1. Cabut gigi
Salah satu cara yang paling sering dilakukan adalah pencabutan gigi. Anda biasanya harus menjalani prosedur ini apabila gigi susu telah menimbulkan masalah pada kesehatan rongga mulut, misalnya seperti infeksi.
Sebelum mencabut gigi, dokter akan memberikan bius lokal terlebih dahulu. Kemudian, dokter mengendurkan gigi di gusi menggunakan alat pencabut yang disebut lift. Setelah itu, dokter menempatkan tang di sekitar gigi dan mencabut gigi dari gusi.
Setelah cabut gigi, dokter mungkin akan memberikan obat seperti antibiotik untuk mencegah infeksi. Selebihnya, Anda bisa melakukan kompres dingin pada pipi bila bekas cabutan terasa menyakitkan.
2. Memasang crown gigi
Baik gigi permanen maupun gigi susu dapat rusak seiring waktu. Namun, gigi susu lebih rentan mengalami masalah, sebab lapisan pelindungnya yang bernama enamel lebih tipis daripada enamel gigi permanen.
Untuk mencegah hal tersebut, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk memasang crown gigi. Crown gigi adalah “topi” berbentuk gigi yang nantinya dipasang di atas gigi asli Anda. Dengan kata lain, crown gigi akan menutupi bagian gigi Anda yang terlihat.
Pertama, dokter akan mencetak gigi dengan menyesuaikan kondisi gigi Anda. Cetakan tersebut biasanya dikerjakan dalam waktu 2-3 minggu. Pada masa tersebut, gigi akan dipasangkan dengan mahkota sementara, baru nantinya dilepas dan digantikan dengan cetakan mahkota permanen yang sudah jadi.
Mahkota gigi dapat bertahan setidaknya 5 sampai 15 tahun. Awet tidaknya mahkota bergantung pada seberapa baik Anda menjalani praktik kebersihan mulut. Hindari kebiasaan seperti mengunyah es batu, menggertakkan gigi, menggigit kuku, dan membuka bungkusan dengan gigi.
3. Implan gigi
Terkadang, Anda perlu mengganti gigi susu yang belum tanggal sampai dewasa dengan gigi implan. Pasalnya, gigi susu yang tetap ada hingga dewasa akan lepas pada usia sekitar 20-45 tahun.
Akibatnya, ada kekosongan gigi di bagian tersebut. Hal ini karena gigi susu umumnya tidak bisa berfungsi dengan maksimal karena ukurannya yang cenderung lebih kecil dari gigi permanen.
Prosedur implan dilakukan dengan mengganti akar gigi menggunakan logam berbentuk seperti sekrup. Nantinya, dokter akan membuatkan gigi tiruan yang mirip dengan gigi asli baik tampilan maupun fungsinya. Dengan begitu, gigi Anda bisa berfungsi dengan baik layaknya gigi permanen pada umumnya.
Sebelum melakukan prosedur ini, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan ahlinya terlebih dahulu. Tanyakan pada dokter gigi Anda kira-kira apa tindakan yang paling tepat untuk mengatasi masalah ini.
Apapun prosedur yang Anda jalani, yang penting Anda tetap harus menjaga kebersihan gigi. Sikat gigi setiap dua kali sehari dan gunakan floss untuk mengangkat kotoran di sela-sela gigi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar