Saliva (air liur) memiliki peran penting bagi tubuh Anda. Fungsinya membantu menghancurkan makanan dan mengantarkannya ke kerongkongan. Air liur diproduksi oleh kelenjar air liur yang memiliki bagian utama bernama kelenjar submandibula. Nah, pada bagian tersebut, tumor jinak maupun tumor ganas alias kanker bisa muncul pertama kali. Supaya lebih jelas, mari pelajari lebih dalam mengenai kelenjar ini.
Apa itu kelenjar submandibula?
Kelenjar air liur terdiri atas dua bagian, yakni kelenjar air liur utama dan kelenjar air liur minor. Pada bagian utama, terbagi lagi menjadi tiga, yakni kelenjar parotis, kelenjar submandibula, dan kelenjar sublingual.
Kelenjar submandibula atau submandibular gland adalah kelenjar berukuran sebesar kacang kenari yang terletak di bawah rahang. Kelenjar terbesar kedua ini berkembang setelah kelenjar parotis, tepatnya pada minggu keenam kehamilan. Air liur yang diproduksi di kelenjar ini disekresikan ke dalam mulut dari bawah lidah.
Saluran ekskresi utama pada kelenjar ini adalah saluran Wharton, yang berukuran 5 cm dan berdiameter 1,5 mm. Saluran Wharton bermula dari hilus kelenjar dan melewati bagian posterior otot mylohyoid. Kemudian, saluran melintasi jalur medial dari saraf lingual ke superior, akhirnya terbuka ke dalam rongga mulut di caruncula sublingual.
Pada kelenjar ini, terdapat lobus superfisial dan lobus dalam. Selain itu, ada juga saraf dan otot yang melengkapi, yakni:
- saraf mandibula marginal yang membantu Anda tersenyum,
- saraf lingual yang membantu memunculkan sensasi pada lidah,
- saraf hypoglossal yang memungkinkan lidah Anda bergerak, berbicara, dan menelan, serta
- otot platysma yang membantu Anda menggerakkan bibir bawah.
Apa fungsi dari kelenjar submandibula?
Secara umum, fungsi utama dari kelenjar ini adalah menghasilkan air liur paling banyak, sekitar 70 persen. Air liur yang dihasilkan pada kelenjar mengandung protein yang menghambat pertumbuhan bakteri sehingga mencegah terjadinya infeksi.
Ada juga protein amilase yang membantu metabolisme pati pada rongga mulut. Fungsi air liur juga melumasi mulut, sehingga tidak muliut Anda tidak terasa kering.
Masalah kesehatan yang menyerang kelenjar submandibula
Berdasarkan buku yang diterbitkan pada StartPearls Publishing, ada beberapa masalah kesehatan yang bisa menyerang submandibular gland sebagai berikut ini.
1. Sialolithiasis
Batu saliva yang juga disebut sialolithiasis adalah endapan mineral yang mengeras di kelenjar air liur. Dari semua kasus, 80 persen terbentuk di kelenjar submandibula, sisanya pada area lainnya.
Penyebabnya memang belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang berkaitan erat dengan kondisi ini dehidrasi, trauma pada bagian dalam mulut, merokok, dan penyakit gusi. Orang dengan sialolithiasis akan mengalami pembengkakan dan nyeri pada kelenjar ludahnya.
Gejala penyakit ini akan terasa memburuk ketika penderitanya makan. Jika batu yang terbentuk bergerak atau tumbuh, penyumbatan pada saluran kelenjar akan terjadi.
2. Sialadenitis
Sialothiasis yang menyebabkan penyumbatan bisa menyebabkan sialadenitis atau disebut juga dengan infeksi kelenjar air ludah. Penyebab paling umum dari penyakit ini adalah infeksi bakteri Staphylococcus aureus atau jamur karena kondisi mulut yang terlalu kering.
Gejala yang muncul ketika infeksi terjadi adalah nyeri, pembengkakan, demam, dan keluarnya cairan dari kelenjar yang terinfeksi.
3. Sialadenosis
Penyakit lainnya yang bisa menyerang adalah sialadenosis, yakni pembesaran kelenjar submandibula yang jinak dan tidak menyebabkan peradangan. Kondisi ini lebih umum menyerang pada orang yang mengalami malnutrisi seperti bulimia, penderita diabetes, dan penyakit hati.
4. Tumor dan kanker kelenjar air ludah
Tumor bisa terbentuk pada kelenjar air ludah, begitu juga dengan kanker. Tumor pada kelenjar air ludah menandakan adanya pertumbuhan sel abnormal pada kelenjar tersebut. Tumor ini bisa bersifat jinak, tapi juga bisa berubah menjadi kanker kelenjar air ludah.
Gejala tumor yang umumnya muncul meliputi adanya benjolan di sekitar rahang, mati rasa pada sebagian wajah atau otot wajah menjadi lemah, kesulitan menelan, dan susah untuk membuka mulut lebar-lebar.
Sementara bila sudah menjadi kanker, benjolan bisa semakin membesar dan tentunya membuat penderitanya sulit makan. Sel kanker bisa menyebar dan merusak fungsi jaringan maupun organ di sekitarnya.
Penyakit yang menyerang kelenjar air ludah ini harus segera diobati, agar tidak menimbulkan dampak fatal yang membahayakan jiwa.
Tips merawat kesehatan kelenjar submandibula
Kelenjar ini berada di sekitar mulut dan rahang bagian bawah Anda. Oleh sebab itu, merawat kesehatannya sama seperti Anda menjaga kesehatan mulut dan tenggorokan. Lebih jelasnya, mari ikuti beberapa tipsnya berikut ini.
1. Cukup minum air
Minum air putih secukupnya, setidaknya 8 gelas per hari, membantu mencegah kondisi mulut kering. Di samping itu, air juga menjaga tubuh tetap terhidrasi sehingga bisa menurunkan berbagai risiko masalah pada mulut, gigi, maupun tenggorokan.
Konsumsi air akan jadi lebih banyak, jika Anda melakukan pekerjaan yang berat, seperti olahraga atau beraktivitas di bawah sinar matahari.
2. Berhenti merokok dan kurangi alkohol
Merokok dan minum alkohol berlebihan menjadi salah satu faktor yang bisa meningkatkan munculnya kanker mulut, termasuk pada kelenjar submandibula. Olah karena itu, untuk menurunkan risiko pertumbuhan sel-sel abnormal, Anda harus berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol.
Sebagai gantinya, Anda bisa meningkatkan konsumsi cairan dengan jus buah atau infused water ketimbang minum alkohol.
3. Konsumsi makanan yang bernutrisi
Malnutrisi bisa menyebabkan pembengkakan pada kelenjar air liur. Agar kondisi terebut tidak terjadi, Anda perlu mencukupi kebutuhan nutrisi dari makanan yang menyehatkan.
Perbanyak konsumsi sayur dan buah segar, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, daging tanpa lemak, dan susu rendah lemak. Kurangi konsumsi makanan cepat saji atau makanan kemasan yang berpengawet.
4. Rutin membersihkan gigi dengan benar
Langkah terakhir yang bisa Anda terapkan untuk menjaga kesehatan mulut, tenggorokan, dan kelenjar air liur Anda dari infeksi adalah rutin membersihkan gigi. Lakukan gosok gigi sebanyak 2 kali sehari, yakni di pagi sesudah makan dan malam sebelum tidur. Kemudian, lengkapi juga dengan menggunakan benang gigi, serta periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.