Perawatan gigi dan mulut tak boleh Anda sepelekan. Salah satu jenis perawatan gigi yang umum dianjurkan oleh dokter gigi ialah fluoride varnish.
Apa saja manfaat dan risiko sebelum menjalani perawatan gigi ini? Simak fakta-fakta pentingnya berikut ini.
Apa itu fluoride varnish?
Fluoride varnish adalah perawatan gigi dengan penggunaan fluoride, zat khusus mirip kalsium yang dioleskan untuk memperkuat lapisan email gigi.
Zat tersebut sudah dinyatakan aman oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan telah digunakan oleh dokter gigi di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.
Prosedur yang juga disebut varnish gigi (dental varnish) ini bertujuan untuk mencegah karies atau kerusakan gigi, khususnya pada anak-anak.
Dalam beberapa kasus, dokter gigi juga menyarankan perawatan ini untuk orang dewasa dengan masalah gigi sensitif.
Prosedur fluoride varnish
Dokter gigi akan melakukan perawatan fluoride varnish dengan mengoleskan gel fluoride sesuai dosis yang ditentukan pada gigi yang sudah bersih dan kering.
Gel akan dioleskan pada bagian depan, belakang, atas, dan bawah gigi menggunakan sebuah sikat kecil hingga terbentuk lapisan tipis.
Lapisan ini akan terasa sedikit lengket, tetapi akan mengeras dengan cepat setelah terkena air liur (saliva) di dalam rongga mulut.
Fluoride tidak memerlukan waktu lama untuk diserap oleh gigi. Anda pun tidak perlu khawatir kalau tak sengaja menelan bahan pasta gigi yang satu ini.
Dikutip dari American Academy of Pediatrics, ada beberapa panduan yang perlu diperhatikan setelah menjalani prosedur fluoride varnish, meliputi:
- hanya konsumsi makanan lunak agar tidak merusak lapisan varnish gigi,
- hindari makanan atau minuman panas (pastikan semuanya dalam kondisi dingin atau hangat), dan
- jangan menyikat gigi atau menggunakan benang gigi (dental floss) setidaknya selama 4–6 jam setelah perawatan.
Selain panduan di atas, mungkin masih terdapat hal-hal lain yang perlu Anda perhatikan. Selalu tanyakan pada dokter gigi Anda setelah menjalani prosedur ini.
Ikhtisar
Manfaat fluoride varnish untuk cegah kerusakan gigi
Perawatan gigi ini direkomendasikan pada anak-anak dan remaja berusia 2–14 tahun untuk mencegah dan mengurangi keparahan gigi berlubang (karies).
Penelitian telah membuktikan bahwa prosedur ini mampu mencegah karies dan penumpukan plak gigi hingga sebesar 43% pada anak-anak dan remaja.
Fluoride varnish umumnya dianjurkan setiap tiga bulan sekali. Namun, tergantug kondisi kesehatan mulut anak, prosedur ini mungkin akan lebih sering atau lebih jarang diulang.
Dokter juga bisa meresepkan obat kumur atau gel fluoride untuk digunakan rutin di rumah bila anak-anak berisiko tinggi mengalami kerusakan gigi.
Konsultasikan dengan dokter gigi anak Anda untuk mengetahui seberapa sering anak-anak memerlukan perawatan ini.