langit mulut, dasar mulut, dan gusi. Benjolan di gusi bawah dan atas ini bersifat jinak, tidak sakit, dan jarang disadari oleh penderitanya.
Dikutip dari jurnal terbitan Canadian Medical Association Journal, torus dapat muncul akibat kebiasaan menggemeretakkan gigi (bruxism), kekurangan vitamin, kelebihan asupan kalsium, dan faktor genetik.
Pertumbuhan torus cenderung sangat lambat, sehingga umumnya tidak perlu diobati. Namun apabila sudah menimbulkan iritasi, mengganggu gerak mulut, atau penggunaan gigi palsu, pengangkatan torus dapat dilakukan.
7. Kanker mulut
Benjolan di gusi bisa jadi salah satu pertanda kanker mulut. Gejala lain kanker mulut, misalnya luka di mulut yang tidak kunjung sembuh, gigi tanggal, nyeri mulut, sakit telinga, dan kesulitan menelan hingga berbicara.
Jenis kanker ini dapat berkembang pada hampir semua jaringan rongga mulut, seperti bibir, gusi, lidah, pipi dalam, langit-langit, dan dasar mulut.
Untuk mendeteksi kanker mulut, dokter perlu melakukan biopsi pada jaringan abnormal dalam mulut. Pengobatan kanker dapat dilakukan dengan pengangkatan jaringan dan kemoterapi.
Apa yang harus Anda lakukan jika menemukan benjolan di gusi?

Pemeriksaan mandiri menjadi salah satu kunci untuk mendeteksi benjolan di gusi. Walaupun umumnya bersifat jinak dan tidak berbahaya, Anda perlu waspada akan kemungkinan terburuk.
Apabila benjolan tidak menghilang dalam waktu lebih dari 2 minggu, sebaiknya Anda berkunjung ke dokter. Terlebih lagi apabila Anda juga merasakan gejala, seperti:
- Demam
- Rasa sakit yang nyut-nyutan
- Bau mulut tidak sedap atau busuk
- Luka yang tidak kunjung sembuh
- Luka yang bertambah parah
- Bercak merah atau putih di dalam mulut dan bibir
- Perdarahan pada benjolan
Dokter akan melakukan diagnosis melalui pemeriksaan fisik, rontgen gigi, atau biopsi untuk menentukan penanganan yang sesuai dengan kondisi yang Anda alami.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar