Gigi punya peranan besar dalam kehidupan sehari-hari sehingga masalah pada gigi perlu segera dirawat oleh ahlinya. Saat ini, setidaknya ada delapan spesialis kedokteran gigi dengan keahliannya masing-masing. Apa yang membedakan satu dokter spesialis gigi dengan lainnya? Kenali perbedaannya melalui uraian berikut.
Macam-macam spesialis dokter gigi
Anda bisa mengunjungi dokter gigi umum untuk mendapatkan perawatan sakit gigi sederhana.
Namun, Anda sebaiknya mengunjungi dokter spesialis untuk masalah yang lebih kompleks, seperti pemasangan mahkota atau cabut gigi bungsu.
Saat ini, ada delapan spesialisasi dalam cabang ilmu kedokteran gigi. Setiap jenis spesialisasi memiliki fokus keilmuan dan keahlian yang berbeda.
Dokter juga membutuhkan tambahan masa pendidikan untuk mendapatkan gelar spesialis berikut.
1. Spesialis bedah mulut (Sp.BM)

Seorang spesialis bedah mulut (Sp.BM) harus menjalani masa didik yang cukup panjang, yaitu 10 semester atau sekitar 5 tahun untuk mendalami prosedur pembedahan pada bagian maksilofasial (tulang rahang, leher, dan wajah).
Dengan bekal tersebut, dokter gigi Sp.BM bisa melakukan tindakan medis yang beragam.
Beberapa di antaranya yaitu cabut gigi dengan komplikasi, operasi gigi bungsu dengan bius total, operasi bibir sumbing, hingga perbaikan tulang rahang.
2. Spesialis kedokteran gigi anak (Sp.KGA)
Sesuai namanya, spesialis kedokteran gigi anak lebih mengkhususkan diri untuk menangani masalah gigi dan mulut pada anak-anak.
Selain perlu mempelajari jumlah dan sifat gigi anak yang berbeda dari gigi permanen, dokter spesialis gigi anak perlu memahami psikologi anak.
Dengan begitu, dokter bisa menghadapi ketakutan dan kondisi emosional lainnya yang dialami anak-anak selama pemeriksaan.
3. Spesialis konservasi gigi (Sp.KG)
Dokter spesialis konservasi gigi atau endodotis dapat memberikan perawatan saluran akar, gigi berlubang, hingga bedah endodontik.
Dokter gigi Sp.KG juga bisa memberikan perawatan estetika gigi, seperti pembuatan veneer dan pemutihan gigi.
Perawatan lain yang bisa dilakukan oleh dokter spesialis konservasi gigi adalah implan gigi untuk menggantikan gigi asli yang rusak.
4. Spesialis penyakit mulut (Sp.PM)
Dokter dengan gelar spesialis penyakit mulut memiliki keahlian dalam masalah pada jaringan lunak mulut, seperti sariawan.
Dokter spesialis penyakit mulut juga menangani kasus yang lebih kompleks, seperti tumor pada mulut dan komplikasi dari kebiasaan buruk atau penyakit yang pada akhirnya menimbulkan masalah di mulut.
5. Spesialis ortodonti (Sp.Ort)
Bidang spesialis kedokteran gigi berikutnya adalah ortodonti. Dokter gigi Sp.Ort kerap menjadi rujukan untuk perawatan kawat gigi, aligner, atau penggunaan behel lepas -pasang.
Perawatan tersebut menjadi keahlian spesialis ortodonti karena mereka memiliki fokus pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan gigi.
6. Spesialis periodonsia (Sp.Perio)
Periodontal adalah jaringan pendukung yang mengelilingi gigi dan melekat pada tulang rahang. Jika mengalami permasalahan pada bagian ini, Anda bisa mendatangi dokter spesialis periodonsia.
Dokter gigi spesialis periodonsia bisa mengatasi berbagai permasalahan gigi dan mulut, seperti gusi bengkak, gusi turun, gigi goyang, gigi berdarah, sampai implan gigi.
7. Spesialis prostodonsia (Sp.Pros)
Sedang berencana membuat gigi tiruan? Dokter spesialis prostodonsia bisa membantu Anda.
Dokter gigi Sp.Pros juga bisa menangani masalah estetika gigi, seperti pemasangan implan atau pemutihan gigi. Laman Prosthodontics juga menyebutkan bahwa Sp.Pros bisa membantu menangani kelainan sendi rahang.
Kelainan sendi rahang itu sendiri biasanya ditandai dengan rasa nyeri ketika membuka atau menutup mulut dan adanya bunyi “klik” saat Anda mengatupkan rahang.
8. Spesialis radiologi kedokteran gigi (Sp.RKG)
Keahlian khusus lainnya yang bisa dipelajari dokter gigi adalah menganalisis hasil pemeriksaan radiologi. Dengan keahlian ini, dokter gigi Sp.RKG bisa mengetahui permasalahan pada struktur gigi dan jaringan mulut.
Dengan keahliannya masing-masing, setiap dokter gigi spesialis kerap bekerja sama dalam menegakkan diagnosis, mengobati, dan membantu pasien mencegah kekambuhannya.
Sebagai contoh, ketika dokter gigi umum mencurigai keluhan pasien berkaitan dengan tumor, ia akan merujuk pasien ke dokter spesialis penyakit mulut.
Jika pemeriksaan selesai dilakukan dan diputuskan bahwa pasien perlu operasi, dokter spesialis penyakit mulut akan merujuk pasien ke dokter spesialis bedah mulut.
Alasan penting memahami spesialis dokter gigi

Mengenali perbedaan spesialisasi kedokteran gigi merupakan wawasan yang penting. Dengan mengetahui hal ini, Anda bisa mendapatkan perawatan yang tepat dan cepat ketika mengalami masalah gigi dan mulut.
Sayangnya, beberapa orang mungkin takut ke dokter spesialis gigi, terutama karena alasan biaya. Padahal, dokter gigi bisa membantu memberikan perawatan yang tepat berdasarkan kemampuan pasien.
Pemilihan dokter yang tepat berdasarkan kondisi pasien juga akan meminimalkan risiko permasalahan baru karena kesalahan perawatan.
Sebagai contoh, banyak orang yang memasang kawat gigi ke tukang gigi justru harus mengeluarkan biaya lebih karena komplikasi atau giginya yang semakin rusak.
Padahal, pemasangan behel ke dokter gigi spesialis mungkin lebih terjangkau jika dibandingkan dengan perawatan komplikasi akibat tukang gigi.
Kesimpulan
- Dokter gigi setidaknya terbagi menjadi delapan spesialis, yaitu bedah mulut (Sp.BM), gigi anak (Sp.KGA), konservasi gigi (Sp.KG), penyakit mulut (Sp.PM), ortodonti (Sp.Ort), periodonsia (Sp.Perio), prostodonsia (Sp.Pros), dan radiologi kedokteran gigi (Sp.RKG).
- Dengan keahlian masing-masing, beberapa spesialis kerap harus bekerja sama untuk menyelesaikan satu kasus masalah pada gigi.
- Mengetahui perbedaan keahlian dokter gigi akan membantu Anda dalam mencari pertolongan saat mengalami masalah pada gigi dan mulut.