Banyak orang yang selama ini masih belum memahami soal perbedaan gigi susu dan gigi permanen. Padahal, kedua jenis gigi ini mempunyai beberapa karakteristik yang berbeda. Apa saja itu?
Perbedaan gigi susu dan permanen
Gigi susu merupakan jenis gigi yang muncul saat Anda masih kecil. Umumnya, gigi susu anak pertama kali muncul pada usia kurang-lebih enam bulan.
Seiring pertambahan usia, gigi susu akan tanggal dan digantikan oleh gigi permanen. Jenis gigi ini merupakan gigi tetap yang akan Anda miliki sepanjang hidup.
Selain waktu kemunculan, ada beberapa perbedaan karakteristik antara gigi susu dan gigi permanen. Berikut beberapa di antaranya.
1. Jumlah dan komposisi gigi
Perbedaan paling jelas antara gigi bayi dan gigi permanen ada pada jumlah dan komposisi gigi. Orang dewasa mempunyai jumlah gigi lebih banyak daripada gigi susu pada anak-anak.
Gigi susu pada anak berjumlah 20, yang terdiri dari:
- 4 gigi seri depan,
- 4 gigi seri samping,
- 4 gigi taring, dan
- 8 gigi geraham.
Sementara itu, gigi permanen berjumlah 32 gigi. Susunannya terdiri dari:
- 8 gigi seri,
- 4 gigi taring,
- 8 gigi geraham depan, dan
- 12 gigi geraham belakang.
2. Bentuk gigi
Apabila melihat dari bentuk dan ukurannya, gigi susu tentu berbeda dari gigi permanen. Gigi permanen berbentuk lebih besar daripada gigi bayi.
Selain itu, gigi permanen depan yang baru tumbuh biasanya juga memiliki mamelon. Mamelon merupakan bagian berupa tonjolan kecil pada gigi yang bisa menghilang dengan sendirinya.
3. Struktur gigi
Perbedaan juga dapat ditemukan pada struktur gigi. Anda dapat menemukan perbedaan tersebut pada bagian akar dalam gigi susu dan permanen.
Gigi susu memiliki akar yang lebih pendek dan lebih tipis dari gigi permanen. Hal ini membuat gigi pada bayi lebih mudah tanggal dibanding gigi permanen dewasa yang lebih kokoh.
4. Lapisan enamel dan dentin gigi
Enamel merupakan bagian terluar gigi yang berfungsi melindungi jaringan vital di dalam gigi. Sementara itu, dentin merupakan lapisan yang lebih sensitif dan terletak di bawah enamel.
Lapisan enamel dan dentin gigi susu lebih tipis daripada gigi permanen. Perbedaan lapisan enamel ini membuat gigi permanen lebih kuat dari gigi susu.
5. Ketahanan gigi
Lapisan enamel dan dentin yang tipis membuat risiko gigi berlubang pada bayi lebih besar. Jika gigi susu berlubang, gangguan yang timbul bisa lebih cepat sampai ke saraf gigi.
Kondisi tersebut membuat gigi bayi lebih rentan mengalami kerusakan. Oleh sebab itu, orang tua sebaiknya memperhatikan kesehatan gigi anak sejak gigi mulai tumbuh pada usia 6–12 bulan.
6. Warna gigi
Warna gigi susu lebih putih dibandingkan gigi permanen. Ini karena gigi susu memiliki lapisan enamel yang lebih tipis.
Sementara itu, gigi permanen akan tampak lebih kekuningan. Warna tersebut berasal dari ketebalan lapisan enamel gigi.