backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

8

Tanya Dokter
Simpan

Pentingnya Mengenal Spesialisasi Kedokteran Gigi

Ditulis oleh drg. Ary Agustanti, M. Kes · Gigi · Audy Dental Clinic


Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Pentingnya Mengenal Spesialisasi Kedokteran Gigi

    Gigi merupakan bagian kecil dalam tubuh kita namun berperan besar dalam kehidupan sehari-hari seperti makan dan berbicara. Bagian tubuh satu ini perlu perawatan dan pengobatan yang tepat jika terjadi masalah seperti sakit gigi, sariawan, karies pada anak, dan masalah gigi lainnya. Masing-masing permasalahan gigi sebenarnya memiliki spesialisasi kedokteran gigi tersendiri, apalagi untuk masalah gigi dan mulut yang lebih kompleks. Berikut ulasan mengenai spesialis dokter gigi dan pentingnya Anda memahami hal ini.

    Memahami spesialis dokter gigi

    cara merawat gigi palsu

    Untuk mengatasi masalah pada gigi dan mulut, kita bisa mengunjungi dokter gigi. Namun untuk masalah yang lebih kompleks, biasanya dokter gigi akan merujuk Anda untuk pergi ke dokter spesialis gigi tertentu. Sebab, tidak semua masalah yang menyerang gigi, gusi, maupun area lainnya pada mulut bisa ditangani oleh dokter gigi umum.

    Ada delapan spesialisasi dalam cabang ilmu kedokteran gigi. Setiap jenis spesialisasi dokter gigi ini memiliki fokus keilmuan dan keahlian yang berbeda. Selain itu, sejumlah spesialisasi gigi ini membutuhkan masa didik yang berbeda dan lebih panjang. 

    1. Spesialis bedah mulut (SpBM)

    Seorang spesialisasi bedah mulut harus menjalani masa didik yang cukup panjang, yakni selama 10 semester atau sekitar 5 tahun untuk mendalami prosedur pembedahan di bagian maksilofasial (tulang rahang, leher, dan wajah).

    Tindakan medis yang biasanya dilakukan oleh dokter spesialis bedah mulut sangat beragam. Umumnya, meliputi pencabutan gigi yang disertai komplikasi tertentu, operasi gigi bungsu dengan bius total, penanganan masalah tumor pada area terkait, operasi celah bibir, dan perbaikan tulang rahang yang mungkin terjadi akibat kecelakaan.

    2. Spesialis kedokteran gigi anak (SpKGA)

    Spesialisasi kedokteran gigi anak lebih mengkhususkan diri untuk menangani semua permasalahan gigi dan mulut pada anak. Selain karena jumlah dan sifat gigi anak yang berbeda dari gigi permanen, dokter spesialis gigi anak juga mempelajari psikologi anak dan bagaimana cara menghadapi mereka ketika pemeriksaan berlangsung.

    3. Spesialis konservasi gigi (SpKG)

    Spesialisasi ini biasanya lebih kita kenal untuk menangani perawatan saluran akar gigi (saraf gigi), pemasangan mahkota gigi, dan perawatan estetika gigi, seperti pembuatan veneer dan pemutihan gigi. Hal tersebut diperlukan untuk mempertahankan fungsi dan estetika gigi selama mungkin. 

    Lebih kompleks, dokter spesialis konservasi gigi juga dapat menangani bedah endodontik.

    4. Spesialis penyakit mulut (SpPM)

    Dokter dengan gelar spesialis ini menguasai masalah-masalah jaringan lunak pada mulut, seperti sariawan. Selain itu, dokter spesialis penyakit mulut juga menangani kasus yang lebih kompleks, seperti tumor pada mulut dan komplikasi dari kebiasaan buruk atau penyakit lain yang pada akhirnya menimbulkan masalah kesehatan di mulut. 

    5. Spesialis ortodonti (SpOrt)

    Kemudian, dokter spesialis gigi yang paling familiar di masyarakat adalah ortodonti, karena sering kali menjadi rujukan untuk perawatan gigi kawat, aligner, atau penggunaan behel lepas pasang.

    Hal tersebut merupakan bagian perawatan karena spesialisasi dokter dalam bidang ini untuk menguasai masalah kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi.

    6. Spesialis periodonsia (SpPerio)

    Periodontal adalah jaringan pendukung yang mengelilingi gigi dan melekat pada tulang rahang. Nah, permasalah pada bagian ini merupakan ranahnya seorang dokter spesialis periodonsia. 

    Perawatannya bisa meliputi masalah gusi bengkak, gusi turun, gigi goyang, gigi berdarah, atau implan gigi.

    7. Spesialis prostodonsia (SpPros)

    Selanjutnya, dokter spesialis prostodonsia yang keahliannya mengganti gigi yang hilang atau membuat gigi tiruan. Kadang, bisa juga menangani masalah estetika pada gigi, seperti pemasangan implan atau veneer.

    Jarang diketahui, kelainan sendi rahang juga ditangani oleh dokter spesialis gigi ini. Orang dengan kondisi ini biasanya mengeluhkan rasa nyeri ketika membuka atau menutup mulut dan sering kali mendengar bunyi ‘klik’ di sekitar rahang.

    8. Spesialis radiologi kedokteran gigi (SpRKG)

    Terakhir, dokter dengan gelar ini berkeahlian khusus untuk menganalisa hasil pemeriksaan radiologi. Dengan keahliannya ini, struktur gigi dan jaringan mulut yang abnormal atau bermasalah bisa terdeteksi.

    Meski berbeda-beda, setiap dokter spesialis gigi biasanya saling bekerja sama dalam menegakkan diagnosis, mengobati, dan membantu pasien mencegah kekambuhannya.

    Sebagai contoh, ketika dokter gigi umum mencurigai keluhan pasien mengarah pada penyakit tumor, ia akan merujuk pasien ke dokter spesialis penyakit mulut. Di sana pasien akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut. 

    Setelah pemeriksaan dilakukan dan diputuskan bahwa prosedur operasi perlu dilakukan, dokter spesialis penyakit mulut akan merujuk pasien ke dokter spesialis bedah mulut. Dokter spesialis bedah mulut ini kemudian bertanggung jawab dalam prosedur operasi dan pengobatan lebih lanjut.

    Alasan pentingnya memahami spesialis dokter gigi

    ankilosis gigi

    Mengenali perbedaan spesialisasi kedokteran gigi merupakan wawasan yang penting. Dengan mengetahui hal ini, kemungkinan besar Anda bisa mendapat perawatan yang tepat jika suatu saat nanti mengalami masalah gigi dan mulut. 

    Namun sayangnya banyak masyarakat yang takut untuk pergi ke dokter gigi, terutama karena alasan biaya. Padahal dokter gigi juga bisa menyesuaikan perawatan yang tepat dan tetap aman sesuai kemampuan pasien. 

    Selain itu, kesalahan perawatan pada gigi dapat memperumit kondisi gigi dan mulut hingga menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Salah satu contohnya adalah pasien yang pernah saya tangani sebagai dokter gigi di Audy Dental Clinic. 

    Pasien ini mengalami kerusakan gigi parah karena melakukan pemasangan gigi palsu di tukang gigi karena takut mahalnya biaya jika pergi ke dokter spesialis gigi. Pemasangan gigi palsu oleh bukan ahli akhirnya memperparah kondisi mulutnya yang mengalami banyak pembengkakan. 

    Alhasil, biaya yang dikeluarkan jadi lebih besar karena perlu beberapa tindakan medis yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan gigi tersebut. Dari kisah tersebut, kita bisa belajar bahwa masalah gigi perlu ditangani oleh dokter yang ahli dalam bidangnya. 

    Kondisi dokter spesialis gigi di Indonesia

    perawatan gigi penderita diabetes

    Menjadi dokter gigi adalah pekerjaan mulia, karena membantu banyak orang untuk sembuh dari berbagai gangguan gigi dan mulut. Walaupun nampaknya kecil, gigi punya peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti makan, berbicara, dan mengekspresikan diri.

    Sayangnya, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, jumlah dokter gigi masih sangat rendah dibanding dokter umum.

    Persebarannya pun tidak merata, terutama untuk dokter spesialis. Kebanyakan berpusat di Pulau Jawa atau kota-kota besar. Sementara di beberapa daerah luar Pulau Jawa atau pulau terpencil belum tersedia.

    Saya berharap ketersediaan dokter gigi umum maupun spesialis semakin meningkat dan tersebar merata di masa depan. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapatkan perawatan yang tepat jika mengalami masalah gigi dan mulut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditulis oleh

    drg. Ary Agustanti, M. Kes

    Gigi · Audy Dental Clinic


    Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan