Madu mentah berpotensi mengandung spora bakteri botulisme. Bakteri tersebut berisiko menghasilkan racun dalam tubuh sehingga menyebabkan penyakit botulisme. Botulisme ditandai dengan kram perut, mual, diare, demam, muntah, mulut kering, dan otot melemah. Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini bisa menyebabkan kematian. Para dokter di seluruh dunia tidak menganjurkan bayi dan balita untuk mengonsumsi madu mentah karena risiko botulisme pada anak jauh lebih tinggi. Orang-orang dengan penyakit autoimun, leukimia, AIDS, dan yang sistem kekebalan tubuhnya bermasalah juga tidak disarankan untuk mengonsumsi madu mentah.
Alergi
Karena madu mentah masih memiliki kandungan serbuk sari asli, beberapa orang yang alergi terhadap serbuk sari bisa mengalami reaksi alergi tertentu. Reaksi alergi yang ditimbulkan antara lain sulit bernapas, tekanan darah menurun drastis, pusing, pingsan, gagal jantung, bahkan kematian. Reaksi lain yang dilaporkan oleh orang-orang yang tidak begitu sensitif terhadap alergen tersebut antara lain gatal, muncul ruam, dan pembengkakan.
Keracunan
Madu yang dihasilkan oleh lebah sangat dipengaruhi oleh bunga yang nektarnya diambil lebah. Beberapa jenis bunga tertentu dalam kelompok Rhododendron ternyata beracun bagi manusia. Jika lebah memproduksi madu yang berasal dari nektar bunga tersebut, Anda berisiko mengalami keracunan grayanotoxin, zat racun berbahaya dari bunga Rhododendron. Racun tersebut menyerang sistem saraf Anda. Dalam beberapa kasus, racun akan merusak sel-sel saraf otak sehingga menyebabkan hilangnya kendali terhadap berbagai fungsi tubuh yang diatur otak Anda. Grayanotoxin seharusnya ikut mati bersama dengan kuman dan bakteri dalam proses pasteurisasi. Namun, madu mentah tidak melalui proses tersebut sehingga racunnya tidak mati.
BACA JUGA:
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar