Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaSyarat sehat jasmani rohani dan pernikahan
Salah satu syarat menjadi WNI yaitu sehat jasmani dan rohani. Jadi kalo ODGJ dan rutin ke psikiater dan cacat fisik/mental serta kena penyakit kronis yg tdk bisa disembuhkan berarti tdk memenuhi syarat menjadi WNI? Kalo berkelakuan baik memang harus. Sedangkan sekarang ini bnyk WNI yg juga ODGJ shg psikiater laris. Mengapa sekarang ini syarat pindah kewarganegaraan yaitu WNA JD WNI atau sebaliknya semakin ketat daripada dulu? Lalu untuk pernikahan kalo dulu dijodohkan dan hrs mau entah cinta atau tidak. Kalo skrg cari sendiri meskipun akhirnya kandas di tengah jln krn tdk ada pembekalan sblm nikah. Sdgkan di negara-negara barat baru kenal tdk lama kemudian langsung ke catatan sipil menikah diam2 tanpa sepengetahuan keluarga. Akhirnya keluarga saling tdk mengenal dan hubungan kekeluargaan renggang. Apakah kawin lari itu ada sanksi hukumnya? Sebetulnya secara umum apa saja kriteria pria dlm mencari isteri dan apa saja kriteria wanita dalam mencari suami? Krn saya selama ini maunya yg ganteng pintar kaya tapi sampai sekarang belum menemukan orang yang spt itu. Yg saya pikirkan suami yg bisa cari nafkah bnyk uang dan pmbntu shg tdk susah payah bekerja tapi bisa aktif dlm organisasi wanita dan kalo bekerja agar ilmu yg didapatkan ketika kuliah tdk lupa dan bisa mengembangkan ilmu dll. Apakah hal itu memungkinkan? Apakah zaman dulu wanita yang ingin menikah diuji dulu oleh keluarga pria apakah bisa masak dan bikin kue? Tapi ada juga etnis yg justru prianya yg pintar masak. Isterinya cuma atur meja dan cuci piring saja. Kalo zaman skrg tdk bisa masak ya beli makanan di luar. Dulu waktu saya praktek PKK di SD yg perempuan masak yg laki2 atur meja dan membantu bawa makanan ke meja makan. Juga cuci piring sebagian. Ketika SMP pria dan wanita sama2 kerja. Ketika SMA justru prianya yang masak yg wanita atur meja dan cuci piring dan perlengkapan masak sebagian dan justru masakan prianya lebih lezat daripada TEMAN perempuan saya di SD dulu. Lalu apakah KIP Dan KIP Kuliah hanya untuk anak yang tidak mampu saja?
1 komentar
Terbaru
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda dengan detail.Syarat sehat jasmani dan rohani untuk menjadi WNI: Menurut Undang-Undang Kewarganegaraan Republik Indonesia, salah satu syarat untuk menjadi WNI adalah memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang baik. Jika seseorang memiliki gangguan jiwa yang signifikan, cacat fisik atau mental yang menghambat fungsi normal, atau penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan, maka mereka mungkin tidak memenuhi syarat menjadi WNI. Namun, penilaian akhir terkait kelayakan kesehatan biasanya dilakukan oleh pihak berwenang, seperti dokter atau lembaga medis yang ditunjuk oleh pemerintah.
Ketatnya syarat pindah kewarganegaraan: Syarat pindah kewarganegaraan, baik dari WNA menjadi WNI atau sebaliknya, dapat berbeda-beda di setiap negara. Ketatnya syarat pindah kewarganegaraan saat ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kebijakan keamanan nasional, pertimbangan ekonomi, atau perubahan dalam kebijakan imigrasi. Tujuan dari ketatnya syarat tersebut adalah untuk memastikan bahwa orang yang ingin menjadi warga negara baru memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh negara tersebut.
Pernikahan: Dalam konteks pernikahan, praktik dan tradisi dapat berbeda di setiap budaya dan negara. Di beberapa budaya, pernikahan diatur oleh keluarga dan calon pasangan mungkin tidak memiliki banyak pilihan dalam memilih pasangan hidup mereka. Namun, di negara-negara barat, praktik pernikahan cenderung lebih individualistik, di mana pasangan dapat mencari sendiri pasangan hidup mereka dan memiliki kebebasan dalam memilih. Mengenai kawin lari, ada negara yang memiliki sanksi hukum terhadap praktik tersebut, tetapi hal ini juga dapat bervariasi di setiap negara.
Kriteria dalam mencari pasangan hidup: Kriteria dalam mencari pasangan hidup dapat berbeda-beda bagi setiap individu. Beberapa kriteria umum yang sering dipertimbangkan adalah kesamaan nilai dan tujuan hidup, kompatibilitas, saling mendukung dan memahami, serta saling menghormati. Selain itu, kriteria juga dapat berkaitan dengan keinginan untuk memiliki pasangan yang memiliki kualitas tertentu, seperti penampilan fisik, kecerdasan, kekayaan, atau kemampuan dalam berorganisasi. Namun, penting untuk diingat bahwa kriteria ini bersifat subjektif dan dapat berbeda bagi setiap individu.
Peran gender dalam pernikahan: Peran gender dalam pernikahan dapat berbeda-beda di setiap budaya dan keluarga. Dalam beberapa budaya, peran tradisional mungkin mengharuskan wanita untuk bertanggung jawab atas tugas rumah tangga, seperti memasak dan membersihkan, sementara pria bertanggung jawab untuk mencari nafkah. Namun, dalam budaya lain, peran gender dalam pernikahan dapat lebih fleksibel dan tergantung pada kesepakatan antara pasangan. Penting untuk diingat bahwa peran gender dalam pernikahan dapat berkembang dan berubah seiring waktu dan perubahan sosial.
KIP dan KIP Kuliah: KIP (Kartu Indonesia Pintar) dan KIP Kuliah adalah program bantuan pendidikan yang ditujukan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan yang lebih baik bagi mereka yang memenuhi syarat. Namun, persyaratan dan kriteria untuk mendapatkan bantuan ini dapat berbeda-beda di setiap daerah dan negara bagian.
Harap dicatat bahwa jawaban ini bersifat umum dan dapat bervariasi tergantung pada konteks dan peraturan di negara masing-masing. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin informasi yang lebih spesifik, disarankan untuk berkonsultasi dengan pihak berwenang atau ahli terkait.
Related content