backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Cara Memilih Sikat Gigi untuk Bayi dan Penggunaannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 29/11/2022

Cara Memilih Sikat Gigi untuk Bayi dan Penggunaannya

Gigi bayi berperan penting dalam fungsi mengunyah, tersenyum, dan bersuara. Maka dari itu, kesehatan gigi bayi perlu dijaga sedini mungkin. Tidak hanya cara menyikat yang benar, pemilihan jenis sikat gigi untuk bayi juga harus diperhatikan orangtua. 

Kapan bayi boleh sikat gigi?

Bayi boleh sikat gigi sejak kemunculan gigi pertama. Bahkan, sebelum gigi muncul, orangtua sebenarnya wajib membersihkan gusi anak secara rutin menggunakan lap dan air.

Untuk anak usia di bawah 18 bulan, sikat gigi hanya dilakukan dengan air. Memasuki usia 18 bulan hingga tiga tahun, pasta gigi boleh mulai digunakan dengan takaran segaris saja.

Usia tiga sampai enam tahun, pasta gigi rendah fluoride harus mulai dipakai dengan takaran seukuran kacang polong. Pasta gigi dengan fluoride normal baru bisa digunakan saat usia anak enam tahun.

Cara memilih sikat gigi bayi yang tepat

teether bayi

Dalam memilih sikat gigi bayi, orangtua harus memerhatikan usia anak dan jumlah gigi yang dimiliki. Dengan begitu, kesehatan gigi dan mulut bayi dapat terjaga dengan baik.

1. Bayi belum tumbuh gigi

Saat bayi belum tumbuh gigi, orangtua bisa menggunakan sikat gigi silikon atau waslap. Kedua alat tersebut berguna untuk membersihkan bakteri yang menempel pada gusi.

Anda bisa membersihkan gusi bayi setelah ia minum ASI dan sebelum tidur. Dengan begitu, gigi anak dapat tumbuh dan berkembang di lingkungan yang sehat.

2. Bayi mulai tumbuh gigi

Ketika gigi bayi mulai tumbuh, anak cenderung mulai memiliki kebiasaan memasukkan benda ke mulut. Pada fase ini, orangtua bisa memberikan sikat gigi dengan bentuk teether.

Sikat jenis teether membantu melampiaskan keinginan bayi untuk menggigit saat gigi mulai tumbuh. Dalam waktu yang bersamaan, gigi dan gusi akan menjadi bersih.

3. Bayi sudah tumbuh gigi

Apabila giginya sudah tumbuh, anak bisa menggunakan sikat gigi pada umumnya. Namun, dalam memilih sikat gigi bayi, orangtua harus memerhatikan beberapa faktor berikut.

  • Kepala sikat berukuran kecil, sesuai dengan mulut bayi.
  • Bulu sikat harus lembut.
  • Bebas dari bahan bisphenol A (BPA), senyawa kimia yang berbahaya bagi tubuh.

Untuk mendapatkan sikat yang terbaik bagi anak, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter gigi. Dengan begitu, sikat gigi bisa disesuaikan dengan bentuk, ukuran, dan kondisi mulut buah hati.

Cara menyikat gigi bayi yang benar

cara mengajarkan sikat ke gigi anak dengan benar

Menjaga kebersihan mulut bayi harus dimulai sejak anak lahir. Sebagai awalan, orangtua bisa membersihkan gusi anak dengan menggunakan waslap setidaknya dua kali sehari.

Saat gigi pertama muncul, Anda bisa beralih ke sikat gigi khusus untuk bayi. Jika anak tidak suka sikat gigi ada di mulutnya, orangtua bisa tetap menggunakan waslap atau kain kasa.

Dengan air bersih, Anda bisa memulai untuk membersihkan gigi bayi. Jangan hanya menyikat bagian luar, bersihkan juga sisi dalam gigi untuk menghilangkan bakteri yang menempel.

Lakukan secara rutin dengan gerakan yang lembut. Cara ini akan membiasakan bayi agar mau sikat gigi di kemudian hari.

Hingga bayi berusia 18 bulan atau tanpa rekomendasi dokter, menyikat gigi hanya perlu menggunakan air. Setelahnya, pasta gigi baru boleh diberikan dengan takaran khusus.

Tips untuk memudahkan orangtua dalam menyikat gigi bayi

Dilansir dari NHS, berikut tips yang bisa diterapkan orangtua agar lebih mudah dalam menyikat gigi anak.

  1. Posisikan bayi duduk di lutut dengan kepala bersandar pada dada Anda.
  2. Sikat gigi anak dengan gerakan membentuk lingkaran kecil.
  3. Bersihkan bagian luar dan dalam permukaan gigi, serta garis gusi.
  4. Jika sudah mulai menggunakan pasta gigi, mintalah untuk memuntahkannya setelah selesai menyikat. Pastikan bayi tidak menelan pasta gigi.
  5. Setelah menyikat gigi dengan bersih, Anda tidak perlu membilasnya dengan air karena bisa menghilangkan fluoride. Fluoride bermanfaat untuk mencegah pembentukan lubang kecil pada gigi.
  6. Begitu anak lebih dewasa, sesekali ajarkan ia untuk menyikat gigi sendiri. Anda bisa memutarkan musik atau memakai sikat dengan karakter lucu agar buah hati tertarik untuk melakukannya.

Selain menyikat gigi, pastikan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi anak setiap enam bulan sekali. Pemeriksaan pertama dapat dilakukan sesaat setelah gigi pertama anak muncul.

Seputar pemilihan sikat gigi bayi yang benar

  • Bayi belum tumbuh gigi: waslap atau kain kasa dengan air bersih.
  • Gigi mulai tumbuh: sikat gigi berbulu lembut, sikat berbentuk teether, atau waslap (jika bayi tidak suka menggunakan sikat gigi).
  • Gigi sudah tumbuh: sikat gigi berbulu lembut dan berkepala kecil dengan tambahan pasta gigi yang mengandung fluoride sesuai rekomendasi dokter.
  • Untuk mendapatkan jenis sikat yang sesuai dengan kondisi bayi, sebaiknya konsultasikan ke dokter gigi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 29/11/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan