backup og meta

Awas, Ini Akibatnya Jika Gula Darah Anda Terlalu Tinggi

Awas, Ini Akibatnya Jika Gula Darah Anda Terlalu Tinggi

Mengontrol kadar gula darah mungkin susah-susah gampang, apalagi bagi pemilik diabetes. Sekalipun tak punya riwayat kencing manis, Anda yang sehat sekalipun juga tetap harus bisa mengontrolnya. Kadar gula darah yang tinggi dan tak terkontrol bisa saja membawa akibat yang membahayakan nyawa. Apa saja yang mungkin terjadi akibat kadar gula darah tinggi? Bagaimana penanganannya yang tepat?

Berapa kadar gula darah yang dianggap tinggi?

Punya riwayat diabetes maupun tidak, penting bagi Anda untuk selalu mengontrol kadar gula darah. Hal ini dilakukan agar fungsi tubuh bisa berjalan dengan baik.

Kadar gula darah sewaktu yang normal adalah di bawah 200 mg/dl. Namun, lebih bagus jika Anda menjaganya dalam rentang 70-150 mg/dl.

Kadar gula darah di bawah 70 mg/dl menandakan kadar gula darah yang sangat rendah (hipoglikemia). Sementara, kadar gula darah disebut tinggi adalah nilai gula darah sewaktu berada di atas 200 mg/dl.

Jika kadar gula darah sudah lebih dari 240 mg/dl, bisa dikatakan kadar gula darah Anda sudah terlalu tinggi. Apabila kadar gula darah sewaktu tinggi, sudah menyentuh angka lebih dari 300 mg/dl saat Anda cek dua kali berturut-turut, sebaiknya segera periksakan ke dokter karena bisa menimbulkan akibat yang fatal.

Apa saja tanda jika gula darah terlalu tinggi?

Kadar gula darah yang terlalu tinggi bisa terjadi saat tubuh tidak memiliki hormon insulin yang cukup atau tidak bisa menggunakan insulin dengan baik.

Akibat dari kondisi gula darah tinggi ini sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa. Padahal glukosa diperlukan untuk menghasilkan energi dalam tiap sel tubuh. Alhasil, glukosa (gula) pun jadi tetap berada di aliran darah.

Efek kadar gula darah yang tinggi seperti ini bisa terjadi saat Anda makan terlalu banyak (terutama makanan tinggi gula), lupa minum obat diabetes, stres, sedang sakit atau mengalami infeksi, dan tidak banyak berolahraga atau bergerak aktif.

Gejala gula darah yang terlalu tinggi bisa ditandai dengan:

  •   Rasa haus atau kelaparan meningkat
  •   Sering buang air kecil
  •   Sakit kepala
  •   Kelelahan sampai ingin pingsan
  •   Penglihatan kabur
  •   Mual dan muntah
  •   Penurunan berat badan

Komplikasi yang mungkin terjadi akibat gula darah terlalu tinggi

Kadar glukosa darah yang terlalu tinggi sebenarnya bisa diobati dengan mudah hingga gula darah normal kembali. Namun, jika Anda mengabaikan dan membiarkannya, terdapat beberapa komplikasi atau kondisi yang mungkin saja terjadi akibat kada gula darah tinggi, seperti:

  • Infeksi pada gigi dan gusi
  • Kerusakan saraf dan infeksi kronis pada kaki
  • Penyakit kardiovaskuler, seperti gangguan jantung
  • Kerusakan pada ginjal atau gagal ginjal
  • Kerusakan pembuluh darah pada retina mata, bisa mengakibatkan kebuataan
  • Gangguan penglihatan seperti katarak dan galukoma
  • Neuropati atau kerusakan saraf
  • Gangguan pada tulang dan sendi

Komplikasi yang membutuhkan pertolongan darurat

Studi dalam jurnal Diabetes Care juga menjelaskan akibat dari gula darah yang tinggi, seseorang bisa mengalami kondisi yang membahayakan nyawa, seperti:

  • Ketoasidosis diabetik Ketoasis diabetik terjadi saat tubuh tidak bisa menggunakan gula sebagai energi, sehingga tubuh akan menggunakan lemak sebagai energi dalam waktu lama. Jika terus dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan koma diabetes.
  •  Hiperosmolar hiperglikemik Hal ini terjadi saat gula darah sangat tinggi, sehingga tubuh akan berusaha menghilangkan kelebihan gula darah melalui urine. Anda akan sering buang air kecil sampai Anda bisa mengalami dehidrasi berat. Biasanya hiperosmolar hiperglikemik terjadi pada orang dengan diabetes tipe 2.

Pilih makanan dengan bijak untuk mencegah akibat gula darah tinggi

Gula darah sangat dipengaruhi oleh makanan yang Anda makan. Ya, karena memang Anda mendapatkan gula dari makanan. 

Jika mempunyai diabetes, Anda disarankan untuk selalu makan teratur dan mengontrol makanan yang Anda makan, termasuk jenis dan porsinya. Ikutilah tips mengatur makanan untuk menjaga kadar gula darah berikut ini:

  • Hindari selalu makanan atau minuman yang mengandung gula tinggi, seperti kue manis, biskuit, cokelat, sirup, dan lainnya.
  • Tak hanya makanan utama, makanan selingan pun harus Anda perhatikan. Buah bisa menjadi makanan selingan yang baik untuk Anda. Atau, Anda juga bisa memilih produk camilan yang aman untuk diabetes.
  • Pilihlah camilan yang memiliki indeks glikemik rendah sehingga tidak akan menyebabkan lonjakan tinggi pada gula darah Anda. 

Akibat dari kadar gula darah tinggi bisa menyebabkan komplikasi yang mengancam kondisi kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk bisa mengontrol kadar gula darah sehingga tetap dalam batas normal.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Mouri, M., & Badireddy, M. (2020). Hyperglycemia. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430900/

Kitabchi, A., Umpierrez, G., Miles, J., & Fisher, J. (2009). Hyperglycemic Crises in Adult Patients With Diabetes. Diabetes Care, 32(7), 1335-1343. https://doi.org/10.2337/dc09-9032

American Diabetes Association. (2020). Hyperglycemia (High Blood Glucose). Retrieved 25 August 2020, from https://www.diabetes.org/diabetes/medication-management/blood-glucose-testing-and-control/hyperglycemia

Mayo Clinic. (2020). Hyperglycemia in diabetes – Symptoms and causes. Retrieved 25 August 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hyperglycemia/symptoms-causes/syc-20373631

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Arinda Veratamala

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Toksisitas Glukosa, Bahaya dari Gula Darah Tinggi yang Menerus

7 Cara Efektif Menurunkan Gula Darah Tinggi (Hiperglikemia)


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan