Setelah Diselingkuhi
Dok saya diselingkuhi oleh pasangan saya (calon suami) perselingkuhan ini terjadi sudah 3 bulan, awal mula saya mengetahuinya, dia meminta maaf dan meminta kesempatan untuk memperbaikinya, karena berbagai pertimbangan, saya memberinya kesempatan. Setelah itu dia masih mengulanginya hngga sy memberinya ksmptn smpai 3x, singkat cerita dikesempatan ke 3 saya memutuskan untuk melepaskannya, namun dia tidak mau melepaskan saya, dia jujur semua mengenai perasaannya bahwa dia smpat ada perasaan pada selingkuhannya, dia jujur semua tentang apa yang sudah dia lakukan,
perselingkuhannya ini memang tidak disetujui orang tua calon suami saya karna berbagai faktor, pertama karena wanita selingkuhannya sudah memiliki anak, dan banyak faktor lain yang melarang mereka untuk berselingkuh, dan itu menjadi senjata saya untuk mengancamnya, banyak cara yg saya lakukan untuk memisahkan mereka namun banyak cara pula yang mereka lakukan untuk berhubungan diam"
awalnya pasangan sy jujur ingin keluar dari semua ini, disaat dia bersama saya, dia berpikir untuk melepaskan wanita itu dengan harapan saya bisa memberikan kehangatan dan menyayangi dia, namun disaat dia bersama wanita itu, pikirannya jadi berubah, sehingga dia cuek pd sy, dia smpat meminta waktu 1 minggu untuk menyelesaikan hubungannya dengan selingkuhannya itu, dengan alasan dia ingin selesaikan sendiri tanpa campur tangan saya.
Dan saya memberinya kesempatan itu. Singkat cerita dihari terakhir dia mengatakan bahwa hubungan itu sudah selesai, namun keesokan harinya saya masih menemui dia bertemu dengan wanita itu, saya sudah sangat marah dan dia mengatakan semua sudah selesai, yang tadi hanya mengembalikan brg" wanita itu.
Semua sudah selesai, dan kami langsung bertemu, dia menceritakan semuanya dan kami kembali saling menyayangi. 3 hari kemudian saya mengetahui bahwa saya positif hamil, tentunya saya kaget namun pasangan saya bilang bahwa dia akan tanggung jawab, bbrpa saat kemudian dia minta saya untuk bertemu dengan wanita selingkuhannya untuk berdamai, memang tidak masuk akal, namun saya mengiyakannya. Tiba" keesokan harinya saya mendapati dia pergi ke tempat wanita selingkuhannya, saya shock mengetahuinya, hari itu dia mengatakan kalau dia hanya memastikan sesuatu
setelah itu kami bercerita bertiga.
selesai dari situ saya dan pasangan saya pulang, kami berdua lanjut dalam pembahasan ini, saya sempat bertanya padanya kalau dia benar" serius untuk melanjutkan hubungan ini, kalau dri saya kalau kamu tidak menginginkan ini, bantu sy untuk tidak melanjutkan apa yg di kndngn ini. Dia tidak mau dan dia bersih keras untuk melanjutkannya, dia smpat jujur bahwa waktu yg saya berikan 1 minggu, dia tidak menyelesaikan "Mereka belum selesai"
hanya karena dia sudah mengetahui saya positif baru mungkin dia akan menyelesaikan.
posisi saya saat ini rumit, saya positif hamil dalam kondisi depresi ditengah hubungan yg seperti ini
Pertanyaan saya, apakah yang harus saya lakukan?
pasangan saya ingin melanjutkan ini namun sikap nya terhadap saya semacam tidak memprioritaskan saya
dia masih menjaga image nya pada wanita itu,
ada waktunya dia kadang baik pada saya, tapi kadang dia menjadi kasar padahal sebelumnya dia tidak seperti itu
dengan alasan saya terlalu mengaturnya dll
padahal saya hanya memastikan dan menegaskan bahwa jgn sampai saya kedapati mereka berhubungan walaupun chat atau bertemu..
mohon petunjuknya dokter
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Kami dapat memahami kekhawatiran yang anda alami saat ini, tentunya pengalaman tersebut memberikan trauma tersendiri bagi anda. Kami juga mengapresiasi upaya anda untuk mempertahankan hubungan yang anda jalani.
Adanya kekecewaan atau pengkhianatan dalam sebuah hubungan mudah memicu seseorang kehilangan kepercayaan terhadap pasangan sehingga merasa takut dan sulit untuk membangun rasa kepercayaan tersebut kembali. Kondisi ini perlu segera ditangani secara tepat agar tidak berlarut-larut dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pengalaman dikhianati bisa saja berdampak pada kesedihan dan kekecewaan yang mendalam, apalagi oleh orang terdekat yang dicintai. Setiap orang melewati proses kesedihan, ketakutan, kekecewaan tersebut dengan cara berbeda-beda, sehingga tidak ada batasan tertentu yang dianggap normal untuk menghilangkan perasaan tersebut. Akibat pengalaman tersebut tidak hanya menyebabkan kesedihan yang mendalam, tetapi bisa juga berdampak kepada kondisi psikologis lainnya dan juga kondisi fisik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama proses tersebut, yaitu memberikan waktu pada diri sendiri untuk mengakui, memahami dan menerima emosi yang hadir, karena dengan menolak emosi tersebut hanya akan menyebabkan proses berdamai membutuhkan waktu yang lebih lama, atau bahkan malah membuat kondisi diri semakin buruk. Melakukan aktivitas yang produktif dan menyenangkan sebagai bentuk pengalihan agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan tersebut, seperti merawat tanaman/ hewan, aktif dalam komunitas, melukis, menulis, bermain music, dsb. Anda tetap membuka diri untuk terkoneksi dengan sekitar, karena tanpa disadari akan menyebabkan rasa kesepian.
Selain itu, anda dapat menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Temukan pula minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap harinya (tidak perlu hal besar, tetapi hal kecil dan sederhana) sehingga anda dapat lebih memaknai hidup dan menemukan sudut pandang lainnya.
Untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Dengan pola komunikasi tersebut, maka dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.
Perlu disadari bahwa perselingkuhan bukanlah hal yang dapat dibenarkan saat kedua pihak dalam hubungan bertengkar, tetapi diupayakan untuk berkomunikasi agar menemukan kesepakatan dan solusi bersama untuk hubungan. Ada baiknya anda meluangkan waktu berdialog dengan diri sendiri untuk mengenali kembali tujuan anda dalam menjalin hubungan, serta mengevaluasi diri dan perasaan anda. Anda berhak memiliki batasan toleransi atas sikap pasangan dan mengambil keputusan untuk kebahagiaan diri anda sendiri, tetapi pengambilan keputusan tersebut dalam kondisi yang tenang.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya memahami bahwa Anda sedang mengalami situasi yang rumit dan membingungkan. Pertama-tama, penting untuk diingat bahwa saya sebagai AI tidak dapat memberikan saran yang spesifik atau menggantikan nasihat dari seorang profesional seperti psikolog atau konselor.:Namun, berdasarkan informasi yang Anda berikan, ada beberapa hal yang mungkin perlu Anda pertimbangkan:
Pertimbangkan untuk mencari dukungan profesional: Menghadapi situasi seperti ini, sangat penting untuk mendapatkan dukungan dari seorang profesional seperti psikolog atau konselor. Mereka dapat membantu Anda dalam mengelola emosi, mengambil keputusan yang tepat, dan memberikan panduan yang lebih spesifik sesuai dengan situasi Anda.
Evaluasi hubungan Anda: Pertimbangkan untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap hubungan Anda dengan pasangan Anda. Apakah hubungan ini sehat dan saling mendukung? Apakah pasangan Anda benar-benar berkomitmen untuk memperbaiki hubungan dan menghormati Anda? Jika Anda merasa bahwa hubungan ini tidak sehat atau tidak memenuhi kebutuhan Anda, mungkin perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri hubungan ini.
Prioritaskan kesehatan dan kebahagiaan Anda: Dalam situasi seperti ini, sangat penting untuk memprioritaskan kesehatan dan kebahagiaan Anda sendiri. Jangan biarkan diri Anda terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau merugikan. Pertimbangkan untuk mencari dukungan dari keluarga dan teman-teman terdekat Anda yang dapat memberikan Anda dukungan dan perspektif yang objektif.
Pertimbangkan untuk mencari bantuan hukum: Jika pasangan Anda tidak menghormati keputusan Anda untuk mengakhiri hubungan dan terus mengganggu Anda, pertimbangkan untuk mencari bantuan hukum. Bicarakan dengan pengacara atau ahli hukum mengenai langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk melindungi diri Anda dan hak-hak Anda.
Ingatlah bahwa setiap situasi adalah unik, dan penting untuk mendapatkan nasihat yang tepat dari profesional yang dapat memahami konteks dan detail lebih lanjut dari situasi Anda. Jangan ragu untuk mencari bantuan dan dukungan yang Anda butuhkan.
Related content