Tumbuhnya gigi pertama pada bayi tentu menjadi salah satu momen yang paling ditunggu oleh orangtua. Namun, beberapa orangtua belum sepenuhnya paham bagaimana cara merawat gigi bayi yang baru tumbuh.
Lantas, apa saja tindakan perawatan yang sebaiknya dilakukan?
Cara merawat gigi bayi yang baru tumbuh
Cara merawat dan membersihkan gigi bayi di bawah 1 tahun sebenarnya cukup sederhana. Meski begitu, diperlukan ketelatenan orangtua agar gigi bayi tidak mengalami kerusakan.
Apalagi, anak kerap rewel ketika orangtua mencoba membersihkan giginya. Nah, berikut beberapa tindakan perawatan yang bisa diterapkan oleh orangtua.
1. Bersihkan dengan kain kasa basah
Gigi bayi umumnya akan mulai tumbuh saat berusia enam bulan. Saat gigi pertama muncul, Anda dapat membersihkannya dengan kain kasa yang dibasahi air bersih.
Setelahnya, bersihkan bagian gusi, lidah, dan mulut bayi menggunakan air hangat. Usap dengan lembut dan perlahan supaya buah hati Anda tetap merasa nyaman.
2. Sikat gigi bayi dua kali sehari
Menyikat gigi bayi setidaknya harus dilakukan dua kali sehari. Idealnya, aktivitas ini dilakukan pada pagi hari setelah menyusui dan malam sebelum tidur.
Pada masa awal tumbuh gigi, orangtua masih boleh menggunakan kain kasa basah. Namun, saat bayi memasuki usia 1 tahun, cara membersihkan gigi harus mulai melibatkan pemakaian sikat gigi.
Berikut teknik menyikat gigi bayi yang benar.
- Pegang bayi dengan posisi setengah tidur di atas paha, lalu sandarkan kepalanya pada dada Anda.
- Basahi sikat gigi bayi dengan air, lalu usapkan dengan lembut dan perlahan dengan pola melingkar pada giginya.
- Bersihkan juga bagian gusi yang belum ditumbuhi gigi. Anda bisa menggunakan kain kasa, lap bersih, atau sikat gigi silikon.
- Guna mencegah karies gigi pada bayi, disarankan untuk menggunakan pasta gigi bayi yang mengandung fluoride dengan takaran hanya sebesar butir beras.
- Bila bayi sudah cukup besar, mulai ajarkan ia meludahkan sisa pasta gigi di dalam mulut dan menyikat gigi sendiri.
3. Hindari memberikan botol susu jelang tidur
Memberikan botol susu jelang tidur membuat bayi rentan mengalami karies botol. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut yang disebut gigi gigis.
Kandungan gula dalam susu rawan menempel pada permukaan gigi bayi. Gula yang menempel pada gig bayi akan diubah bakteri mulut menjadi asam, yang lama-kelamaan menjadi penyebab gigi berlubang.
Dilansir dari laman Family Doctor, Anda sebaiknya tidak membiarkan anak minum susu di tempat tidur karena bisa membuatnya terlelap sambil tetap mengemut botol. Jika anak haus, Anda cukup memberikan air putih.
4. Batasi penggunaan botol susu dan empeng
Bayi bisa diajarkan untuk memakai sippy cup sebagai pengganti botol susu sejak usia enam bulan. Dengan begitu, anak diharapkan bisa lepas dari botol susu setelah berusia lebih dari satu tahun.
Selain itu batasi penggunaan empeng hingga usia dua tahun saja. Jauhkan pula anak dari kebiasaan mengisap jempol karena berisiko mengubah bentuk dan struktur rahangnya.
Perubahan bentuk dan struktur rahang dapat menjadi penyebab maloklusi gigi. Kondisi ini akan membuat gigi berantakan di kemudian hari.
5. Hindari makanan yang dapat merusak gigi
Batasi makanan dan minuman seperti biskuit, permen, dan jus buah dengan gula pada bayi. Jika dikonsumsi berlebihan, makanan dan minuman tersebut dapat meningkatkan risiko radang gusi, infeksi, dan kerusakan gigi.
Sebagai gantinya, Anda bisa memberikan si kecil produk keju atau yoghurt tawar. Keduanya membantu meningkatkan produksi air liur pada mulut anak yang baik untuk mencegah kerusakan gigi.
Selain itu, biasakan bayi untuk minum air putih setelah makan. Tindakan ini bertujuan untuk membersihkan sisa makanan yang masih menempel pada gigi dan gusinya.
6. Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi
Menurut America’s Pediatric Dentist, orangtua harus mulai membawa bayi ke dokter gigi saat gigi pertamanya muncul. Setelahnya, pemeriksaan rutin wajib dilakukan tiap enam bulan sekali.
Pemeriksaan rutin bertujuan mendeteksi masalah gigi pada anak sejak dini. Dengan begitu, penanganan dapat dilakukan sebelum kondisinya bertambah parah.
Jika Anda mengalami kesulitan dalam membersihkan gigi bayi, konsultasikan ke dokter. Nantinya, dokter gigi akan memberikan cara merawat gigi bayi sesuai kondisi anak Anda.
Tips memilih sikat dan pasta gigi untuk membersihkan gigi bayi
Saat gigi bayi pertama kali muncul, jangan langsung membersihkannya dengan sikat gigi. Hal tersebut dapat membuat bayi tidak nyaman sehingga ia rewel saat giginya dibersihkan.
Lakukan peralihan dari kain kasa basah ke sikat gigi secara perlahan. Berikut jenis sikat gigi bayi yang bisa Anda jadikan pilihan.
- Sikat gigi konvensional: sikat gigi dengan ujung kepala sikat kecil, bulu halus, pegangan besar, dan warna yang menarik.
- Sikat gigi silikon: sikat gigi dengan bahan silikon elastis yang dapat digunakan memakai jari telunjuk.
Pastikan juga Anda mengganti sikat gigi anak secara rutin. Penggantian sikat gigi dapat dilakukan saat bulu sikat sudah mula terlhat menyebar.
Sementara itu, pasta gigi sudah bisa diberikan pada bayi saat gigi pertama muncul. Untuk melindungi gigi buah hati Anda, pilih pasta gigi yang mengandung fluoride dengan kadar rendah.
Namun, pastikan Anda menggunakan pasta gigi yang memang dikhususkan untuk bayi. Dalam penggunaannya, pasta gigi cukup diberikan sebesar butir beras pada sikat gigi.
Ragam cara merawat gigi bayi yang baru tumbuh
- Membersihkan dengan kain kasa basah di awal pertumbuhan gigi, termasuk gusi, lidah, dan mulut secara keseluruhan.
- Sikat gigi bayi pagi setelah menyusui dan malam sebelum tidur.
- Jangan memberikan botol berisikan susu menjelang bayi tidur.
- Batasi penggunaan botol (maksimal usia 1 tahun) dan empeng (usia 2 tahun).
- Batasi makanan dan minuman yang dapat merusak gigi, seperti permen, biskuit, dan jus dengan tambahan gula.
- Lakukan pemeriksaan gigi pertama saat gigi bayi pertama kali muncul, dilanjutkan pemeriksaan rutin setiap enam bulan sekali.