1. Hipoglikemia reaktif awal
Hipoglikemia reaktif awal atau dini terjadi pada 1-2 jam pertama oral glucose tolerance test (OGTT) atau tes toleransi glukosa oral.
Kondisi ini mungkin terjadi karena pengosongan lambung yang dipercepat atau efek inkretin (sekelompok hormon metabolisme yang merangsang penurunan kadar glukosa darah).
2. Hipoglikemia reaktif idiopatik
Hipoglikemia reaktif jenis ini terjadi pada jam ketiga OGTT. Kondisi ini umumnya terjadi pada remaja dan bukan pengidap obesitas.
Penyebab hipoglikemia reaktif idiopatik belum sepenuhnya dijelaskan. Jenis hipoglikemia ini pun biasanya tidak akan menjadi penyebab diabetes.
Salah satu ciri hipoglikemia reaktif idiopatik adalah peningkatan rasa sensitif terhadap insulin.
3. Hipoglikemia reaktif lanjut
Hipoglikemia reaktif lanjut terjadi pada jam ketiga hingga lima OGTT. Kondisi ini mungkin karena sindrom resistensi insulin.
Jenis hipoglikemia ini dapat memprediksi atau menandakan adanya kemungkinan diabetes pada seseorang.
Pengobatan untuk hipoglikemia reaktif

Untuk penanganan segera hipoglikemia reaktif, sebaiknya segera konsumsi karbohidrat yang bekerja cepat (dalam bentuk jus atau permen) dan mudah diserap kurang lebih sebanyak 15 gram karbohidrat.
Setelah itu, konsultasikan pada dokter atau ahli gizi mengenai perubahan pola makan. Berikut ini beberapa pola makan yang disarankan untuk orang-orang dengan hipoglikemia reaktif.
- Konsumsi makanan yang mengandung nutrisi yang seimbang. Ini termasuk protein, produk susu seperti keju dan yogurt, dan makanan tinggi serat.
- Membatasi makanan tinggi gula, terutama yang memiliki indeks glikemik terlalu tinggi, seperti roti atau pasta putih, khususnya ketika perut kosong.
- Hindari makanan tinggi gula sebelum tidur atau ketika Anda tidak dapat makan dalam beberapa jam seperti pada saat puasa.
- Makan makanan saat Anda minum alkohol, jika Anda minum.
- Makan makanan kecil atau camilan sepanjang hari dengan memberi jarak tiga jam di antara makanan tersebut.
Jika Anda mengalami gejala-gejala hipoglikemia reaktif di atas, segera hubungi dokter atau ahli kesehatan. Dokter akan memberikan saran dan solusi terbaik untuk Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar